28.ALVINO

2.1K 42 0
                                    

Haloo..

Apa kabar kalian semua?

Langsung aja cusss...

Selamat membaca 🤍

_____

Pagi ini Airlyn sudah sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan pagi bersama, semua alat masak yang ia pakai beradu dan membuat masakan lezat di dalamnya.

Hari ini ia akan membuat ayam kecap dan brokoli sebagai sayurnya, ia terus mengoseng oseng brokoli sampai sayur itu matang dan langsung ia sajikan ke piring.

"Matang" ucapnya seraya meletakkan piring yang berisi ayam kecap dan sayur brokoli ke meja makan, ia tersenyum saat masakannya sudah matang dan berharap Alvino menyukainya.

Mungkin dengan ia memakan masakan Airlyn akan melupakan kejadian kemarin malam, saat kejadian kemarin malam Alvino tidak membuka pintu kamarnya dan tidak ada sahutan saat Airlyn memanggilnya dari luar, dan sekarang Airlyn akan meminta maaf sembari menyiapkan sarapan pagi bersama.

Airlyn dan Alvino memang pisah kamar keduanya menempati kamar yang saling berhadapan, karena memang Alvino lah yang menginginkan hal itu.

Suara langkah kaki seseorang menuruni tangga terdengar di Indra pendengaran Airlyn yang sedang menyusun makanan di meja makan, ia langsung berjalan menghampiri Alvino yang berjalan menuju ruang tamu dengan baju seragam sekolah yang ia pakai.

"Al, sarapan" ucap Airlyn setelah berhasil menghadang Alvino yang akan keluar dari rumah.

Alvino menatap sekilas dan diam dengan wajah datarnya, ia tidak ingin melihat wanita yang sekarang ada di hadapannya dan ia ingin menghindari tatapan wanita itu pada dirinya.

Ia langsung pergi keluar tanpa menjawab ucapan Airlyn yang mengajaknya untuk sarapan bersama.

Alvino langsung menyalakan motor besarnya dan melenggang pergi dari pekarangan rumah, ia tidak memperdulikan Airlyn yang mengejarnya dan berteriak untuk menghentikan dirinya.

Airlyn yang melihat Alvino sudah berjalan jauh dengan motor besarnya menatap sendu, ia menghela nafas pelan dan berjalan masuk ke dalam rumah dengan lunglai.

Airlyn duduk kembali di meja makan dan menatap semua masakan yang ia buat dengan nanar, semua usahanya tidak terbayarkan karena Alvino tidak mau memakan masakan yang ia buat, ia sedih karena usahanya yang terbilang sia sia.

"Kenapa Al?, Kenapa kamu gak bisa Nerima aku?" Lirihnya sedih dengan memakan masakan yang ia masak dengan rakus, setitik air mata jatuh di wajah cantiknya dengan sarapan yang ia makan tadi berbekas di mulut kecilnya yang bergetar.

Kenapa di hidupnya tidak ada banyak orang yang menyukainya?

Kenapa ia selalu di benci dan selalu ingin di singkirkan?

Apa kesalahan yang ia buat sampai hidupnya benar benar tidak bisa menemukan kebahagiaan dari mana pun, dan kenapa semua orang sangat sangat tidak menyukainya.

Ia lelah dengan semuanya, ia lelah saat ia terus berjuang untuk mendapatkan kebahagiaan dan cinta pada kedua laki laki yang sangat ia cintai di hidupnya.

ALVINO [Instact But Fragile]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang