17.ALVINO

2.8K 61 0
                                    


Hai!

Harusnya orang yang gue cintai bahagia bukan malah menderita

~Alvino Azreen Agara ~

_________

Mendatangi🧸

__________

Alvino keluar dari kamarnya untuk menemui sang ayah, karena ia ingin berbicara sesuatu pada sang ayah.

Ia turun dari tangga menuju ruang tamu yang di mana ada mbak tiyas yang sedang membereskan mainan cia ke keranjang besar.

"Mbak, ayah ada di mana?" Tanya Alvino saat kakinya menginjak ruang tamu.

"Kayaknya ada di ruang kerjanya deh, tadi mbak gak sengaja liat, tuan besar bawa berkas berkas ke ruangannya" jelas mbak tiyas.

Karena tadi ia tidak sengaja lihat saat ingin menidurkan Cia ke kamarnya

"Oh.. iya, makasih mbak, cia udah tidur?"

"Udah den, tadi baru saja" Alvino mengangguk dengan ucapan mbak tiyas.

Tiyas langsung pamit dari hadapan Alvino.

Alvino berjalan dengan sesekali menghela nafas berat, hati nya sangat tidak karuan saat kakinya melangkah menuju ruangan kerja sang ayah.

Sesampainya di pintu masuk ruangan sang ayah Alvino hanya diam dengan memandangi pintu besar itu.

Tok.. tok.. tok..

Suara ketukan terdengar di luar ruangan membuat Adi yang sibuk dengan laptop nya langsung mengalihkan pandangannya pada pintu yang di ketuk.

"Masuk"

Suara bariton dari dalam ruangan kerja ayahnya membuat Alvino yang tadinya hanya melamun langsung tersadar, ia menghela nafas panjang dan membuka pintu itu hati hati.

Ceklek....

Adi menatap siapa yang masuk dengan senyuman terbit di bibirnya.

Alvino berjalan ke arah ayahnya yang sedang bekerja lembur saat ini

"Ada apa A?" Tanya Adi, karena tidak biasanya Alvino datang keruangannya

"Ada yang mau Aa bicarakan sama Ayah"

Adi hanya diam dengan ucapan sang anak.

Alvino datang kemari bertemu dengan ayahnya, ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting menurutnya.

"Duduk"

Alvino langsung menarik kursi yang berhadapan dengan Adi serta langsung ia duduki.

"Mau bicarakan apa?... Tumben sekali Aa ingin bicara sama ayah, itupun terlihat penting"

Alvino langsung menegang saat Adi mengucapkan itu.

Benar, ia jarang sekali berbicara dengan sang ayahnya, meskipun ia dekat tapi ia sangat jarang berbicara berdua seperti ini, apakah ini terlalu terlihat serius?

ALVINO [Instact But Fragile]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang