Brak!
Usai menutup pintu kasar, Kandra langsung memojokkan Baron ke dinding pintu. Berciuman ganas sambil melepas sepatu masing-masing.
"Mmmm..."
Penjelajahan bibirnya pindah ke ceruk leher Baron. Mengecup dan menjilat setiap inci tulang lehernya hingga Baron menggelinjang geli, "Ngh! Ge-Geli Ndra... Ah!" Desah Baron.
Nafsu Kandra naik mendengar desahannya, "Njir!" Dia membopong Baron didepan tubuhnya lantas berjalan ke ranjang sebelum menjatuhkan diri bersama Baron ke kasur empuk.
Kandra melepas jaket serta kaos dan membuangnya asal, Kini cowok sawo matang itu telanjang dada. Keduanya saling tatap dengan nafas tersengal-sengal.
Tanpa diduga Kandra meletakkan tangannya di bekas operasi pada perut Baron. Dia membungkuk, Mengecup dan mengelus lembut perut Baron, "Kalo aja Lo gak nyelamatin gue, Mungkin nih luka bukan disini tempatnya tapi di perut gue. Makasih... Gue berutang nyawa, Mau gue bales pake apa?" Ungkapnya sambil mendongak pada Baron dengan pandangan sayu.
Baron mengelus sayang rambut pacarnya, "Gue gak butuh balas budi Lo, Yang gue mau kesetiaan sama cinta Lo cuman buat gue doang"
Remaja diatasnya tersenyum lebar, "Soal itu biar Lo gak minta sekalipun gue pasti ngasih semuanya. Cinta gue, Kesetiaan gue bahkan nyawa gue pun bakal gue kasih sama Lo. Gue sayang banget sama Lo, Adebaron Utami"
Baron menaikkan sebelah alisnya, "Beneran? Terus Lo mau nggak kalo gue suruh lompat dari balkon itu?" Dia menunjuk teras balkon diluar pintu kaca.
Kandra tak bisa berkutik untuk sementara waktu ketika mendengar permintaan Baron. Mendatarkan wajah, Dia menggelitiki pacarnya, "Nggak gitu juga kali! Tega Lo mau pacar sendiri koid. Terus kalo gue mati gimana?"
Sambil tertawa akibat geli Baron menjawab, "Hahaha...! Gu-Hahahaha gue kan Ahahaha...! Bisa cari cowok atau cewek baru hahaha...!"
Laki-laki di atas perutnya seketika menarik Baron lalu menanggalkan jaket disusul kaosnya sebelum melemparnya ke lantai dan berucap, "Berani Lo? Tapi bentar, Tunggu gue bobol dulu baru Lo bisa cari pengganti gue" Kata Kandra menyeringai nakal.
Baron tergelak keras, "Hahahaha... Bercanda kali!"
Dengan gemas Kandra menghamburkan ciuman di sekitar wajah tampan Baron, "Nih, Rasain!"
Remaja bermata sipit itu tergelak lagi dan berusaha menghindari serangan bibir Kandra. Begitu bibir mereka bertemu, Keduanya saling melumat dan mengulum.
Kandra merebahkan Baron tanpa melepas peraduan mereka. Sekarang tujuannya adalah dada Baron. Tanpa aba-aba Kandra menyerbu ke dada kirinya dan memainkan puting satunya dengan tangannya.
Baron tersentak, "Haangh!" Diremasnya kuat surai hitam milik remaja itu disela-sela menahan rasa aneh di putingnya.
Lantas Kandra bangkit lagi guna melepas celananya juga milik Baron, Keduanya sama-sama telanjang bulat saat ini.
Si Sipit benar-benar kaget kala Kandra mengangkat pahanya dan menciumnya penuh nafsu.
"Ah...!"
Baron spontan menjerit, "Sakit!" Saat Kandra menggigit perutnya.
Kandra mengecup bekas gigitannya lalu memandang lawannya, "Gue suka banget sama perut Lo, Gemes!" Ia menerkam lagi perut berotot Baron.
Baron, "Sakit cuk! Jangan digigit! Aaah!"
Namun Kandra tak peduli dengan teriakan Baron, Dia masih asik menggigiti setia daging perut tersebut sampai puas kecuali bekas operasi Baron. Ia sangat menjaga bibirnya untuk tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU, RASCAL!! (END)
RomanceBerawal dari perawan adiknya yang direnggut oleh nama 'Trikandraputra', Si Sipit Adebaron Utami berkelahi dengan ketua geng X dari SMK Langga 99, Sekolah di desa tetangga. Kandra. Dengan kasar Kandra menghempas tangan Baron, "Heh! Sejak kapan gue ke...