"Aku sudah mendengar semuanya Ranu"
"lantas kenapa anda hanya diam. Apakah anda akan tetap membiarkan mereka semua?"
"Biarkanlah Ranu. Aku sendiri pun tak masalah akan hal itu"
"tidak bisa! Saya harus membawa anda keluar dari keraton Martapura. Saya tidak suka jika anda di perlakukan seperti ini di Martapura"
Ningtyas menggelengkan. Gadis itu sama sekali tak ingin melakukan hal yang Ranu perintahkan. Ia justru pergi pada saat itu juga. Namun langkahnya terhenti ketika Ranu mengatakan sesuatu.
"Secinta itukah anda pada raja Kelana. Apakah anda sama sekali tak sudi melirik saya. Bisakah anda sedikit saja membuka hati anda untuk saya?"
Hal yang Ranu ucapkan begitu membuat Ningtyas terkejut. Gadis itu membalikkan badannya. Ia menatap Ranu dengan jelas sembari mencerna hal yang orang itu ucapkan tadi "kau bilang apa Ranu? Apa maksudmu?"
"Saya mencintai anda Putri. Sejak kecil saat kita berdua sering bersama, perasaan itu sudah ada dan masih tertanam didalam hati saya"
"Ranu kau...."
"Iya, saya mengajak anda keluar dari Martapura karena saya tak sanggup melihat anda bersama yang mulia raja...."
"Rasa cintamu itu bisa menghancurkan orang lain jika tak kau hentikan"
Perkataan lancang itu membuat Ranu seketika diam. Sejujurnya ia sangat terkejut saat kali pertama membentaknya.
"Ranu, perasaan cinta itu adalah sebuah hal yang tak bisa kita atur. Aku mencintai raja dan itulah kenyataannya. Maaf jika aku sudah melukai hatimu. tapi aku memang tak bisa berbuat apapun untuk bisa membahagiakan dirimu" Ningtyas benar-benar pergi pada saat itu juga. Meskipun hatinya itu terasa berat. Namun ia harus bersikap seperti ini agar Ranu tak lagi mengejar cintanya.
Gadis itu berjalan menyusuri lorong demi lorong keraton. Pikirannya itu tak tenang. Ia masih belum bisa menghadap gunjingan demi gunjingan orang-orang keraton yang ditujukan padanya. dan sekarang pikirannya itu bertambah ketika Ranu menyatakan cinta padanya.
________
"Bagaimana, kau sudah menemukan Ningtyas berada dimana?" tanya raja pada salah satu adipati.
"Beliau sedang berada di lorong dekat taman keraton yang mulia, tetapi...."
Kelana tak lagi menghiraukan perkataan adipati itu, ia langsung berlari menuju tempat dimana gadis yang dicintainya itu berada.
Benar saja, Kelana melihat gadis itu tengah berdiri menghadap taman. Ia berlari dan langsung memeluk Ningtyas dari belakang. Bahkan tak peduli jika para dayang memperhatikan mereka.
"yang mulia tolong lepaskan!" Pinta Ningtyas yang langsung menghindar. Namun gadis itu tetap memberikan salam pada sang raja.
"Aku sudah mecarinu kemana-mana!"
"Apa ada yang bisa saya bantu yang mulia raja?"
"Ada, bahkan banyak" Kelana menggandeng tangan gadis itu dan segera membawanya pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Power Strugle
Misterio / Suspensotahta itu membuat hubungan persaudaraan hancur