Kedua sejoli Arga - Gisel menuruni tangga dengan suara tawa yang sangat riang, hingga membuat Mami yang sedang duduk di meja makan melirik dengan senyuman malu-malu ke arah keduanya. Beliau sangat bahagia melihat anak perempuan satu-satunya itu tersenyum dengan begitu bahagia. Sudah lama sekali tidak melihatnya seceria ini.
"Duuh bahagia banget sih yang pagi-pagi disamperin sama tunangannya" Ledek Mami
"Iiih Mami! Jangan ngeledekin deh masih pagi!"
"Ciumnya mana? Biasanya Mami dapet cium dulu kalo pagi-pagi"
Dengan cepat Gisel mencium pipi kanan dan kiri Maminya yang dibalas hal sama oleh sang Mami. Arga yang melihat hal itu, semakin menyadari betapa manja tunangannya ini, sangat berbeda dengan image galaknya yang dulu selalu gadis itu tunjukan padanya.
"Papi mana Mi?" Tanya Arga
Gisel langsung menoleh ke arah Arga dengan tatapan keheranan.
"Kenapa?" Tanya Arga "Sekarang kan ini juga Mami dan Papinya aku, ya kan Mi?"
"Iya dong, harus dibiasakan dari sekarang"
"Akhirnya Mami Papi punya anak laki ya? Seneng gak Mi?" Tanya Gisel sambil memeluk manja ibundanya itu.
"Seneng lah, apalagi ngeliat anak perempuan sama anak laki nya akur, masih pagi udah mesra-mesraan aja di kamar"
Arga dan Gisel saling pandang dengan wajah yang memerah.
"Loh? Mami tadi ke kamar Gisel ya?"
"Iya, abis pintunya gak ditutup. Jadi Mami masuk, Mami mau panggil kalian sarapan soalnya udah ditungguin Papi. Eh gak taunya lagi mesra-mesraan ya?" Bukan main wajah Arga antara malu dan juga takut, bagaimana kalau Maminya Gisel melihat yang bagian Arga bermain-main dengan boneka barbienya? Waduh gawat! Bisa hilang kepercayaan orangtua Gisel padanya.
"Mami liat apa emang?"
"Mami liat ada yang lagi main coba-cobaan parfum, gimana Ga? Sama wanginya gak?" Dengan senyuman nakal Sang calon mertua menggoda Arga yang wajahnya sudah semerah udang!
"Maaf Mi, cuma mau gangguin Gisel aja kok"
"Gak papa, Mami paham kok namanya juga anak muda, baru tunangan lagi. Udah seminggu gak ketemu juga kan?"
"Mami udah ah! Kasian itu Arga malu banget pasti, aku juga malu!" Bukannya berhenti, tawa Mami semakin kencang karena wajah kedua sejoli itu lucu sekali bagai maling yang tertangkap basah
"Terus Mami liat apa lagi?" Tanya Gisel polos
"Oh setelah itu ada lagi ya? Ngapain aja emang tadi di kamar?"
Gisel menyadari kalau dia sudah salah bertanya.
"Enggak kok Mi, cuma main fashion show aja di walking closet aku. Aku nyobain baju-baju aneh yang aku punya"
"Oooh.. Iya deh Mami percaya. Gak ngapa-ngapain kan? Cuma fashion show doang kan ya?" Nada Mami lebih terdengar seperti meledek.
"Maaf Mami, tapi beneran gak sampe yang macem-macem kok tadi kita" Kali ini Arga yang berbicara.
"Iya, gapapa Arga. Mami paham kok, kalian udah boleh kok kalo mau yang macem-macem asal jangan kebablasan aja. Inget, sabar yaa Arga, bentar lagi kok nikahnya, abis itu baru deh terserah kalian mau ngapain" Mendengar ucapan Mami yang bagaikan lampu hijau itu membuat Arga dalam hati tersenyum dengan senang! Berarti kalau sekedar cium, peluk, dan pegang-pegang boleh kan? Gak salah kan?
"Fix! Mami udah gak sayang lagi sama aku!!! Masa seorang ibu memperbolehkan anaknya dimacen-macemin sama cowok?"
"Arga itu tunangan kamu, bukan cowok sembarangan ya Gisel! Lagian kalau kamunya juga mau, ya gapapa kan? Seneng kan kamu sekarang Mami dan Papi sudah memberi kebebasan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRECRACKERS (II)
RomansaSetelah 5 tahun mereka tidak pernah bertemu bahkan tidak pernah berinteraksi sama sekali, Arga dan Gisel malah harus bertemu kembali karena DIJODOHKAN! Padahal dulu mereka bertengkar hebat sampai Arga mengusir Gisel dari hidupnya! Bagaimana mereka...