2nd

3.3K 413 19
                                    

Warning!!

.

.

Suara decakan terdengar di ikuti gemericik air memenuhi kamar mandi. Terdapat dua makhluk Adam dengan bibir saling bertautan di dalam bathtub yang sudah berisi setengah air.

Beberapa kali salah satu dari keduanya melenguh nikmat. Merasakan jari-jari pria di atasnya merayap setiap inchi tubuh yang sudah tanpa pakaian. Di tambah ciuman yang diberikan begitu intens membuatnya melemas.

Alain, sang pelaku tersenyum dalam tautan. Dengan nakal mencubit pucuk korbannya membuat desahan lolos dari bibir tipis di bibirnya itu. Mau tidak mau Alain memperdalam ciuman untuk menelan desahan pasangannya.

"Al- tunggu.. mmh-"

Pinggiran bathtub menjadi pegangan. Salah satu tangan Alain menopang kepala pasangan, menjaga agar tidak bertemu dengan kerasnya keramik bathub.

Alain melepas tautan. Melihat dengan jelas bagaimana keadaan pasangannya saat ini. Wajah merona, mata sembab, dan air liur entah milik siapa mengalir di pinggir bibir. Meraup napas cepat seperti tidak pernah mendapatkan oksigen sedikitpun.

Terlihat begitu manis.

Alain beralih ke leher. Mengendus dan mengecup setiap jengkal bagian leher. "Apa kau menyukainya, Janny?" Ucapnya di sela kecupan.

Janvier mengangguk pelan. Menengadahkan kepala memberikan akses penuh pada Alain untuk semakin menjelajah lehernya.

"Jangan membuat bekas.. ugh.. Noel dapat melihatnya." Gumam Janvier menjenggut surai Alain. Dengan usaha keras menahan desahan agar tidak terdengar sampai luar kamar mandi.

Tentu mereka masih berada di salah satu kamar penginapan milik Akebi. Dengan Noel tertidur pulas di tempat tidur kamar itu.

Mendengar itu, Alain menghentikan sejenak aktivitasnya. Kembali menatap wajah cantik Janvier dan mengecup kelopak mata yang lebih muda.

"Aku mengerti dengan ucapan mu sekarang."

Gemercik air terdengar mengikuti gerak Alain. Menyandarkan punggung Janvier pada pinggir bathub dan mendudukan dirinya sendiri berhadapan dengan kekasihnya.

Janvier masih dalam kabut nafsu mengerutkan kening. Ucapan tiba-tiba pria itu membuatnya bingung.

"Aura yang Noel pancarkan-"

Janvier merasakan kembali tangan dingin Alain menyentuh kulit. Kali ini bergerak memasuki air semakin turun ke area privat. Benda setengah berdiri di sentuh mengantarkan rasa kejut keseluruhan tubuh.

"A-ah!"

"-membuatku merasa tenang. Aku bahkan tidak sadar banyak bercerita sampai anak itu tertidur."

Alain mendekatkan diri. Menjilat rahang hingga ke bawah telinga kiri Janvier dengan sensual sehingga menimbulkan desahan tertahan seperti sebelumnya. Tangan kanan mulai bergerak perlahan. Atas bawah sesuai ritme jam analog.

Hal itu membuat Janvier menutup mulutnya dengan bantuan tangan. Tidak meloloskan sedikitpun suara dari mulutnya.

"Sama seperti mu." Bisiknya. Memundurkan kepalanya sebelum menarik tangan Janvier yang menutupi mulut dan kembali meraup bibir Janvier. Kembali melumatnya dan terkadang mengigit gemas bibir itu. Tangan kiri beralih dari tangan menuju rahang Janvier untuk memperdalam tautan.

"A-Al! Aku-" Janvier tersedak pada kata-katanya sendiri. Mengerti dengan itu, Alain mempercepat gerakan tangan. Sampai sosok di bawahnya menggelinjang. Di ikuti dengan semburan tali putih panas mengotori tangan dan air dalam bathtub.

[BL] NoelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang