"Sudah semua Nuna? Aku mau lihat Pony dan Angsa! Yeeey!" Kookie ceria sambil berlarian ke taman belakang.
Kookie bersama baby Hanna dan kembar. Diikuti para nanny yang mengejar mereka. Tak boleh sedikit pun babies terjatuh apa lagi luka. Nanti Kookie akan menangis seharian meratapi betapa ia tak becus menjadi eoppa.
"Nuna, apa pony sakit? Kok tubuhnya mengecil?" Kookie mengamati Pony dengan seksama.
"Engga mungkin boss baby salah lihat. Sehat gitu bisa berlarian sama Hanna."
"Warnanya sedikit lebih gelap dari biasanya."
"Mungkin karena pengaruh cuasa, sekarang sedikit dingin kan. Nanti juga waktu musim panas akan berubah lagi warnanya."
"Masa begitu? Sepertinya enggak."
"Trus kenapa angsa seperti tidak sayang sama Kookie ya? Biasanya memberikan kepalanya untuk di elus. Ini kok cuek ya? Malah seperti mau marah sama Kookie, Nunaaa."
"Wah nakal ya sekarang angsanya. Karena kita sudah jarang bermain bersama, mereka mungkin ngambek. Jadi sekarang mereka protes."
Dari kejauhan Kookie melihat paman Wong membayar seseorang dan menandatangani sebuah kertas dan berjabat tangan. Lalu sebuah mobil box bertuliskan 'Perternakan Angsa' meninggalkan mansion ini.
Otak Kookie mulai berpikir menyatukan fakta yang ia dapatkan disini.
"Huwwwaaaa...ini pasti bukan angsa dan pony ku yang dulu! Huuuweeee... kemana mereka nunaa.. uhuukkhuuuk.. huuuwaaaaa!!"
"Cup.. cup.. Nuna gak ngerti kenapa bos baby nangis? Ini angsa dan pony ada di sini."
"Nuna jangan bohong lagi, Kookie gak suka. Kookie tahu ini bukan angsa Kookie yang dulu. Pony juga. Hanya tinggal pony Jiminie dan anaknya. Kemana Pony Kookie? Kemana angsa aku!"
"Eh, bukan yang itu ya? Eh, nanti Nuna tanya penjaga pony." Chen juga panik tak siap jawaban untuk Kookie
"No itu bukan pony aku! Pantesan lebih kecil! Dan itu buakn angsa aku. Angsa aku memiliki spot kecil berwarna putih di perutnya dan yang itu tidak! Huuuwaaaa... dimana angsa dan Pony akuuuuu! Daddyyyy!!!" Kookie histeris mencari peliharaannya
"Bos baby tunggu dulu jangan nangis, Nuna gak ngerti."
"Itu tadi ada mobil box ke sini dari perternakan dan bersalaman dengan paman Wong pasti habis mengantar angsa dan pony! Iya kan?"
"Nuna gak tahu mungkin saja paman Wong beli angsa atau ayam untuk dimasak sayang. Buat persediaan di rumah."
"No! Bohong! Katakan yang sejujurnya. Paman Wooooooong!" Kookie berlari menghampiri paman Wong yang hendak melarikan diri ke dalam rumah sejak mendengar tangisan tuan mudanya itu.
"Oh ya ada apa bos baby, paman Wong tak dengar Tuan Kookie teriak."
"Paman Wong baru saja mengganti angsa dan pony aku kan? Kemana mereka yang dulu? Kenapa aku dibohongi dengan angsa dan pony baru? Kemana paman? Tadi itu tukan angsa yang kirim angsa asing ini kan? Aku mau angsa ku yang dulu!"
"Eh..itu tadi.."
"Sini bos baby, Nuna ceritain di dalam ya. Paman Wong bikin kan smooties banana dengan banyak ice cream ya. Ayo bos baby." Chen menghandle masalah ini dengan cepat kalau tidak bisa terjadi perang dunia. Chen terpaksa mengakui semua.
"Maaf kalau Nuna gak cerita, Nuna juga baru tahu kalau angsa dan Pony sudah gak ada. Mereka sakit lalu mati beberapa minggu lalu."
"Huuwwaaaaaaa... angsa kuuu.. pony kuuuuwww.. Kenapa aku gak dikasih tau! Nuna jahat! Semua jahat sama Kookie!"

KAMU SEDANG MEMBACA
🔞Naughty Sugar Baby🔞
FanfictionKim Taehyung seorang pengusahan sukses yang memilih seorang namja manis yang berwajah badboy menjadi sugar babynya. Hal ini tak ia rencanakan sebelumnya. Entah mengapa pada pandangan pertama ia merasakan ada yang menarik dalam diri anak yang baru...