09.ALVINO

2.9K 60 2
                                    


Hai!

Gimana kabarnya?

.
.
#happy reading#

_______

Ketakutan yang aku hindari ternyata terjadi

~Airlyn Zayn Alexi haidden~

Positif 🧸

_____________

Sudah tiga Minggu berlalu saat kejadian yang menimpa Airlyn dan Alvino sedikit sedikit sudah terlupakan.

Ia dan Alvino membuktikannya, bahwa keduanya tidak mengenali satu sama lain di sekolah maupun di luar, karena itulah yang Alvino inginkan.

Airlyn yang setiap hari melihat Alvino berjalan di hadapannya dan sering bertemu secara langsung ataupun tidak langsung hanya bisa diam dengan menundukkan kepalanya, tanpa menyapa ataupun berbicara dengannya.

Sama halnya dengan Alvino, saat ia berhadapan dengan Airlyn atau sering bertemu secara tidak sengaja hanya ada tatapan datar dan dingin yang ia berikan.

Karena itulah yang ia inginkan, menjauh dan menjadi orang yang tidak pernah ia kenal, karena sebuah bencana itu yang ia takutkan saat ini.

Gadis ralat!, Wanita dengan piyama tidurpun turun dari kasurnya, akhir akhir ini ia sering merasa pusing dan mual bersamaan.

Airlyn berlari ke kamar mandi yang ada di dalam kamarnya dan ia langsung menuju wastafel.

"Hoek..Hoek..Hoek.."

Hanya ada cairan bening yang keluar dari mulutnya.

Perutnya saat ini bergejolak di dalam sana, sakit, perih mual, yang ia rasakan.

Sudah hampir dua Minggu ini ia mengalami pusing dan mual mual saat bangun tidur di pagi hari.

Airlyn langsung mencuci mulutnya dengan air keran yang mengalir di wastafel.

Ia berjalan ke lemari pakaian dan mengambil seragam sekolah yang akan ia kenakan.

Saat ingin ke kamar mandi untuk mandi dan berganti pakaian kakinya terhenti saat ekor matanya melihat ke arah kalender yang bertangkar di meja belajarnya, ia urung untuk ke kamar mandi dan ia langsung berjalan menuju meja belajarnya untuk melihat kalender yang ada di sana.

Ia melihat dengan seksama kalender yang ada di tangannya dan tunggu!!

Ia sudah satu Minggu telat datang bulan, ia yang melihat jantungnya berdegup kencang.

Airlyn langsung menarik nafas dan membuangnya dengan pelan.

"Nggak ini cuma telat doang kok" tepisnya dengan pikiran positif.

Airlyn langsung berpikir dengan tenang, ia tidak mau di hantui oleh rasa penasarannya dan ia pun langsung menaruh kalender dan seragam sekolahnya di atas meja belajar.

"Aku harus buktiin... iya harus" ucapnya dengan mata yang tampak sendu.

Airlyn langsung keluar rumah dan menuju ke apotek terdekat.

ALVINO [Instact But Fragile]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang