Keributan terdengar ketika Christ membuka mata. Terlihat kedua insan berdebat tidak henti membahas hal yang tidak Christ mengerti. Pusing kepala kembali menyerang, Christ menggeram tidak nyaman membuat perdebatan langsung terhenti.
"Oh sayang. Kamu sudah bangun?"
Christ tidak pernah melihat wanita ini sebelumnya. Wajah cantik serta kulit seputih susu. Rambut perak panjang terikat setengah bun membuat Christ dapat melihat beberapa helai jatuh di pelipis. Manik hijau dengan beberapa garis kuning, bersinar begitu indah memantulkan cahaya sekitar.
Benar-benar sosok yang cocok dijadikan sebagai wanita tercantik di dunia menurut Christ.
Perlahan wanita itu mendekat. Mengangkat tubuh Christ yang terbaring di atas kasur lalu menggendongnya. Di letakkan kepala pada pundak untuk membuat Christ nyaman.
"Kita akan membahasnya nanti."
Christ tidak dapat melihat dengan jelas siapa yang menjadi lawan bicara wanita itu. Christ tahu itu seorang pria. Tetapi pada sudut pandang Christ, wajah sosok itu kabur. Tidak dapat mengidentifikasi seperti apa warna rambut dan mata, bentuk muka, dan bagaimana pria itu menatapnya. Sosok itu terus menghadap ke arahnya sampai wanita asing membawanya keluar ruangan.
Ia akhirnya sadar ketika keluar dari ruangan. Ini adalah lorong yang sama dimana Christ berlari menuju ruang pribadi milik Iris. Peletakan barang, lokasi, dan aura familiar membuat Christ semakin yakin. Berarti wanita yang sedang menggendongnya ini-
"Anda pasti terbangun karena kami."
Tanpa berhenti mengusap punggung, wanita itu memberikan kecupan singkat pada pelipis kiri Christ. Melantunkan melodi yang asing di telinga dan terus berjalan. Menenangkan dirinya dari rengekan yang tidak dapat Christ sendiri hentikan.
Menyandarkan kepala pada pundak kiri wanita yang menggendongnya dan menggulirkan bola mata. Secara teliti melihat wanita cantik ini.
Benar-benar mirip Noel.
Christ beberapa kali memperhatikan sosok Noel. Jika di bandingkan kedua kakak dan ayahnya, Noel memiliki bentuk wajah yang lebih lembut. Untuk rambut dan warna kulit sangat berbeda membuat Christ tidak yakin bahwa Noel benar-benar anak dari Federic jika tidak ada merah pada manik Noel.
Ternyata memang mengambil keseluruhannya dari Iris.
Christ jadi berpikir mengapa ketiga orang itu menjadi jauh dari Noel setelah kematian Iris. Mereka seharusnya tahu kalau yang benar-benar terjatuh adalah Noel, melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana sang ibu merenggang nyawa.
Mungkin karena melihat sosok Iris di dirinya?
Itu tidak mungkin. Federic tidak akan bermain tangan jika seperti itu.
Masih ada beberapa hal yang tidak dapat Christ mengerti. Seluruh alur cerita terasa begitu janggal. Beberapa sudah Christ simpulkan dari catatan yang ia tulis, tetap saja merasa ada sesuatu yang salah.
Christ mengerutkan kening. Rasa pusing kembali menyerang kepala saat Christ berusaha keras berpikir. Menimbulkan erangan pelan membuat perhatian Iris beralih ke arahnya.
"Bunda!"
Suara langkah kaki mengisi lorong panjang tempat dimana mereka berada. Iris mengusap kepala Christ sebelum melihat siapa yang sedang berlari.
"Hati-hati, prince."
Iris perlahan merendah. Menyapa anak surai hitam yang dengan semangat meraih-raih pakaiannya.
Oh. Christ tidak terlalu sadar. Tubuh yang ia tempati lebih kecil dari biasanya. Ia bisa melihat anak kecil berusia sekitar 6/7 tahun (?)(kemungkinan adalah Pascal) tersenyum lebar saat melihat ke arahnya. Dengan perlahan meletakkan tangan di kepala dan mengusapnya. Merasakan sesuatu yang dingin berasal dari tangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Noel
FantasyHidup sebagai Fudanshi veteran sudah menjadi kenikmatan bagi Christ. Di tambah seluruh asupan yang ia miliki berasal dari sahabatnya, Milo. Bagaimana jika salah satu asupan Milo menjadi boomerang baginya? Akankah Christ bisa menghadapinya atau bahka...