Sixth

5.2K 595 2
                                    

Disinilah ia berada. Berdiri di tengah-tengah arena pelatihan dengan pedang ukuran kecil di tangan. Di seberang, ada Drew yang ikut mengacungkan pedangnya ke atas dan berada di posisi bersiap.

Kenapa ia bisa berada di sini?

Mari kembali ke beberapa menit yang lalu.

Tadi ketika Janvier meminta Drew menjadi lawannya, Ia beserta Drew sesama menatap Janvier kaget. Terutama Christ masih mencerna apa yang di lakukan oleh Janvier.

Christ sendiri sudah menggeleng tidak setuju, ia juga sudah memberi kode kepada Drew agar menolak permintaan Janvier. Bukannya menolak, pria itu justru berlutut dan meletakkan kepalan tangan kanan di dada sebelah kiri.

'Sesuai dengan permintaan anda, Yang Mulia.'

Dari sanalah Christ mengakui kekuasaan besar milik seorang putra mahkota.

Lalu Janvier membawanya menuju tengah-tengah arena dan menurunkannya. Disaat yang sama, Draco telah kembali dengan pedang berukuran lebih kecil dibandingkan lainnya. Memiliki bungkus berwarna sama dengan rambut Noel dan pegangan berwarna merah. Memiliki batu ruby kecil di perbatasan mata pedang dan pegangan membuat pedang itu terlihat sangat megah.

Di waktu sekarang, Christ sangatlah bingung. Ia tidak pernah memegang pedang sebelumnya. Ia juga baru saja sembuh dari demam tinggi.

Bagaimana bisa Janvier memintanya untuk melawan Drew yang merupakan anggota—wakil pemimpin— Ksatria pertama?!

Gila manusia satu ini. Pasti benar-benar ingin membunuh ku.

Christ menghela napas. Mengeratkan pegangan pada gagang pedang yang anehnya begitu sesuai dengan ukuran tangannya. Dan tidak berat seberat kapak yang ia gunakan untuk menghancurkan pintu beberapa hari yang lalu. Mata pedang bersinar memantulkan cahaya matahari karena kemulusannya.

Latihan sudah di mulai tiga menit yang lalu. Tetapi Janvier meminta untuk Noel bisa menyerang terlebih dahulu.

"Pangeran, anda bisa menyerang kapanpun yang anda inginkan. Saya akan menunggu." Ujar Drew. Tidak dapat di pungkiri ia merasa khawatir kalau-kalau ia tidak sengaja melukai anak tuannya. Janvier memang sudah mengatakan untuk menggunakan seluruh kemampuannya, tetapi ia tetap saja tidak tega.

Christ mengangguk. Mulai berlari dan mengangkat pedangnya, menyerang Drew dengan sekuat tenaga.

Trang!

Sset!

Bruk!

Drew menangkis serangan lemah Christ. Bergerak cepat menuju belakang anak itu, lalu mengubah pegangan pada pedang. Drew menggunakan gagang pedang untuk memukul leher belakang Christ membuat anak kecil itu terjatuh ke depan.

"Ugh—"

Sebelum benar-benar terjatuh, Christ memutar tubuhnya ke kanan dan mengayunkan pedang ke atas menggunakan tangan kanan. Barulah punggungnya bertemu dengan lapangan yang keras dan pedang terlepas dari genggaman.

"Pangeran Noel!"

"Pangeran!"

Adaire berdiri setia di sudut Noel berlari menuju tuannya. Mengangkat tubuh Noel membuat pemiliknya meringis. Christ menutup mata menahan nyeri. "Anda tidak apa, pangeran?"

Christ menggeleng. Justru membuat rasa sakit semakin menjadi. Ia bisa merasakan air mata mengumpul di sudut matanya. Tinggal menunggu waktu untuk terjatuh saja.

Adaire akan menyembuhkan Christ menggunakan sihirnya, tetapi itu dihentikan oleh Janvier yang menarik tangan Adaire dengan kasar dan menghempaskan tubuh perempuan itu. Christ sendiri kembali bertemu dengan semen keras.

[BL] NoelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang