ALVINO [Instact But Fragile]

31.ALVINO

Hai...

Gimana kabarnya?

Aku kembali... Hehe..

Maaf ya jarang update, aku update lagi nih insyaallah sampe selesai deh..

Update tergantung mood sih hehe sorry yeee😭🙏🏻

.

.

Selamat membaca 🤍

_____

Persiapan untuk kehancuran seseorang

-

Serempak orang orang terus berteriak dan sesekali tertawa menyeramkan di dalam ruangan yang sangat tertutup, seorang laki laki duduk bagai sang raja dengan tusuk gigi yang ia mainkan di mulutnya.

Menatap sang musuh yang menjadi lawannya saat bermain kartu di meja membuat ia tersenyum miring, mengeluarkan satu kartu di meja dan semua orang serempak bertepuk tangan.

"Anjing woii, bos Lo! bener bener hebat!!" Pekik seseorang yang berambut ikal berada di sisi tempat laki laki yang di sebut bos itu.

Gebrakan meja dan helaan nafas dari sang lawan membuat seseorang pendukung si bos tertawa terbahak bahak.

"Gimana bos, gue kalah" ucapnya lesuh dan menatap sang bos yang ada di hadapannya.

Laki laki yang di panggil bos itu berdiri dari duduknya dan berjalan dengan rokok yang ia selipkan di mulutnya serta membakarnya dengan korek api yang ia ambil di saku celana, menatap seluruh anggotanya dan tersenyum miring.

"Gue punya mainan khusus sebenarnya" ucapnya yang masih menghiasap rokok itu di mulutnya.

Semua yang berada di sana hanya diam dengan ucapan sang bos dan penasaran apalagi yang harus di lakukan.

"Gue rasa mending Lo bunuh aja tuh cewek, biar masalah selesai" ucap salah satu yang berada di sana.

Laki laki itu menatap seseorang yang berucap dan hanya terkekeh.

"Kalaupun gue bunuh gue gak akan puas, karena permainan gue belum waktunya selesai dan lebih tepatnya si cowok itu belum mencintai istrinya" ucap laki laki itu.

"Tapi penyakit dia makin hari makin parah gak sih?" Tanya seseorang dengan yang menatap seluruh anggota yang ada di sana.

Tawaan dari laki laki yang di sebut bos itu menggema di ruangan, ia menghisap nikmat rokok yang ada di mulutnya dan tersenyum miring saat mendengar ucapan dari salah satu anak buah anggotanya.

"Bagus dong kalau penyakit nya semakin parah?!, Ternyata cewek itu berakibat besar bagi hidupnya" ucap laki laki itu dengan terus menyesap rokoknya.

Semua tawa terdengar bergemuruh di ruangan sana, laki laki itu langsung duduk kembali di kursinya dan menatap ke depan dengan tangan yang mengepal kuat.

"Gue benci dia, dia harus bayar semuanya!!" Tekannya dengan kuku tangan memutih.

Dendam nya sangat nyata dan ia ingin menghabiskan dia yang telah membuat hidupnya kehilangan orang yang ia sayangi, ia harus membalaskan semuanya yang di lakukan dia di waktu lampau.