Halo..
Apa kabar kalian semua?
Yang belum follow yuk di follow dulu..
Jangan basa basi nanti cepat basi!
.
.
Sorry banget kalau Awa lama up nya..
Sebenarnya pengen cepat cepat tamat ini cerita cuma kan namanya manusia pasti ada males nya ya gak?...
Selamat membaca 🤍
___
Orang bilang sesuatu yang di paksakan itu tidak baik, dan benar adanya.
__
Wanita dengan rambut di Cepol ke atas terus mengaduk adukan makanan yang ia pasak di wajan, sesekali ia menuangkan penyedap dan sebagainya saat rasa itu belum pas di lidahnya.Airlyn tersenyum saat masakan yang ia buat jadi di sana, menuangkan makanan itu pada piring dan berjalan ke arah meja makan untuk ia susun di sana.
"Semoga Alvino suka" ucapnya dengan tersenyum manis.
Hari ini ia memasak telur balado dan sayur sawi putih sebagai tambahan makanan hari ini, sebetulnya ia sangat sedih ketika ia memasak tidak pernah sekali pun Alvino mencoba untuk memakannya.
Ia tidak pernah melihat makanan itu dan tidak pernah merasakan rasanya, tapi hari ini ia akan berjuang untuk meminta Alvino memakan masakannya.
Setelah menghabiskan waktu pernikahannya yang ke tiga Minggu, Alvino tidak pernah makan di rumah tidak tahu ia makan di mana, mungkin di luar Airlyn tidak tahu.
Dan selama tiga Minggu itu Alvino hanya acuh tak acuh padanya, menganggap ada pun tidak. Hanya saling melewati tanpa menyapa dan tidak saling berbicara lama, Airlyn tidak ingin seperti ini kedepannya di dalam rumah tangganya karena ia butuh sekali adanya Alvino di hidupnya, tidak lagi bagi bayi di kandungan nya Airlyn juga membutuhkan Alvino untuk dirinya, karena ia sudah mulai cinta pada ayah dari bayinya.
Mungkin konyol, tapi itu kenyataan karena seorang suami istri harus saling mencintai bukan?
Dan Airlyn ingin cintainya di anggap dan Alvino tidak lagi mengungkit soal surat perjanjian perceraian itu.
Soal surat perjanjian perceraian, Airlyn tidak akan dan tidak mau menandatangani perjanjian itu, ia tidak ingin rumah tangga yang baru sebiji jagung pupus di tengah jalan hanya karena hal yang tidak Airlyn mengerti.
Ia akan bertahan jika memang ia kuat untuk bertahan, dan jangan paksa ia untuk meninggalkan semuanya karena di dalam mimpinya hanya akan menikah seumur hidup satu kali dan mempunyai rumah tangga yang harmonis.
Selebihnya ia tidak ingin apapun, karena ia akan memperjuangkan cintanya pada Alvino dan tetap bertahan meski taruhannya adalah rasa sakit yang terus ia rasakan.
Karena ia membutuhkan anaknya, darah dagingnya tidak mungkin seorang ibu ingin berpisah dengan anak pertamanya.
"Apa perempuan kemarin pacar Alvino?" Tanyanya pada diri sendiri, ia menghela nafas pelan dan duduk di sofa menunggu Alvino kembali dari luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVINO [Instact But Fragile]
AcakMenceritakan gadis yang memiliki banyak luka dan di tambah dengan musibah yang menimpa nya. Airlyn Zyan Alexi haiden gadis cantik yang ingin di sayangi oleh papah nya dan di perhatikan. Dan laki laki yang yang butuh akan kasih sayang seorang ibu ya...