Meja makan dengan bentuk persegi panjang penuh dengan makanan utama. Koki utama kerajaan meletakkan masing-masing piring dengan daging Turkey yang telah di iris tipis. Minuman di tuangkan oleh kepala pelayan di dalam gelas. Jika melihat botolnya, seperti anggur mahal yang sudah bertahun-tahun di simpan.
Federic, duduk di salah satu sisi lebar meja dengan pakaian santai. Hanya kemeja putih bertali pada bagian dada dan celana bahan cokelat. Rambut terakhir di lihat bersemir kebelakang, turun menutupi kening dan pelipis.
Janvier dan Pascal duduk berhadapan di sisi panjang meja. Sama seperti Federic, keduanya mengenakan kemeja dan celana bahan.
Ketiganya mulai makan dengan hikmat ketika masing-masing piring sudah terdapat irisan daging Turkey. Tidak hanya itu, ada beberapa jenis sayuran di dalamnya.
Tidak dengan Christ. Hanya menatap kosong piring mahal, memikirkan apa yang terjadi padanya saat ini. Terduduk nyaman di sisi panjang sebelah kiri Janvier.
Di dekat pintu, terdapat Drew dan Draco. Menatap khawatir tuannya yang terlihat memucat.
Mari kita melihat asal mula kenapa Christ bisa di sana.
Setelah menata taman milik Iris, Christ merasa bosan. Hanya ada dirinya saat ini karena ia telah menyuruh Adaire, Draco, Drew, dan Easter untuk meninggalkannya terlebih dahulu.
Diam-diam Christ menuju taman bagian utama istana untuk berjalan-jalan. Terlihat sangat indah dengan pemandangan yang belum sempat Christ lihat.
Ada air mancur, pohon berbentuk kuda, patung seorang pria (yang Christ yakini itu adalah raja pertama kerajaan Lains), danau yang memantulkan cahaya bulan, serta bunga Iris berbagai warna.
Christ terpesona dengan kecantikan taman. Memiliki ide untuk membuat tamannya sendiri sama seperti taman ini nantinya.
Tak lama berjalan, di dekat danau Christ dapat melihat sosok tinggi diam berdiri menatap air. Rambut hitam gelap bergerak mengikuti arah angin berhembus dan mata merahnya ikut memantulkan cahaya dari bulan. Tahi lalat di bawah mata sebelah kiri dan bentuk mata tajam menjadi ciri khas dari pria itu.
Sosok yang sangat tampan. Hanya melihat ciri-ciri yang diberikan, Christ mengetahui siapa pria yang sedang ia lihat saat ini.
"Ku pikir kau adalah seorang penyusup." Christ melihat bagaimana sosok itu sudah menyentuh gagang pedang yang tersampir di pinggang kiri. Menelan ludah, Christ berjalan mendekat.
"..kak Paca.." Panggilnya. Sosok itu, Pascal, menoleh. Mata tajamnya menatap Christ seolah akan menusuknya membuatnya merinding.
Aish, terkutuklah episode 69 lidah Noel yang cadel!
Christ membalas takut-takut tatapan yang diberikan. Pascal berbalik, berjalan mendekatinya. Tanpa aba-aba, menarik kerah Christ ke atas bagai seekor kucing.
"Uwa!"
"Ringan sekali." Ujar Pascal tanpa rasa bersalah.
"Tolong lepaskan Noel!"
"Diamlah. Atau kau akan merasa sakit nantinya."
Makanya lepaskan dulu! Seperti ini saja sudah sakit!
Christ membatin kesal. Heran kenapa tidak ada yang benar dari kedua saudara itu.
Kemudian Christ menurut, diam membiarkan dirinya dalam posisi itu. Christ dapat melihat senyuman di bibir Pascal, seolah sedang mengejeknya saat ini.
"Penurut juga."
Kalau tidak aku akan mati! Mati!
"Aku akan memberikan mu permen nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Noel
FantasyHidup sebagai Fudanshi veteran sudah menjadi kenikmatan bagi Christ. Di tambah seluruh asupan yang ia miliki berasal dari sahabatnya, Milo. Bagaimana jika salah satu asupan Milo menjadi boomerang baginya? Akankah Christ bisa menghadapinya atau bahka...