Menghadap Calon Mertua

1.1K 45 0
                                    


Arga masih duduk di dalam mobilnya, dengan tangan yang gemetar. Kini mobilnya terparkir tepat di depan teras kediaman keluarga Wiratama. Di sebelahnya terdapat satu bucket bunga mawar putih pink dan di kursi belakangnya terdapat setumpuk hadiah dari brand-brand ternama yang khusus dipersiapkan untuk Gisel. Walaupun Arga terlibat langsung dalam proses pemilihan semua kado-kado itu tapi yang lebih banyak berperan besar adalah Nathalie dan Mamanya Arga. Nathalie terlibat aktif dalam membantu Arga menyiapkan hadiah dan bunga yang akan dibawa Arga ke rumah Gisel, walaupun hanya lewat video call. Sang Mama sengaja menelpon Nathalie karena menantunya itu memiliki selera fashion yang sangat bagus. Arga hanya "iya-iya" saja karena jujur dia malas sekali membawa hadiah-hadiah sebanyak ini! Terlalu mencolok! Kenapa juga harus sebanyak ini? Seperti seserahan orang mau menikah saja! Padahal hanya untuk Gisel pakai di pertemuan pertama mereka. Apalagi si pihak wanita juga belum tentu setuju dengan perjodohan ini, harusnya tidak perlu terlalu heboh! Tapi sebagai adik ipar dan anak yang penurut, Arga hanya bisa pasrah.

Sebagai tanda keseriusannya, Arga harus menemui orangtua Gisel malam ini di kediaman mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebagai tanda keseriusannya, Arga harus menemui orangtua Gisel malam ini di kediaman mereka. Jantung Arga sudah seperti mau copot sangking cepatnya ia berdebar. Ini memang bukan kali pertama dia harus menghadap Tuan Jimmy Wiratama tapi yang kali ini jauh lebih mendebarkan! Apalagi kedatangannya kali ini adalah dalam rangka meminta anak gadisnya untuk menjadi istrinya.

Arga sempat terdiam lama di dalam mobilnya hingga penjaga pintu keluarga Wiratama sampai harus mengetuk jendela mobil Arga. Dengan berat hati Arga turun dari mobilnya sambil membawa satu box mawar dengan warna kesukaan Gisel.

Rumahnya masih sama dengan 5 tahun yang lalu, Arga jadi teringat kalau di teras ini Gisel dan dirinya pernah saling melumat bibir masing-masing, walaupun kejadian pada malam itu jauh dari kata romantis dan bahagia. Gisel malah menangis sejadi-jadinya  bahkan dirinya pun hampir menangis.

Pelayan menyambut kedatangan Arga dan langsung mepersilahkannya masuk, tapi bukan di ruang tamu melainkan ke sebuah ruangan yang sepertinya adalah ruang kerja Tuan Jimmy Wiratama.

Arga duduk dengan perasaan gugup yang memuncak. Apakah dia akan bertemu dengan Gisel juga malam ini?   Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dan masuklah sosok Tuan dan Nyonya Wiratama. Arga langsung berdiri dan menghampiri kedua orang tersebut sambil mencium tangan mereka sebagai tanda hormat.

"Apa kabar kamu Nak?" Tanya Maminya Gisel sambil memeluk lelaki jangkung itu

"Baik tante, tante apa kabar?"

"Baik Nak, Mama Papa gimana? Sehat kan?"

"Sehat Tante" Jawab Arga dengan senyum yang sebisa mungkin dia ukir ditengah kegugupannya.

"Om Apa kabar Om?" Arga menunduk dan mencium punggung tangan Tuan Jimmy.

"Baik, silahkan duduk Arga"

FIRECRACKERS (II) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang