ALVINO [Instact But Fragile]

11.ALVINO

Hai!

Cukup tahu, karena masa lalu gue sangat menyakitkan

~Alvino Azreen Agara~

Masa lalu🧸

_____________

Laki laki dengan balutan kaus berwarna hitam itu terus melamun dengan memandangi jendela kamar.

Alvino sejak tadi tidak bisa tidur, kejadian tadi siang di taman membuatnya gelisah.

"Anak kamu ada di rahim aku"

Kata kata itu berputar sampai sekarang di kepalanya.

Kepalanya pusing, hatinya gelisah semua kata kata itu berputar di kepalanya, membuat kepalanya panas dan serasa ingin pecah.

"Sshh.. "

Ringisan yang keluar dari mulut Alvino membuat Adi sang ayah yang baru datang ke kamar sang anak langsung berjalan menghampirinya.

Akhir akhir ini ia sering melihat sang anak melamun dan seperti banyak pikiran di wajah tampannya.

"Aa Kenapa?" Tanya Adi serta duduk di samping Alvino.

Alvino hanya diam dengan tangan yang terus memukul kepalanya.

"Akh.. sakit yah" adunya dengan memegangi kepalanya

Adi yang melihat langsung mengambil handphone yang ada di saku celananya dan menghubungi Rayhan selaku dokter pribadi di keluarganya.

"Han, om perlu bantuan kamu" ucap Adi di telpon.

Setelah membereskan ucapannya bersama dokter yang bernama Rayhan itu Adi langsung memutuskan sambungan teleponnya dan terputus.

"Sabar ya A, ayah udah telpon om Rayhan" ucap Adi dengan mengusap punggung belakang anaknya.

Alvino hanya diam karena sebetulnya ia menahan sakit yang begitu besar, sampai sampai ringisan yang keluar dari mulutnya tipisnya saling bersahutan.

Sekitar 10 akhirnya dokter Rayhan datang, dan langsung memeriksa Alvino.

Sesudah memeriksa Alvino, Rayhan langsung mengajak Adi untuk bicara secara serius

"Om, Rayhan mau bicara serius dengan om" ucap Rayhan dengan wajah Yang terlihat mengkhawatirkan.

Adi langsung mengangguk dan menyuruh Rayhan duluan ke ruangan pribadinya.

Adi berjalan ke arah putranya yang mana sedang terbaring di kasur dengan mata terpejam, sebenarnya Rayhan sudah memberikan obat nyerinya dan langsung membuat Alvino tertidur dengan pulas.

Adi menyelimuti sang anak dengan selimut tebal dan mencium kening sang anak sayang, karena anak anaknya adalah harta yang sangat berharga bagi dirinya dan bagi alm. Istrinya.

Adi langsung berjalan keluar dan menutupi kamar Alvino, ia berjalan menuju ruang pribadinya yang sudah ada Rayhan menunggu di sana.

_________

Di ruangan tersebut Adi dan Rayhan berhadapan.