Chapter 65. Sejarawan

7 3 0
                                    

Kepergian Sari membuat luka yang amat mendalam bagi orang terdekatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepergian Sari membuat luka yang amat mendalam bagi orang terdekatnya. Ranu lebih banyak meluangkan waktunya dengan berdiam diri di kamarnya. Begitupun juga dengan Ningtyas. Bagaimana ia tak bersedih, Sari sudah ia anggap seperti saudaranya sendiri. Berkali-kali dayang lain memberi informasi tentang dirinya yang disuruh menemui Kelana, namun semua itu ia tidak. Bahkan jika diberi makan pun terkadang ia menolaknya.

Seorang dayang kini kembali masuk dengan membawa sebuah nampan berisi makanan "anda belum makan seharian. Apakah anda baik-baik saja"

Seperti biasa, Ningtyas menyuruh dayang itu untuk meletakkan makanannya dan segera pergi dari wwwawawAwwaaasaaawWWWAwW1Waw membawa sesuatu ditangannya.

Ningtyas bergegas untuk berdiri dan menghampiri dayang itu. Ia lekas mengambil buku yang dipegang oleh dayang itu "kau berhasil mengambil buku ini. Bagaimana bisa?"

Gadis itu pun tersenyum "saya adalah dayang pribadi Putri Kinanti. Bagaimana mungkin saya tidak bisa masuk ke perpustakaan, sedangkan putri agung itu membiarkan saya masuk"

Sebenarnya ada perasaan curiga di hati Ningtyas terhadap dayang pribadi dari kediaman putri Kinanti. Bagaimana tidak, gadis itu secara sukarela lebih memihak pada kubunya "apakah aku bisa percaya padamu. Kau adalah dayang pribadi Putri Kinanti, hal yang mungkin jika sebenarnya kau sengaja untuk mengawasi ku"

"Saya terkejut saat tau ternyata anda mencurigai saya. Apakah anda ingat saat pertama kali tiba di keraton. Hanya anda satu-satunya bangsawan yang membela saya. Sejak saat itu, saya sendiri kagum pada anda. Jadi tak ada alasan bagi saya untuk mengkhianati anda. Bahkan saya ingin jika tugas saya dipindah alihkan bersama anda"

Ningtyas senang mengetahui hal itu "baiklah, kuharap kau bisa buktikan semua perkataan mu dengan cara terus berpihak padaku. Sebagai gantinya, jika aku bisa mengalahkan putra mahkota maka akan ku pastikan kau mendapatkan gelar lebih tinggi daripada gelar yang kau punyai saat ini"

Setelah dayang itu pergi, Ningtyas segera menutup pintu dengan rapat. Untuk mencegah seseorang mengintipnya. Ia memperhatikan sebuah buku yang selama ini ia dapatkan. Buku rahasia keraton, sebuah buku yang ditulis oleh sejarah pada masa raja terdahulu. Hal yang membuat dirinya lebih penasaran pada buku ini, karena pada masa raja saat ini sama sekali tak ada sejarawan.

Ningtyas mulai membuka buku itu. Secara perlahan, lembar demi lembar. Hampir semua isinya adakah tentang bagaimana raja terdahulu memimpin keraton ini. Pada saat ia sampai pada lembar yang menjelaskan tentang kematian raja terdahulu, ia mengetahui ada hal yang aneh. Kematian raja terdahulu berbeda dengan yang banyak orang tau saat ini "apa ini, raja bukan meninggal karena penyakitnya. Namun karena dibunuh"

Power StrugleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang