ALVINO [Instact But Fragile]

25.ALVINO

Hai!

Gimana kabar kalian?

.

.

Sebelum lanjut yuk di follow dulu yang belum follow!

Wattpad: nengawa6
.

Jangan jadi silent reader!

Hormati penulis dengan memberikan vote !

.

.

Cusss.....

~semakin Lo tetap ada di kehidupan gue, semakin sakit yang Lo rasakan itu nyata~

~Alvino Azreen Agara~

______

Pagi yang cerah dengan matahari yang menyinari bumi dengan indah.

Wanita yang sedang tertidur pulas terbangun saat sorot matahari mengenai wajah cantiknya.

Ia duduk di kasur menatap ke sekeliling kamar dan menoleh pada tempat tidurnya.

Airlyn menghela nafas saat pagi ini ia tidak melihat Alvino di sana.

Apa Alvino tidak tidur di sini?

Tapi di mana dia?

Airlyn bangun dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi.

Hari ini ia harus sekolah, tidak mungkin ia bolos lagi karena sudah dua hari ia bolos sekolah.

Ia tidak ingin nilai nya turun lagi jika ia terus menerus bolos.

Lima menit Airlyn di kamar mandi akhirnya keluar dengan baju seragam sekolah rapih, ia memandangi dirinya dari pantulan kaca di kamar tersebut dan mengusap perutnya yang terlihat sedikit menonjol.

Apakah ia akan berhenti sekolah?

Airlyn menggeleng dan tersenyum di pantulan kaca, jika ia harus berhenti mungkin kandungnya sudah menginjak usia enam bulan karena usia itulah yang terlihat membesar.

"Kita harus buat ayah cinta sama bunda, ximi harus bantu bunda buat ayah jatuh cinta sama bunda oke?" Ucapnya dengan tersenyum dan mengusap perutnya yang tertutup oleh seragam sekolah.

Ia berjalan keluar kamar karena ia harus membuat sarapan pagi untuk Alvino, ia akan mulai dengan hal kecil tapi bermakna.

Mungkin Alvino akan luluh saat Airlyn memperlakukannya dengan sangat baik.

Airlyn berjalan ke arah dapur setelah menyimpan tasnya di sofa ruang tamu, ia mengambil bahan bahan di dalam kulkas dan membawanya untuk di olah.

Kulkas sudah penuh dengan bahan bahan makanan dan yang lainnya, mungkin Alvino sudah menyiapkanya dari jauh jauh hari dan mungkin Alvino sering ke rumah ini.

Airlyn akan membuat sandwich karena menurutnya sarapan pagi lebih baik memakan sarapan yang tidak berat.

Ia terus mencampurkan bahan bahan dan menuangkan susu ke gelas dan akhirnya selesai.