Another Chaos

656 19 5
                                    

Raden Putra Atmadja tak biasanya terlihat segusar ini. Lelaki itu tak pernah sama sekali mengekang Dinda, gadis yang telah dipacarinya selama lima tahun. Oleh karen itu dia tak habis pikir dan kelabakan saat kekasihnya seharian menghilang tanpa kabar dan tiba-tiba muncul dengan penampilan yang sama sekali berbeda dengan sifat gadisnya yang manis.

Hampir bersamaan dengan Arga yang menemukan Gisel, Putra juga akhirnya berhasil menemukan Dinda di dalam club yang penuh hingar bingar musik DJ dan teriakan orang-orang mabuk. Wajah kecil lelaki itu terlihat mengeras, terutama di area rahangnya yang tegas! Dia emosi melihat kekasihnya yang sudah seharian dicarinya dengan dandanan yang terlalu seksi.

Parahnya, kali ini wanita itu terlihat sedang asik minum dan berjoget bersama Meta! Di sekitar mereka terdapat beberapa lelaki yang ikut berjoget bersama meraka mengikuti alunan musik racikan sang Disc Jockey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Parahnya, kali ini wanita itu terlihat sedang asik minum dan berjoget bersama Meta! Di sekitar mereka terdapat beberapa lelaki yang ikut berjoget bersama meraka mengikuti alunan musik racikan sang Disc Jockey.

Ada sedikit lega karena wanita itu terlihat baik-baik saja tapi kemarahannya lebih dominan. Dan bagaimana seorang Putra memperlakukan gadisnya saat sedang marah?

Putra hanya berdiri mematung dekat dengan wanita itu sambil menatapnya dengan tajam. Sampai akhirnya wanita itu yang menangkap sendiri tatapan tajam darinya. Dinda kaget bukan main! Rasanya seperti kepergok sedang selingkuh padahal tidak seperti itu. Dia hanya bersenang senang bersama teman-teman perempuannya dan sekaligus mendukung aksi gila dari sahabatnya yang sedang patah hati.

Dengan takut-takut Dinda menatap Putra dan menarik-narik Meta yang masih asik dengan jogetannya.

"Apaan sih Din!?"

"Ada Putra!"

"Mana? Halu kali lo? Waah mabok ya lo?" Meta tertaw-tawa dengan cuek

"Itu Met! Putra itu! Gak salah lagi"

Meta mengikituti arah pandangan Dinda dan di sudut sana di depan sebuah meja bar, Putra sedang berdiri menatap tajam ke mereka.

"Wah Bener Din! Congrats deh buat lo! Samperin sana"

"Ah temenin dong Met, gw takut. Biasanya tatapannya gak seserem itu"

"Ah Putra mah pasti baik, kalo Arga tuh baru lo perlu khawatir"

"Tetep aja Met, posisinya gw salah!"

"Apa salahnya? Masa seneng-seneng di club gak boleh? Emang si Putra orang suci apa? Udah samperin gapapa. Malah aneh kalo lo gak nyamperin!"

"Ah mampus deh gw!"

"Udah buruan! Langsung lo cipok aja biar gak marah!"

"Mulut lo ya!" Dinda protes tapi sang sahabat hanya menanggapinya dengan tertawa.

Dengan takut-takut, Dinda berjalan menghampiri Putra yang tatapannya masih setia terus melahapnya hidup-hidup. Lebih tepatnya melahap semua mental dan keberaniannya.

"Kok kamu ada di sini?" Tanya wanita itu dengan senyuman bak malaikat.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FIRECRACKERS (II) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang