Kandra mengarahkan sendok ke mulut Baron, "Buka mulutnya aaaa..."
Menghembus nafas kasar, Baron merampas sendok di tangan Kandra dan memasukkannya ke mulutnya, "Gue bisa makan sendiri!"
Cowok sawo matang itu menekuk wajah, "Lo gak asik, Niat gue kan cuman mau nyuapin pacar"
Sebelum menanggapi, Baron lebih dulu menelan makanannya, "Yang luka itu perut gue bukan tangan, Ngerti? Atau Lo mulai gegar otak?"
Lawannya tentu saja menggeleng, "Gue waras kali! Emang Lo gak pernah gitu romantis-romantisan sama mantan Lo waktu masih SMP?"
Baron menoyor dahi remaja yang duduk bersebelahan dengannya hingga sedikit mundur, "Ya pernah lah! Tapi dia kan cewek, Bego! Nah gue apa? Banci gitu?"
Kandra bergidik ngeri, "Ya kali gue pacaran sama banci! Eh ngomong-ngomong kalo liat nasi kuning ini gue jadi keinget malam pas gue nganterin Lo pulang. Kan waktu itu kita makan nasi kuning juga, Inget nggak?" Ungkitnya.
Teringat kejadian itu, Baron seketika tertawa, "Hahaha... Masih dong! Mana gue gak inget kalo waktu itu Lo kena gampar gegara jatuh di pahanya cewek, Kayaknya enak ya kena gampar?" Ledek Baron.
Dengan sebal Kandra menggamit sebelah pipi Baron, "Giliran buruknya pacar aja diinget! Sekarang kan gue udah jadi pacar Lo, Jadi gue mau nanya emangnya Lo udah sering sesak nafas kayak waktu itu?"
Baron menggaruk kepalanya, "Nggak sih, Pokoknya cuma kambuh kalo gue gak makan berjam-jam"
Kandra, "Mirip penyakit maag tapi rada aneh... Cara Lo ngilanginnya gimana?"
Si Sipit menyengir kuda, "Ya makan lah! Cuman itu cara gue buat ngilangin tuh penyakit aneh. Makanya gue kaget banget waktu Lo cium gue, Eh taunya Lo cuman mau bantu gue supaya bisa napas normal lagi"
Kandra, "Kalo waktu itu gue sama sekali gak ada niat apa-apa sama Lo. Tapi buat sekarang..." Dia menilik pacarnya dari kepala dan berhenti di area mulut lalu menjilat bibirnya sendiri, "Kalo Lo sesak nafas lagi pasti gue bantuin kok" Ujarnya penuh maksud.
Baron, "Cuk! Ngomong aja kalo cuman mau nyipok gue!"
Kandra, "Tuh Lo tau hehehe..." Cengirnya.
Mendadak Baron mengubah arah pembicaraan, "Sekarang udah jam berapa?"
Sontak Kandra melirik jam hpnya, "Udah jam sembilan, Lo mau mandi di laut?"
Baron, "Pengen sih tapi nggak deh. Gue takut ntar luka di perut gue perih kena air laut, Banyak garamnya! Tapi kalo Lo mau sana mandi, Gue biar disini aja nungguin Lo sambil makan"
Mendatarkan mukanya, Kandra menyinyir, "Makan mulu!"
Tak terima, Si Sipit pun membalas, "Serah gue! Perut-perut gue juga bukan punya situ!"
Kandra melepas baju dan celana jeans-nya, Menyisakan celana diatas lutut yang lumayan ketat serta dada bidang telanjangnya, "Yaudah kalo gitu gue mau mandi, Dadah..." Dia mengacak-acak rambut pacarnya kemudian berlari dan langsung menceburkan diri ke laut.
Awalnya aman-aman saja, Kandra bermain di laut dan sesekali akan melambaikan tangan kepada Baron yang menonton dari daratan. Tapi lama kelamaan Baron dihinggapi cemburu sebab melihat banyak remaja perempuan yang mulai ikut mandi disekitar Kandra. Bukan, Itu bukan masalah utamanya. Namun kelakuan Kandra lah yang membuat emosi Baron naik ke ubun-ubun.
Seakan lupa telah memiliki pacar, Kandra kini terlihat saling siram air dengan beberapa gadis yang sebelumnya iseng menjahilinya duluan.
Baron meremas jus semangka yang baru beberapa detik lalu dipesannya, "Kampret!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU, RASCAL!! (END)
RomanceBerawal dari perawan adiknya yang direnggut oleh nama 'Trikandraputra', Si Sipit Adebaron Utami berkelahi dengan ketua geng X dari SMK Langga 99, Sekolah di desa tetangga. Kandra. Dengan kasar Kandra menghempas tangan Baron, "Heh! Sejak kapan gue ke...