Chapter 79. sidang tertunda

8 3 0
                                    

Kekesalannya makin bertambah kala Ningtyas tau dayang itu membawa nampan ke kediamannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kekesalannya makin bertambah kala Ningtyas tau dayang itu membawa nampan ke kediamannya. Namun ia berpikir bahwa makanan itu tak ditujukan untuknya "kenapa kau membawa makanan ini kesini?"

"Selama ini anda selalu berbuat baik pada dayang junior. Sebelum anda benar-benar pergi, setidaknya saya masih bisa melayani anda dengan benar"

Ningtyas sungguh tak paham kenapa dayang ini berkata seperti itu "kenapa aku harus pergi? Aku akan tetap disini"

"Raja menyuruh anda untuk segera datang ke ruang sidang keraton"

Ia digeret serta kedua tangannya yang diikat, sama sekali tak bisa berbuat apa-apa. Gadis itu berjalan secara paksa. Apabila ia meronta dan memaksa untuk dilepaskan, maka ia mulai dipukuli. Hingga ia tak sengaja berpapasan dengan putri Kinanti.

Putri itu tak memberikan ekspresi apapun. Namun raut wajahnya terlihat berbeda dari sebelumnya. Ningtyas sejenak berhenti dan menatap Kinanti secara tajam "aku harap kau bisa melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Jangan sampai kau hidup dengan diliputi rasa bersalah pada banyak korban"

"Jangan mengatakan apapun sampai kau benar-benar dieksekusi. Usahamu itu sia-sia. Rekanmu itu sama sekali tak mempedulikan dirimu. Apakah kau belum tau perihal panglima yang secara tiba-tiba menghilang. Aku rasa dia sengaja melarikan diri tanpa peduli terhadap nasibmu"

Ningtyas seketika terdiam. Ia mulai goyah ketika Kinanti berkata mengenai hal seperti itu. Apakah Kelana benar-benar meninggalkan serta mencampakkan dirinya. Jika itu semua terjadi, ia bisa-bisa akan berakhir buruk di keraton ini.

"Segera bawa pengkhianat ini pergi. Aku tak sudi lagi melihatnya berada disini"

Ningtyas sudah sampai di balai sidang. Rupanya ramai orang sudah berkumpul disana. Namun ada yang aneh, raja sama sekali tak ada disana "kemana perginya orang sialan itu?" Batin Ningtyas.

Hanya ada Panglima baru yang menggantikan Kelana disana. Orang itulah yang akan membacakan titah raja mengenai hukuman apa yang akan diterimanya.

Nampak salah seorang lagi sampai dan terduduk tepat di samping Ningtyas. Gadis itu menoleh dan terkejut mengetahui Ranu yang rupanya ikut tertangkap "Ranu tertangkap juga. Jika begini, aku yakin rencana ku gagal. Semua rekanku juga sudah di tangkap"

"Perhatikan semuanya. Raja Setyo tak bisa menghadiri sidang keraton saat ini, dikarenakan ada urusan pribadi yang mendesak. Maka dari itu, sidang untuk penentuan hukum akan ditunda hingga waktu yang sudah ditentukan"

Raja yang tak hadir membuat Ningtyas beserta Ranu dibawa menuju penjara. Mereka dimasukkan kedalam tempat yang terpisah, bertujuan untuk menghindari adanya persekongkolan diantara mereka. Namun tak sama seperti saat sebelumnya ia di penjara, penyiksaan yang gadis itu dapatkan saat ini lebih parah. Bahkan sampai dirinya pingsan.

Power StrugleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang