63.ALVINO

610 20 0
                                    

Halooo...

Update lagi nihhh!!

Jangan lupa tinggalkan jejak!!

..

Maafkan jika itu pantas di maafkan

~Alvino[Instact but fragile]~

...

Wanita dengan dress putih serta wajah sembab mata yang menatap batu nisan di hadapannya terus menitikkan air matanya, tangannya mengusap batu nisan itu lembut dengan senyuman yang manis ia berikan.

"Kenapa secepat ini?" Lirihnya.

Laki laki dengan stelan kemeja putih dan juga celana bahan hitam berjalan mendekat ke arah wanita yang sedari tadi terus duduk di hadapan batu nisan itu yang sedari tadi di tatapnya, semua orang sudah meninggalkan area pemakaman setelah selesai.

Bayi yang berumur 6 bulan yang ada di gendongan nya terus menatap ke arah wanita yang sedari tadi terduduk itu, "Air, kita pulang?" Ucap laki laki itu membuat Airlyn yang sedari tadi menatap batu nisan menoleh ke arahnya, laki laki yang sedang menggendong bayi nya itu mengelus lembut rambutnya.

"Dia udah tenang, kita berdoa untuknya" ucap laki laki itu membuat Airlyn kembali menitikkan air matanya.

"Aku baru aja mendapatkan kasih sayang darinya, tapi kenapa tuhan ambil dia di hidup aku?" Isak Airlyn membuat laki laki itu langsung memeluknya erat.

"Semua sudah takdir, dia udah tenang di sana, kenapa tuhan ambil dia karena tuhan sayang sama dia, kita hanya bisa berdoa untuknya" Tangan besar laki laki itu mengusap lembut air mata yang terus membanjiri Airlyn.

"Tapi aku baru rasain di sayang papah Al" lirihnya menatap Alvino yang saat ini tersenyum tipis ke arahnya.

Ya, laki laki itu Alvino, suaminya.

Saat ini ketiganya berada di pemakaman Syam Wijaya___ papah Airlyn yang meninggal karena kanker yang di deritanya selama ini, Airlyn tidak menyangka akan seperti ini akhirnya, ia baru saja merasakan kasih sayang saat sang papah mengatakan bahwa dia akan membahagiakan dirinya, kenapa sang papah malah meninggalkannya?

"Orang kata, kasih sayang itu tidak harus di dapatkan dari orang yang sangat di butuhi, dengan kamu yang gak sedih sedih terus dan nerima semuanya, bersyukur dengan semua yang ada di diri kamu itu udah termasuk kasih sayang ke diri sendiri, jangan pernah bersedih itu adalah kunci untuk membahagiakan diri kita sendiri, semua itu udah ada takarannya sendiri, bahagia itu adalah kita yang melakukannya bukan orang lain" Alvino menatap dalam mata Airlyn yang saat ini menatapnya, laki laki itu tersenyum tipis dan mengusap wajah sang istri lembut.

"Lihat papah kamu yang bahagia di sana, karena dia yakin bahwa meninggal nya dia di dunia ini ia bisa hidup tenang di sana dengan kamu yang selalu bahagia, dia ingin melihat kamu merasakan kebahagiaan yang dulu tidak pernah dia berikan dan kamu harus bahagia dengan hal itu, papah akan senang kalo kamu gak pernah merasakan kesakitan lagi dengan kamu yang mengikhlaskan kepergiannya saat ini" Airlyn mengangguk kecil dan langsung memeluk Alvino.

"Aku akan bahagia, aku akan buat papah tenang dengan kebahagiaan ini, papah akan tenang kalo liat aku bahagia kan Al?" Alvino mengangguk mendengar pertanyaan itu.

ALVINO [Instact But Fragile]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang