"Haa-Ah! Ah ahhhh...! Gatel aaah Buru!" Seru Baron sambil menengok sana sini karena tak tahan dengan rasa gatal pada lubangnya. Bahkan kakinya yang berada di pundak Kandra ia silangkan serta menariknya hingga tubuh remaja diatasnya pun harus membungkuk.
"Ngh...!"
Merasa klimaksnya hampir diujung, Kandra mempercepat tumbukannya di lubang kecil Baron. Nafasnya memburu, Dia merasa sekujur tubuhnya seperti terbakar. Lebih-lebih lagi penisnya yang terus dijepit membuatnya semakin gigih menghentak-hentak batangnya.
"Ah...ah! ah..ah AAAAH!!!"
Dua remaja itu mencapai klimaks bersamaan.
Dengan gerak lemah Kandra menekan-nekan kejantanannya untuk menguras semua mani di penisnya sebelum jatuh pelan di tubuh Baron. Tak lama kemudian mengangkat kepalanya dan tersenyum kecil sambil terengah-engah pada Baron, "Perut gue lengket kena peju"
Pipi Baron spontan memerah, "Di-Diem!"
Kandra terbahak. Ia menenggelamkan mulutnya di dada bidang pacarnya. Bau keringat yang menggoda hidungnya membuat Kandra perlahan-lahan mulai mengulum pelan puting dada Baron. Tapi lama-lama permainannya menjadi lebih beringas.
Alhasil Baron mengejang lagi, "Heengh! Anngh!"
Penis Kandra kembali bangun mendengar erangan Baron. Meneguk ludah, Dia menatap intens remaja bermata sipit dibawahnya, "Gue gerak lagi ya?" Mohonnya.
Mau tidak mau Baron mengiyakan sebab miliknya juga ikut berdiri. Tanpa aba-aba Kandra menyerang bibirnya dengan lumatan ganas. Baron sedikit kewalahan menghadapi Kandra yang liar seperti ini. Lidah remaja itu berputar-putar di sekitar mulutnya, Menjilati hampir seluruh isi dan berakhir di lidah Baron.
Belum lagi pinggul yang menghujam keras lubangnya di bawah sana semakin membuatnya kalut.
"Ngh nghhh..."
"Hah...!" Kandra bangun lalu memiringkan Baron sambil mengangkat satu kakinya dan kembali menghajar lubangnya dengan hentakan kerasnya.
"Aah! Engh" Desah Baron keenakan.
Lelah, Kandra lantas membaringkan diri dibelakang Baron sebelum lanjut memainkan penisnya di lubang pacarnya.
Ia mengerang tepat di telinga Baron, "Aah... Nghh... Anu Lo bener-bener bikin gue ah! ketagihan!"
Baron, "Jangan hakh...! Ngomong jo-jorok! Anghh~~!!" Teriaknya terkejut.
Kandra spontan menghentikan dorongannya, Sedikit mengangkat tubuh atasnya guna mengintip, "Gue nyentuh sesuatu kayaknya" Gumamnya agak kaget melihat lelehan sperma memanjang ke depan.
Si Sipit langsung menutup wajahnya memakai bantal, "Ba-Bacot!" Dia juga bingung menjelaskan. Baron hanya merasa jantungnya berdebar tak karuan dan juga penisnya langsung memuntahkan sperma begitu Kandra menumbuk bagian di anusnya tersebut.
Mengeryit sejenak, Kandra mencoba menghentak penisnya ke bagian yang tadi disentuhnya.
"Aaah~!" Desahan keenakan itu kembali didengarnya dari Baron. Mata Kandra turun ke area selangkangan Baron, Penis pacarnya berdiri lagi.
Akhirnya dia mencoba menekan cepat bagian itu secara terus-menerus seraya menanti-nanti apa reaksi Baron selanjutnya.
Tiba-tiba dia melihat Baron membelalakkan mata, "Ah~! ah..akh..ah...!! Se-Setan Lo aangh~! Berenti!" Teriaknya gila. Mulutnya terbuka, Lidahnya menjulur tanpa bisa dikendalikannya.
Pemandangan itu sungguh sangat seksi bagi Kandra. Dia menjilat bibirnya sebelum menjepit dagu Baron lalu menariknya dalam sebuah ciuman liar tanpa sedikitpun mengurangi kecepatan dorongannya di bawah sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU, RASCAL!! (END)
RomantikBerawal dari perawan adiknya yang direnggut oleh nama 'Trikandraputra', Si Sipit Adebaron Utami berkelahi dengan ketua geng X dari SMK Langga 99, Sekolah di desa tetangga. Kandra. Dengan kasar Kandra menghempas tangan Baron, "Heh! Sejak kapan gue ke...