Chapter 84. kiss you

19 2 0
                                    

Ningtyas dibawa masuk di kediaman pribadi itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ningtyas dibawa masuk di kediaman pribadi itu. Ia sama sekali tak paham kenapa dirinya harus berada disini. Namun satu hal yang membuatnya terkejut. Seseorang yang ia kenal sebagai panglima, kini berdiri dihadapannya dengan mengenakan pakaian lengkap seorang raja.

Kelana terlihat mendekat kearahnya "bagaimana keadaanmu?"

Sang raja nampak tersenyum manis padanya. Begitulah juga dengan Ningtyas yang membalas senyumannya "saya baik-baik saja yang mulia"

Kelana lantas dengan sigap memeluk gadis dihadapannya. Pelukan itu sangat erat, namun sang gadis tak membalas pelukannya "jika seperti ini, sepertinya kau akan lebih baik baik saja"

tak mau terlalu larut dalam kehangatan ini, Ningtyas segera menjauh dan melepas pelukan raja "kita tak boleh seperti ini. Para dayang masih berada di luar. Bagaimana Jika mereka berpikir yang tidak tidak tentang kita"

Kelana tak menghiraukan kekhawatiran Ningtyas. Ia justru menggerakkan tangannya mengelus lembut pipi gadis itu "kediamanku ini kedap suara. tak mungkin
ada orang yang mengetahui apa saja yang kita lakukan"

"Kenapa begitu? Anda adalah seorang raja. Sedangkan saya hanyalah dayang rendahan. Saya tak pantas bersanding dengan yang mulia" ketika Ningtyas hendak berbalik, tangannya itu secara tiba-tiba ditarik dan tubuhnya kembali ke pelukan Kelana. Berbeda dengan sebelumnya, kini raja justru mendekatkan bibirnya pada bibir dayang itu.

Ciuman mereka berbeda dari beberapa waktu lalu, Kelana kali ini lebih agresif. Raja itu mendorong tubuh Ningtyas hingga tersandar di tembok. tangan kanannya itu di pegang erat oleh Kelana di tembok itu sedangkan tangan kirinya berada di pinggang raja. Bibir mereka masih menyatu, hingga Ningtyas tak ingat apa-apa lagi setelah kejadian itu.

Ningtyas terbangun dengan sekujur tubuhnya yang lemas. Ia terkejut mengetahui dirinya berada di kamar raja. Ia melihat bahwa pakaiannya masih lengkap "fyuh, syukurlah tak terjadi apa-apa denganku"

Gadis itu kembali menjadi melihat area sekeliling "Kenapa aku bisa berada disini? Semalam...."

Seorang dayang masuk dan memberi salam pada Ningtyas "salam yang mulia"

"K-kenapa kau memanggilku dengan sebutan itu. Pangkatku bahkan lebih rendah darimu"

"Raja menyuruh saya untuk membantu anda bersiap-siap untuk minum teh bersama siang ini"

"Apa? Bersiap-siap?"

Pakaian yang ia pakai bukanlah pakaian dayang lagi. Namun ia memakai pakaian khusus seorang putri "apa Kelana berniat kembali menjadikanku sebagai seorang putri?"

"Raja sudah menunggu anda di taman keraton putri!"

"dayang senior, kenapa aku harus seperti ini. Bahkan kau tau sendiri bahwa aku sebenarnya memang bukan seorang putri"

"Saya hanya melakukan apa yang raja perintahkan putri. Mari saya antar, raja sudah menunggu"

dengan dirinya yang masih bingung, Ningtyas terpaksa melangkah mengikuti datang senior itu.

Power StrugleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang