Thirty Sixth

1.4K 164 2
                                    

Ian adalah orang gila pertama yang Christ temui memang benar-benar gila. Seharusnya Christ menyadari itu sejak awal.

Sudah dua hari Christ hampir tidak dapat tertidur karena orang itu. Hampir setiap jam-nya Ian akan memberikan pelatihan, tentunya yang menghambat Christ untuk beristirahat barang sejenak. Selain tidur malam menuju pagi tentunya.

Sebagai contoh dua hari lalu, Christ langsung diberikan pelatihan lagi setelah bangun tidur. Pemuda itu dengan ajaib sudah berdiri di pojok kamar dengan tangan terlipat, langsung memerintahkan Christ untuk berbenah dan melakukan latihan selanjutnya.

Malamnya, Christ kembali dalam keadaan benar-benar lelah. Bahkan tidak sempat untuk mandi maupun makan. Tidak ada Adaire menjadi penyebab Christ tidak dapat mengurus tubuhnya dengan baik. Karena sudah terbiasa pelayan kesayangannya itu mengurus segala kebutuhan.

Keesokan harinya pun sama. Christ terbangun, berbenah, melakukan latihan, tidur.

Christ ingin memprotes tetapi tidak bisa. Berkat pelatihan Ian, Christ setidaknya bisa menguasai sihir lebih baik dibandingkan sebelumnya. Ia juga sudah dapat melakukan transfer sihir meski belum terlalu baik. Christ ingat ia memecahkan kembali bola kristal milik Ian dan membuat wajah pemuda itu menggelap.

Tetapi pagi ini berbeda.

Christ menemukan dirinya berada di kamar ketika terbangun. Sendirian, tanpa ada Ian yang berada di pojok ruangan. Kalau itu Adaire mungkin Christ sudah memaklumi.

"...." 

Christ melihat sekitar. Rasanya benar-benar sunyi. Bahkan burung-burung yang biasanya berkicau pada pagi hari tidak terdengar sedikitpun suaranya.

Kruyuk.

Perut bergemuruh kencang. Christ menghela napas mengingat bahwa dirinya harus diberi makan.

 Sudah berapa hari Ia tidak mendapatkan sarapan yang layak?

Sarapan yang didapatkannya hanya berupa roti dan susu pemberian Ian. Tentu saja karena dirinya tidak sempat melakukan sarapan di istana. Akan memakan waktu lama untuk meminta koki kerajaan menyiapkan makanan. Kalau bertemu dengan Janvier, sepertinya pria itu akan melarang Christ melakukan pelatihan dengan Ian. Karena Ian adalah orang asing yang entah kenapa bisa memasuki kerajaan.

Christ sebenarnya juga berpikir tentang bagaimana Federic tidak memberikan perintah kepada salah satu pelayan maupun pengawal untuk mengawasinya. Setelah dengan seenak jidat meminta Adaire untuk pergi, membuat Christ sendirian sekarang.

Dasar tua bangka.

Christ akhirnya turun dari tempat tidur. Secara perlahan karena tempat tidurnya sekarang sedikit lebih tinggi dibandingkan tempat tidur Noel yang lama. Christ sampai harus berpegangan pada seprai agar tidak terjatuh meluncur.

Ia langsung saja menuju pintu pintu kamar mandi dan membukanya dengan bantuan kursi kayu kecil yang terletak di samping pintu. Begitu terbuka, Christ turun untuk membawa kursi tersebut dekat bathtub. Kemudian Christ menaiki kursi untuk menyalakan keran air. Lalu Christ mengambil baskom yang terletak di samping bathtub, mengangkatnya dan mengisinya dengan keran yang sudah dinyalakan. 

Tentu, jangan berharap Christ bisa lancar melakukan itu. Christ menumpahkan hampir satu baskom karena tangannya tidak kuat. Diletakkannya dengan kasar di atas lantai, barulah Christ mencuci wajahnya menggunakan air yang berada di baskom itu.

Christ menghela napas. Hanya untuk mencuci muka saja Christ harus berusaha sangat keras.

Christ kagum dengan Adaire diusianya masih belia sudah melakukan hal ini.

[BL] NoelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang