50.ALVINO

1K 23 0
                                    

Haloooo...

Apa kabar?

Update nihh.. ada yang nunggu gaa??

Ramaikan komentar!!

Jangan jadi silent reader guys..

.

Ketakutan gue hanya satu, ninggalin orang yang sayang sama gue.

~Alvino Azreen Agara~

______

Laki laki dengan pakaian santainya duduk di sofa ruang tamu dengan secangkir coklat hangat di tangannya, Alvino duduk di sebelah Airlyn yang saat ini sedang menonton kartun kesukaannya.

Alvino menaruh cangkir yang berisi coklat panas itu ke meja di depannya, tangannya mengambil tangan Airlyn yang nganggur dan meletakkannya di atas kepala seraya mengusap usapnya lembut.

"Al kamu tahu gak?" Tanya Airlyn yang tidak menatap lawan bicaranya, karena visinya adalah 'kartunku lebih seru dari suami tampan ku' begitulah kira kira.

"Kalau mau nanya, bicara harus liat orangnya, jangan fokus sama bocil yang ada di dalam layar." Sindir Alvino dengan datar.

Airlyn langsung mengalihkan tatapannya dan menatap Alvino dengan kesal, "Kamu juga kalo di panggil hem hem terus tuh" belanya membuat Alvino mengangkat satu alisnya.

Airlyn yang melihat itu memanyunkan bibirnya dan mendekatkan tubuhnya ke Alvino, "Kamu itu sebenarnya peka gak sih?" Tanya Airlyn membuat Alvino terdiam.

"Peka?" Beonya.

"Iya loh.. aku ini pengen kamu usap usap perutnya terus di cium cium gitu pipinya." Alvino yang mendengar menahan tawa yang akan keluar, jadi ceritanya Airlyn meminta untuk di mana ini?, gemas sekali istrinya ini!.

"Mesum" timpal Alvino dengan meminum kembali coklat panas yang tadi ia taruh di meja, Airlyn yang mendengar tuduhan itu tak terima, ia mengambil alih coklat panas itu dan menaruhnya kembali di atas meja.

"Hati hati itu panas" ucap Alvino memperingati saat Airlyn merebut cangkir coklat panasnya dan menaruhnya kembali di atas meja, Airlyn tidak menghiraukan membuat Alvino tersenyum tipis ke arahnya.

"Itu romantis bukan mesum tau!!" Ucap Airlyn membuat Alvino mengangguk anggukkan kepalanya.

"Jadi ceritanya, istri gue ini mau di romantis_in gitu? Hem." Alvino mengelus lembut rambut Airlyn dan mengecupnya lembut, menatap lamat wajah yang menjadi kebahagiaannya saat ini dengan rasa penuh syukur atas semuanya.

Jika benar ini semua keberuntungannya maka ia ingin beruntung setiap saat, menit detik bersama Airlyn. Ia bersyukur bisa melewati yang di mana dirinya harus merasakan masa lalu yang sangat menyeramkan dulu, setiap saat di hantui rasa bersalah dan membuat dirinya selalu putus asa. Sejak meninggalnya sang bunda hidupnya hampir tidak bisa ia terima lagi jika pun ia pasrah hanya karena Cia gadis kecil yang dirinya tidak ingin kehilangan kebahagiaan nya kembali, ia tidak ingin melakukan itu lagi. Dulu ia sangat ingin mengakhiri hidupnya karena untuk apa ia hidup jika tujuannya saja sudah hilang dengan adanya Airlyn dan calon bayinya ia bisa menerima hidup nya ini dengan santai, bahkan ia sangat ingin hidup lama dengan wanita yang menjadi istrinya itu, semoga.

ALVINO [Instact But Fragile]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang