Twenty Eighth

2.7K 362 11
                                    

"Tunggu— Maksud mu ada seseorang yang berpindah jiwa juga?"

Christ menatap Noel dan 'dewa' dengan alis berkerut. Memastikan telinganya tidak salah mendengar dari apa yang dikatakan oleh Noel.

Noel mengangguk semangat. Senang Christ mengerti dengan cepat tanpa harus di jelaskan berulangkali. "Karena itu saya memberitahu kamu untuk bisa menjaga diri dan berhati-hati."

'Dewa' di sebelah Noel ikut mengangguk. Menyetujui ucapan Noel lalu tersenyum kepadanya.

"Permasalahannya adalah kami tidak mengetahui siapa 'seseorang' ini dan apa tujuan sebenarnya. Beberapa kali saya mencoba mencari tahu tidak ada hasilnya." Ucap 'dewa'. Mengeluarkan setangkai bunga iris dari kantongnya dan memberikannya pada Christ.

"Saya ingin meminta maaf sebelumnya karena tidak dapat secara langsung bertemu dengan mu saat pertama kali kedatangan mu di tempat ini. Kamu pasti memiliki banyak pertanyaan bukan?"

Dengan cepat Christ mengangguk. Mengeratkan pegangan pada tangkai bunga Iris, Christ menatap keduanya bergantian.

"Saya akan menjawab seluruh pertanyaan yang ingin kamu tanyakan."

✨✨✨

Taman milik Iris sebagai tempat yang di jadikan oleh 'dewa' sebagai tempat dimana mereka bisa bertukar percakapan.

Christ tahu tempat ini tidaklah nyata. Mengingat ia masih berada di space dan taman yang sudah Christ renovasi tidak seindah dan seasri ini.

"Aku boleh bertanya apapun itu bukan?"

Kecanggungan terjadi di antara mereka. Christ diam-diam mengagumi bagaimana 'dewa' menatap Noel yang sedang sibuk bermain bersama kelinci putih. Berlari kesana kemari, berteriak senang saat kelinci tertangkap, dan mengecup seluruh bagian tubuh kelinci. Hanya karena hal tersebut, 'dewa' tersenyum seperti melihat sesuatu yang sangat membahagiakan baginya.

"Tentu, apapun itu." Jawabnya dengan santai. Tidak mengetahui keterkejutan Christ yang tiba-tiba di tatap dengan mata kuning itu. 

Christ berdeham. "Baiklah. Pertanyaan pertama. Alasan sebenarnya kenapa jiwa ku harus berada di semesta ini?"

"Kalau Noel sudah menjelaskannya pada mu, seharusnya ini mudah."

'Dewa' mengangkat tangannya, membuat tampilan layar hologram di hadapan Christ. Hologram itu menunjukkan dua tubuh yang ternyata adalah tubuh milik Noel dan Christ dengan cahaya redup berbentuk api di bagian tengah masing-masing tubuh. 

"Kalian memiliki jiwa yang sama. Masing-masing semesta akan menciptakan jiwa-jiwa manusia yang sama persis. Sebagai contoh adalah dirimu. Di semesta milik mu dimana sudah sangat modern itu memiliki kamu di dalamnya, maka di semesta lainnya yang berbeda masing-masing akan ada dirimu yang lain dengan identitas yang berbeda."

Cahaya merah itu (sebuah jiwa) itu berkelap-kelip lemah. Tangan 'dewa' bergerak menyebabkan jiwa ikut bergerak dan berpindah tempat. "Jika seperti ini, kamu tidak dapat melihat perbedaannya bukan?"

Christ mengangguk. Setuju dengan ucapan 'dewa' karena ia seperti melihat gambar yang sama seperti sebelumnya. Jiwa kembali berpindah ke tempat asal (Christ tidak akan tahu itu berpindah atau tidak jika ia tidak terlalu memperhatikannya).

Tak lama tubuh Christ di dalam hologram menjadi menggelap lalu terpecah, membuat jiwa di dalam sana berpindah dan berkeliaran di sekitar. "Pada semesta dimana Noel hidup, terjadi suatu kejadian dimana pada petinggi harus mengulang kembali waktu di semesta itu. Tetapi satu hal lainnya mereka tidak dapat mengembalikan jiwa asli Noel." 'Dewa' mengecilkan suara begitu penjelasan terakhir. Melihat ke arah Noel memastikan yang dibicarakan tidak mendengarnya.

[BL] NoelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang