Kesembuhan Iris sudah terdengar ke seluruh kerajaan. Seluruh rakyat bersorak bahagia dan menyambut kesembuhan Iris dengan sangat baik sampai-sampai gerbang istana kerajaan dipenuhi banyak karangan bunga beserta surat-surat ucapan selamat.
Jika di luar heboh, bagian dalam pastinya juga heboh.
Janvier dan Pascal sedang bekerja sama dalam membuat pesta teh untuk kesembuhan Iris. Keduanya menginginkan pesta teh yang meriah meskipun interior yang akan digunakan sederhana. Para pelayan hanya bisa menganggu menyetujui perintah kedua anak tuannya itu.
Tidak lupa keduanya mengikut sertakan Noel yang hanya bisa terdiam di atas box bayi sembari melihat banyak pelayan berjalan kemari kesana.
"Apa ayah setuju atas undangannya kak?" Tanya Pascal ketika sedang bermain dengan Noel. Sebatang bunga ia bawa di depan wajah adiknya, sehingga Noel mencoba meraih-raih bunga yang hanya di jauhkan ketika Noel hampir menyentuhnya.
Janvier sekilas mengangguk. Tangannya masih sibuk menata dan mengikat beberapa bunga menjadi satu. "Ayah mengatakan akan datang setelah menandatangani dokumen. Semoga saja tidak membutuhkan banyak waktu."
"Kamu dengar itu, Noel?" Pascal meletakkan bunga lalu menusuk-nusuk gemas hidung Noel. "Ayah akan datang hari ini!"
Bayi Noel membalasnya dengan celotehan bayi. Kemudian tertawa ketika Pascal beralih mengusap perut mungil anak itu.
"Kalau di ingat-ingat, ini pertama kalinya Noel bertemu ayah." Ujar Pacal tiba-tiba. Ia memandang Noel yang meraih jari telunjuk yang di masukkan ke dalam mulut.
"Pertama?" Janvier memandang sang adik. Merasa aneh dengan pernyataan adiknya itu. Pasalnya, Janvier ingat ketika kelahiran sang adik Federic langsung menuju Iris dan Federic tidak melewatkan waktu berkunjung untuk pemberian mana pada Iris secara berkala.
Belum sempat Pascal menjawab, bayi Noel merengek tidak nyaman ditempat. Dua anak yang lebih dewasa langsung fokus pada sosok bayi. Janvier langsung mendekat, mengangkat perlahan tubuh kecil Noel dan mulai menimang-nimang.
"Kenapa? Noel lapar?" Tanya Janvier menebak. Pascal sudah berdiri di sisinya sembari membawa sebotol susu yang sudah di siapkan.
Seolah mengerti, Noel memberikan anggukan kecil. Sangat mengejutkan, mengingat Noel terhitung baru berusia empat bulan.
Pascal mengangguk begitu Janvier menatapnya. Mendekatkan dot botol susu pada bibir Noel yang diterima dengan langsung meraupnya. Mengisap dot tersebut untuk meminum susu didalamnya, benar-benar menikmati nya.
"Woah."
Janvier dan Pascal sama-sama terkagum.
"Prince Janvier, Pascal, apa sesuatu terjadi?"
Keduanya sontak menoleh. Terlihat Iris berjalan mendekati mereka. Busana yang digunakan adalah dress biru muda dengan ornamen payet di area dada. Pundak tertutup selendang putih, yang memiliki rajutan tipis buatan sendiri. Rambut Iris tergerai polos sehingga bersinar di bawa matahari.
Di belakang Iris ada dua pelayan dan Drew sebagai pengawal pribadi, terlihat mengambil napas karena mengejar Iris yang baru saja berlari setelah mendengar rengekan sang anak bungsu.
"Bunda!" Pascal pertama menyapa. Membiarkan botol susu diambil alih Javier lalu berlari mendekati Iris. Memeluk erat area perut sang bunda lalu mengusapkan wajah disana.
"Bunda sangat cantik hari ini!" Puji Pascal.
Iris membalas dengan senyuman. "Terima kasih, prince. Anda juga terlihat sangat tampan hari ini."
Tidak bercanda. Pascal meski di usianya yang masih muda, ketampanannya dapat menarik perhatian para putri bangsawan. Ditambah rambut hitamnya di tata begitu rapi serta busana biru dengan kemeja serta luaran yang memiliki sedikitnya atribut kerajaan. Sama seperti Janvier, sebagai dresscode pesta teh pada hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Noel
FantasyHidup sebagai Fudanshi veteran sudah menjadi kenikmatan bagi Christ. Di tambah seluruh asupan yang ia miliki berasal dari sahabatnya, Milo. Bagaimana jika salah satu asupan Milo menjadi boomerang baginya? Akankah Christ bisa menghadapinya atau bahka...