Thirtieth

2K 236 0
                                    

Langit saat itu belum terlalu cerah. Ditambah suhu dingin di ruangan membuat Christ malas untuk bangkit dari tempat tidurnya. Terlalu nyaman, Christ sampai-sampai tidak berniat bangkit untuk waktu yang lama.

Sebenarnya tidak hanya Christ. Ada Pascal beserta Janvier berada di kanan kirinya. Hanya saja kedua orang dewasa itu masih sibuk berada di dunia mimpi masing-masing.

Christ menatap luar jendela, dimana menunjukkan pemandangan sebuah taman yang sudah terselimuti dengan begitu banyak salju.

Banyak musim yang Christ lewati hanya dengan tertidur. Salahnya sendiri tidak terbangun dengan cepat dan membuat seluruh penghuni istana khawatir.

Kalian tidak salah dengar kok.

Seluruh penghuni istana, termasuk Federic khawatir dengan keadaannya.

Pascal menceritakan keseluruhan pada malam sebelumnya. Mulai dari hari dimana Christ tidak sadarkan diri, apa saja yang dilakukan untuk membuat Christ sadar, sampai penghukuman untuk pelaku yang melakukan penyerangan.

Sembari menerima suapan dari Janvier, Christ mendengarkan dengan seksama.

Pascal menceritakannya dengan serius. Tidak ada keraguan untuk tidak mempercayai ucapan kakak keduanya itu.

Termasuk Federic melakukan segalanya hanya untuknya.

Sebenarnya hanya hal itu yang masih menjadi pertanyaan di benak Christ sampai sekarang.

Kenapa Federic begitu mempedulikannya?

Lalu apa maksud perlakuannya selama ini?

Noel yang berada di sudut ruangan ikut mendengar itu. Dari ekspresi yang Noel berikan, Christ yakin bahwa Federic benar-benar melakukan banyak hal.

Bahkan memberikan aliran mana agar Christ bisa tetap hidup.

Jadi tidak ada alasan Christ untuk tidak percaya. Tetapi semakin banyak pertanyaan yang bersarang di kepala kecilnya kali ini.

Sret- Bruk!

"Ugh-"

"Jangan terlalu berpikir, tidurlah kembali.."

"Kak Paca.."

Pascal menarik dan memeluknya sangat erat. Menjadikan Christ sebagai guling dengan melingkarkan kaki di kaki Christ, membatasi gerakan yang paling kecil disana.

Christ tidak memiliki tenaga untuk melepaskan diri. Ia memutuskan untuk diam. Menatap jendela yang saat ini menampilkan pemandangan pohon-pohon yang diselimuti oleh salju serta langit yang masih gelap.

Sudah memasuki musim dingin. Dengan itu Christ sadar kalau memang ia sudah tidur begitu lama sampai satu setengah siklus musim Christ lewati.

Dan kalau ini musim dingin, itu artinya-

"Jangan terlalu banyak berpikir ku bilang...." Gumam Pascal sembari mengeratkan pelukan. Christ benar-benar terbungkus oleh tubuh Pascal. Christ semakin merasakan sesak menepuk tangan Pascal mencoba melepaskan pelukan dari yang lebih tua.

Keduanya membuat pergerakan sehingga menimbulkan decit dari tempat tidur. Dan Janvier terbangun karena itu. Memukul kepala Pascal lalu dengan cepat menjauhkan Christ dari Pascal dengan menggendongnya.

Jangan tanya bagaimana Janvier bisa membawa Christ ke dalam gendongan dalam keadaan sudah beranjak dari tempat tidur.

"Ayolah kak. Noel juga belum sehat sepenuhnya. Mari kita habiskan waktu dengan tidur."

"Tidak." Janvier mengerutkan kening dalam. "Kamu saja tidur saja sendiri."

Christ menatap Pascal yang mendecak malas. Mengusak rambut kesal lalu ikut beranjak dari tempat tidur.

[BL] NoelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang