Chapter 81. Racun

10 3 0
                                    

Putri terakhir mendiang raja Mahesa itu datang mengunjungi raja saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Putri terakhir mendiang raja Mahesa itu datang mengunjungi raja saat ini. Gadis itu nampak memberikan pada Setyo "salam raja"

Setyo memerintahkan adiknya itu untuk duduk dihadapannya "duduklah. Apa yang kau bawa"

Sekar menaruh nampan itu dimeja lalu membuka tutupnya "maaf karena saya baru mengunjungi anda setelah kembali ke Martapura"

"Kapanpun kau datang kemari, itu sama sekali tak masalah. yang terpenting kau sudah mengunjungi ku disini"

Raja itu menatap nampan yang dibawa adiknya itu "sepertinya gula jawa yang kau bawa ini terlihat enak"

Sekar hanya tersenyum menanggapi perkataan sang raja "saya akan lebih senang jika anda ternyata menyukai makanan yang saya bawa"

Senyuman itu hilang seketika saat sang raja mengatakan sesuatu. Perkataan yang membuat Sekar cemas pada dirinya sendiri "apa yang anda katakan?"

"Ibumu adalah salah satu orang yang menentang ku menjadi raja. Mungkin saja bukan, jika kau sudah meracuni makanan yang kau bawa untukku"

Berusaha untuk tenang, itu yang Sekar lakukan. Gadis itu mengambil sendok dan memakan salah satu dari gula jawa yang ia bawa. Ia memakan makanan itu supaya raja yang saat ini dihadapannya itu percaya padanya.

Sementara raja sendiri mulai percaya. Sekar sudah makan itu dihadapannya sendiri "jadi kau tak meracuninya"

Sekar mengangguk "benar yang mulia. Jika memang itu beracun, saya pasti akan tewas saat ini juga"

"Baiklah, kali ini aku mempercayaimu. tapi bukan berarti aku akan percaya lagi padamu seterusnya" Setyo mengambil sendok lain dan mulai memakan gula jawa itu.

Namun ada yang berbeda. Setelah ia menelan makanan itu, seperti ada sesuatu yang hendak keluar dari tenggorokannya. Benar saja, seketika itu juga darah keluar dari mulutnya. Kepalanya itu pusing dan tubuhnya sedikit kejang kejang. Ia menatap gadis itu yang saat ini rupanya telah tersenyum "a-apa yang kau masukkan kedalam makanannya"

"Apa yang terjadi pada anda yang mulia?" Sekar berpura-pura untuk khawatir ketika mengetahui bahwa Kinanti juga berada disana. Putri itu berlari menghampiri ayahnya yang sudah tak berdaya.

"Apa yang terjadi padanya? Kenapa raja sampai seperti ini?" tanyanya pada Sekar.

"Kami hanya makan bersama. tetapi raja tiba-tiba saja kejang-kejang. Saya juga tak tau apa yang sebenernya terjadi"

"Kenapa kau hanya diam saja. Segera panggil tabib keraton sekarang juga!"

langkah Sekar terhenti ketika Kinanti berteriak. Suara itu begitu keras hingga mengundang banyak orang menuju ke ruangan itu. Saat ia berbalik, raja Setyo sudah tidak kejang-kejang. Rupanya putri itu teriak karena mengetahui bahwa ayahnya sudah meninggal.

Semua orang terkejut dengan apa yang terjadi saat ini. Sang raja itu sudah tak bernyawa. tubuhnya dipeluk erat oleh anaknya.

Power StrugleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang