04.ALVINO

3.4K 65 1
                                    

Hai semuanya...??
Selamat pagi...?
-
-
Gimana kabar kalian?

Langsung cus aja yuk ke cerita nya:)

-
-

#happy reading#

Gadis kecil dengan kuncir dua serta pita kecil di atasnya berlari sambil tertawa keras, sesekali berceloteh lucu dan berteriak keras.

Ia berhenti di ruangan yang bisa di bilang Ruang rahasia, ruangan itu terbuka dan membuat gadis kecil berpita itu penasaran ada apa di dalamnya.

Cia, gadis berumur tiga tahun itu masuk pada ruangan tersebut, ia berjalan menyusuri ruangan tersebut dan berhenti di hadapan foto yang menjulang tinggi dan besar terpajang di dinding ruangan.

Cia mencari penerang di ruangan tersebut dan menemukannya, ia mengambil kursi kecil yang ada di ujung ruangan itu dan menaikinya.

Menyalakan saklar lampu dan..

Treet ....

Ruangan pun terang dengan saklar lampu yang di hidupkan oleh Cia, ia turun dari kursi tersebut dan berjalan jalan di ruangan itu.

Baby sitter yang menjaga cia pun kewalahan dengan putri majikannya yang bersembunyi.

Mbak tiyas selaku baby sitter Cia terus mencari keberadaan anak majikannya yang bersembunyi, karena sebelum itu keduanya melakukan permainan yang bisa di sebut petak umpet kesukaan gadis kecil itu.

Di sisi lain, Cia terus menatap gambar yang menjulang tinggi dan besar itu dengan tatapan meneliti, saat ia melihat wajah dari gambar tersebut matanya berkaca kaca.

"Buna.." suara yang hampir tak terdengar keluar dari bibir kecil Cia yang bergetar.

Air matanya jatuh dengan isakkan yang memilukan, ia mengeratkan pegangannya pada drees pink yang di kenakannya.

"Huwaaaa... Hwaaaa.. hwaa"

tangisan Cia yang kencang membuat Mbak tiyas yang mencarinya tersentak kaget, ia langsung menghampiri suara tangisan tersebut ke ruangan yang sudah terbuka lebar pintunya, karena suara tangisan itu berasal dari ruang tersebut.

Mbak tiyas kaget melihat putri kecil majikannya menangis dengan tersendu sendu, orang rumah pun yang mendengar langsung berbondong menghampiri suara tangisan tersebut.

Bi Titi dan bi Ovi selaku pembantu di rumah itu langsung berlari saat mendengar tangisan kencang itu.

Mbak tiyas langsung berjongkok di hadapan Cia dengan wajah yang sangat khawatir.

"Cia kenapa sayang?" Tanya Mbak tiyas lembut seraya mengusap wajah bahkan punggung gadis kecil itu yang terus terisak.

Cia yang di tanya langsung menunjuk gambar yang menjulang tinggi dan besar itu dengan tangannya yang bergetar, mbak tiyas mengikuti arah tunjuk jari mungil cia.

Sebuah foto yang menampakkan wajah wanita cantik dan anggun terpampang jelas di hadapannya.

Foto Laura ibunda dari Alvino dan Cia terpampang jelas di hadapan ketiga pembantu di rumah tersebut.

ALVINO [Instact But Fragile]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang