Eighth

4.7K 574 2
                                    

Butuh waktu tiga hari untuk taman di depan kamar Noel menjadi lebih baik. Rumput-rumput liar, bunga layu, sudah di cabut dan di ratakan tanahnya untuk kembali di tanam bunga-bunga baru.

Malam sebelum operasi membersihkan taman di lakukan, Noel datang memintanya untuk membantu membersihkan taman. Atas perintah tuannya, Adaire menyetujuinya.

Adaire membongkar isi gudang yang berada di samping taman, yang ternyata berisi banyak jenis bibit bunga yang masih layak untuk di tanam. Jadi Adaire menyarankan tuannya untuk menanam bibit yang masih layak.

Saat menanyakan alasan mengapa Noel ingin membersihkan taman, ia menjawab karena sedari awal taman itu adalah milik mendiang ibunya. Adaire ingat wanita itu menghabiskan waktu untuk menanam bunga-bunga di sekitar taman dan membuatnya terlihat cantik. Setelah Iris meninggal, tidak ada lagi yang mengurusnya.

Noel berkata juga sempat melihat ulat menggeliat di lantai kamarnya karena taman tidak terawat itu.

Akhirnya Noel, lebih tepatnya Draco dan Drew, menjelma menjadi tukang kebun dalam semalam. Keduanya membersihkan taman sampai menjadi tanah luas yang sudah di bagi beberapa bagian. Dan tuannya bertugas untuk kembali menanam.

Tidak hanya mereka berempat, seseorang yang di perkenalkan sebagai Easter datang untuk membantu. Reaksi Adaire saat bertemu Easter sama seperti Drew Draco.

Tidak hanya itu, Adaire diberitahu oleh Drew bahwa kedua ksatria itu sudah menjadi pengawal pribadi Noel atas perintah langsung sang raja, yang berarti akan terus bersama Noel selain dirinya.

Mungkin tuannya baru mendengar juga, Noel berteriak senang dan memberikan pelukan hangat ke keduanya.

"Pangeran, apa anda ingin menanam lagi?" Tanya Easter setelah meletakkan pot bunga di pinggir taman. Christ menggeleng, mengusap kening menggunakan lengan baju saat keringat mengalir. Tidak menyadari bahwa wajahnya sudah kotor terkena tanah di beberapa sisi.

Easter terkekeh pelan. Meraih sapu tangan bersih dari kantung celana dan mengusapnya ke wajah Noel, membantu agar tidak lagi kotor.

"Telima kasih Estel."

"Sama-sama pangeran."

Kejadian itu tidak luput dari pemandangan Adaire. Awalnya ia sangat bingung kenapa pangeran kedua menggunakan penyamaran untuk bertemu dengan Noel. Ia tahu pangeran kedua yang paling tidak menyukai si bungsu.

Ia tahu, sama seperti Drew dan Draco, Easter merupakan penyamaran dari pangeran Pascal. Sejak kecil, anak tengah itu akan cenderung menyamar jika diam-diam keluar dari istana. Tidak hanya itu, aura yang di keluarkan sudah cukup untuk membuktikan bahwa Easter merupakan Pangeran kedua.

Adaire takut kalau nantinya Pascal justru akan melakukan sesuatu pada Noel nantinya. Tetapi saat melihat senyum bahagia tuannya, Adaire tidak berani untuk menghancurkannya.

"Pangeran! Waktunya cemilan siang!"

Terlihat Noel langsung menoleh. Mengangguk semangat lalu menarik tangan Pascal untuk mengikutinya. Ajaibnya lagi, pangeran dengan sumbu tipis itu menurut dan mengikuti kemana Noel membawanya.

"Dew dan Daco juga!"

Kedua ksatria yang di panggil mengangguk. Meninggalkan pekerjaan mereka untuk menyusul tuan barunya.

Noel mendudukkan diri di atas kursi dan langsung menikmati cemilan bersama dengan susu putih hangat kesukaan. Bahkan dengan aktif tuannya akan menawarkan para pria di sana untuk ikut makan menggunakan tangannya sendiri. Senyum itu tidak memudar sedikitpun.

Setelah hukuman terakhir Noel dimana tuannya di kurung di dalam ruang penyimpanan, Adaire merasa ada yang berubah dari tuannya itu. Lebih sering berbicara dan berekspresi. Adaire merasa senang dengan perubahan itu. Dibandingkan ia harus melihat setiap harinya Noel akan terdiam duduk di atas kasur sambil memeluk boneka kesayangan. Menatap kosong jendela menuju taman tanpa ada niatan untuk melakukan apapun lagi.

[BL] NoelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang