06.ALVINO

3.2K 80 0
                                    

Hai!

#happy reading#
.
.
.

*Ternyata kebaikan membuat kita hancur*
(Airlyn Zyan Alexi haidden)
.
.
.

Awal kehancuran 🧸

Airlyn sudah berdandan dengan cantik, tidak terlalu menor dengan make up yang di pakai malam ini, karena memang wajahnya sudah cantik alami.

Drees silver yang di pakainya membuat itu sangat pas di tubuhnya.

"Udah siap" gumamnya dengan memandangi tubuhnya dari pantulan cermin di dalam kamarnya.

Airlyn tersenyum saat pantulan tubuhnya di lihat olehnya, perfect.

Hari ini Syam dan Adira tidak ada di rumah, jadi Airlyn tidak perlu repot repot izin dan tidak mendengarkan omongan pedas yang di lakukan oleh ibu tirinya.

Syam dan Adira keluar kota, karena Syam mempunyai pekerjaan penting dan tidak bisa di tinggalkan olehnya, maka dari itu Syam mengajak Adira untuk ikut dengannya.

Sekalian untuk hiburan untuknya dan istrinya, bodo amat dengan anaknya.

Ia tidak memperdulikannya!.

Airlyn berjalan ke lantai bawah dan pergi keluar rumah.

Ia membuka pintu rumahnya yang menjulang tinggi dan menatap gadis yang bersandar di mobilnya.

Yap! Itu Diva.

"Ai cepat!" Teriak diva dengan melambaikan tangannya membuat Airlyn yang melihat langsung berlari kecil menghampiri diva yang menunggu di luar mobil.

"Maaf Diva, lama ya?" Tanya nya dengan tak enak hati karena melihat diva menunggunya.

"Tenang aja sih gue juga baru datang, pas gue mau panggil Lo eh.. Lo udah keluar dari kandang hehe" ucap diva dengan kekehan, Airlyn yang mendengar tersenyum dan langsung masuk ke dalam mobil milik diva.

>••<

Di sisi lain, laki laki dengan pakaian rapih turun ke bawah untuk menghadiri pesta yang di adakan oleh Raniya saat tadi siang di umumkan di sekolah.

Stelan yang biasa kaum Adam pakai, baju kaos + kemeja yang luarnya tidak di kancing, dan di biarkan terbuka lagian untuk apa ia repot repot pakai jas formal.

Ia menyampairkan jaket mixalleo di tangan kirinya dan berjalan ke arah ruang tamu.

"Aa mau mana?" Tanya cia yang melihat kakaknya yang sudah rapih dengan pakaian yang ada di tubuhnya.

"Aa mau ada acara jadi Cia sama mbak tiyas yah. Lagian udah malam, Cia kan belum sembuh benar, jadi tidurnya jangan malam malam"

Alvino berjongkok di hadapan Cia yang terduduk di ruang tv.

Cia langsung menganggukkan kepalanya dan tersenyum seraya mengecup pipi Alvino sayang.

"Aa ati ati ya"

"Iya sayang"

Alvino menciumi pipi sang adik dan mengusap pucuk kepalanya dan tersenyum pada putri kesayangan.

ALVINO [Instact But Fragile]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang