Rush Morning

624 19 1
                                    

Suasana pagi yang begitu damai di rumah minimalis milik Tuan Muda Arga Winata tiba-tiba saja berubah menjadi gaduh karena munculnya Ibunda dari sang pemilik rumah!

"Sayaaang... Gisel Sayaaang.. Mama dateng nih sayaang" Suara itu sayup-sayup terdengar di telinga Gisel yang sedang terlelap di ranjang besar milik calon suaminya. Gadis itu mencoba membuka matanya dan mendengarkan suara panggilan itu, setelah menyadari suara itu berasal dari mana barulah matanya mendelik dengan maksimal dan otomatis gadis itu langusng bangkit dari tidurnya dalam posisi duduk. Dia menyadari satu hal yang sangat gawat! Yaitu dia dan Arga berada dalam satu kamar! Ya, semalam Gisel tidur di kamar Arga. Walaupun mereka sudah sepakat kalau tidak akan tidur satu ranjang, Gisel di tempat tidur sedangkan Arga di sofa bed. Sepertinya lelaki itu serius dengan janjinya kepada Papi dan Opanya Gisel untuk menjaga gadis kecil kesayangan mereka.

Semalam tidak terjadi apa-apa di antara mereka. Keduanya hanya mengobrol, terutama tentang Meta dan Rangga yang semalam kedapatan sedang berpelukan di pinggir kolam renang. Lalu mereka tidur pada posisi mereka masing-masing. Mereka baru pulang dari menonton pertandingan basket pukul 11 malam, lalu keduanya lanjut makan berdua di sebuah restoran dan terakhir mereka pergi ke supermarket karena Gisel ingin memasak sendiri sarapan untuk mereka dan juga kedua sahabat mereka di rumah. Terpaksa Arga mengikuti keinginan tunangannya itu untuk berkeliling supermarket mencari bahan-bahan makanan hingga kakinya terasa pegal!

Suara sayup-sayup dari Mamanya Gisel semakin terdengar jelas, yang menandakan bahwa beliau sudah semakin dekat dengan kamar Arga.

Gisel panik bukan main, apa yang akan dikatakan oleh Mamanya Arga kalau sampai melihat mereka tidur satu kamar? Pasti fikiran beliau akan kemana-mana, belum lagi kalau Mama laporan ke Mami tentang kejadian ini! Wah bisa gawat! Pasti malu sekali rasnyaa! Dengan gusar Gisel berdiri dan berjalan ke arah Arga yang masih tertidur pulas.

"Arga! Ga! Bangun Ga!" Lelaki itu hanya mengulet sesaat dan saat itu Gisel menyadari kalau Arga tidur tanpa menggunakan pakaian bagian atasnya.

"Arga bangun ih! Ada Mama dateng! Kita harus gimana nih?"

"Hmmmm.. Apa sih Sel? Masih ngantuk! Ayo sini tidur lagi aja dulu" Dengan sembarangan Arga menarik Gisel dalam dekapannya.

"Lepasin Ga! Kamu jangan macem-macem itu suara Mama udah di depan pintu! Arga!!" Gisel dengan sekuat tenaga berusaha untuk melepaskan dekapan lelaki yang masih memejamkan matanya itu.

"Arga lepasiiiiin!!" Bukannya melepaskan, Arga malah semakin mengeratkan dekapannya bahkan mengecup pipi gadis itu beberapa kali.

Saat tengah bersusah payah melepaskan dekapan Arga, sang Mama masuk ke dalam kamar dan langusng teriak saat melihat pemandangan di depan matanya.

"ARGAAA!!!!"

Dengan penuh keterkejutan Arga membuka matanya dan dia kaget melihat Mama nya ada di depan mereka!

"ARGA!!! KAMU APAIN MENANTUNYA MAMA??"

"Maa.. Ini gak kayak yang Mama liat kok" Gisel dengan panik mencoba menjelaskan. Tapi siapa yang gak berpikir macem-macem kalau melihat pemandangan seorang lelaki bertelanjang dada yang sedang mendekap erat seorang perempuan dan menciumi nya?

"Arga! Kan Mama udah bilang kamu harus sabar! Sebelum nikah gak boleh begini!!!"

"Mama, apaan sih? Arga capek banget nih. Arga mau tidur dulu"

"Capek ngapain? Keterlaluan ya Kamu!!"

"Capek Ma semaleman nurutin mau nya Gisel!"

"Heh! Jangan ngomong sembarangan Arga!!"

Arga yang sengaja menggoda kedua wanita yang sama hebohnya itu hanya tersenyum geli sambil terus mencoba untuk tidur.

"Jadi Gisel yang mau?"

FIRECRACKERS (II) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang