22.ALVINO

2.4K 56 0
                                    


Hai!

Gimana kabar kalian?

Baik dong pasti!

Sebelum lanjut yuk pencet bintang 🌟 dulu.. gratis kok ga bayar..

Yang mau tanya tanya di sini aja ..

.
.
.

Ga perlu pake lama dan ya yuk kita cuss!!

Pembaca baru?

Pembaca setia?

______

~karena sebuah dendam, kalian ingin menghancurkan hidupnya?~

~awa🌻~

______

Adi berjalan dengan membawa obat dan air putih di nampan untuk menuju kamar Alvino.

Saat Alvino datang dari luar ia pingsan di ruang tamu dengan baju seragam sekolah basah kuyup dan tentu itu efek kehujanan.

Bi Titi yang tadi hendak ke dapur di bawah langsung kaget dengan pemandangan tuan mudanya tergeletak tidak sadarkan diri.

Dan di sini lah, Alvino terbaring lemas di ranjang kamarnya.

Adi menyimpan obat dan air putih yang ia bawa tadi di nakas samping tempat tidur Alvino.

"Maaf Laura" ucap Adi lirih.

Adi memandangi putranya sendu dan dengan raut wajah yang sangat khawatir dengan keadaan putranya.

Tidak tahu mengapa Alvino sering jatuh sakit dan terlihat tubuhnya yang begitu lemas dan tidak bertenaga.

Sudah sangat lama Alvino menutup matanya di temani Adi yang ada di samping tempat tidurnya.

Wajah pucat dan bibir yang mengering membuat Adi merasa sedih melihat putranya.

"Ughh"

Eluhan dari Alvino membuat Adi langsung berdiri dari duduknya dan mengusap air mata yang ada di ujung matanya.

Alvino membuka matanya dengan tangan yang terus memegang kepalanya yang terasa sakit, mungkin efek pusingnya masih ada.

Alvino bangkit dari tidurnya dan duduk dengan pandangan kosong, kejadian tadi siang membuat kepalanya pusing dan ia tidak bisa mengontrol emosinya yang sekarang otaknya menampilkan kejadian tadi siang.

Yang di mana ia di permalukan di depan semua orang bahwa dirinya gila.

Kejadian itu membuat ia takut dan tidak tahu harus apa.

Mata Alvino terus kesana kemari pandangannya kosong, tapi otaknya bekerja dengan menampilkan memori tadi siang yang membuat ia takut.

"G_GUE NGGAK G_GILA BANGSAT!! G_GUE WARAS, I_IYA GUE WARAS" teriaknya dengan terus menatap yang tidak tahu tatapan itu kemana.

Sembari memukul kepalanya Alvino terus mengerang dengan sakit di kepalanya.

ALVINO [Instact But Fragile]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang