Sekembalinya Meta dan Gisel dari mengantar Tian, Rangga langsung memberondong Gisel dengan pertanyaan.
"Ngapain tuh orang ada di sini?" Tanya Rangga segera setelah Gisel dan Meta duduk
"Nganterin cincin gw yang ketinggalan di jas nya."
"Perlu banget sampe makan siang bareng? Emang lo sedeket itu sama dia?" Tanya Rangga lagi penuh curiga.
"Kok lo jadi interogasi gw gini?"
"Tunangan lo nitipin lo ke gw dan Putra, suruh jagain katanya takut diambil sama Tian"
"Ya gak mungkinlah! Gw sama Arga itu udah mau nikah satu bulan setengah lagi!"
"Ya ini buktinya? Kayaknya dia seneng banget dikasih kesempatan buat makan bareng lo. Lo juga kayak ngasih dia kesempatan."
"Denger ya Tuan Sasongko, Gw udah bilang ke dia untuk titip aja cincin gw ke asistennya. Nanti asisten gw yang ambil. Tapi dia gak mau, dia berbaik hati mau nganterin langsung karena dia tau cincin itu dari Arga dan penting banget buat gw!"
"Jelaslah gak mau, dia mau ketemu lo Sel. Modus itu!"
"Lo ngomong apa sih Ga?" Gisel agak shock karena sepertinya Rangga juga menangkap hal yang sama dengan Meta.
"Gw ini juga cowok, gw ngerti banget pola pikir dia"
"Yang penting lo jangan respon aja Sel" Lanjut Putra
"Iyalah gw biasa aja kok, gw emang lagi ada project CSR sama perusahaan dia. Jadi semuanya ya se profesional mungkin aja"
"Arga cemburu Sel sama dia, lo harus hati-hati. Kalo gak nanti ribut lagi"
"Cemburu? Kok gak bilang ke gw?"
"Lo kayak baru kenal dia aja, gengsi dia lebih tinggi dari harapan orangtua!" Semua orang di meja itu tertawa mendengar fakta yang diungkapkan Rangga dengan jenaka.
"Jadi Kak Tian sukanya sama Gisel? Yaah gak punya kesempatan dong gw?" Tanya Tata
"Apaan sih Ta? Gak gitu!"
"Lo mau Ta sama dia?" Ini adalah pertanyaan pancingan yang sengaja Rangga lemparkan kepada Tata demi melihat reaksi Putra.
"Mau lah! Gila aja gak mau, lelaki sempurna kayak dia gitu siapa yang gak mau? Udah ganteng, sopan, pinter, sukses, baik juga! Mantu idaman orangtua banget dia itu!"
Putra sama sekali tak menatap wanita itu. Dia hanya menyembunyikan senyuman sinisnya dalam-dalam. Sedangkan Rangga tertawa dengan girangnya karena lagi-lagi dia berhasil menggoda sahabatnya.
"Sumpah gw cuma mau nyomblangin Kak Tian sama Meta, makanya gw sengaja ajak ketemu di acaranya Meta"
"Kamu mau sama dia?" Rangga kini menatap Meta dengan intens.
"Siapa?"
"Kamu sayang, mau kamu nikah sama Tian?"
"Yaa.. Kalau dia mau sama gw.."
"Bukan gitu jawabannya" Rangga memberikan senyuman sinis. "Harusnya kamu lebih percaya diri dan jual mahal! Karena kamu itu perempuan! Dia yang harus kamu pertanyakan, pantes gak dia dapetin kamu! Jangan kebalik!"
"Whooooo! Rangga is really on poin!" Putra bangga dengan kata-kata dari sahabatnya itu.
Sedangkan Meta, gadis itu hanya tersenyum getir. Dia memikirkan kata-kata dari Rangga yang sepenuhnya benar. Dia saja yang kurang mencintai diri sendiri. Harusnya bukan begitu sikapnya sebagai wanita yang berharga.
Setelahnya percakapan diantara mereka berlangsung seperti biasa. Rangga sibuk menggoda Meta, Putra dan Dinda yang selalu terlihat mesra. Hanya Tata dan Gisel yang terlihat nelangsa diantara mereka. Tata bersandar pada pundak Gisel, sedangkan Gisel bersandar pada kepala Tata.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRECRACKERS (II)
RomansSetelah 5 tahun mereka tidak pernah bertemu bahkan tidak pernah berinteraksi sama sekali, Arga dan Gisel malah harus bertemu kembali karena DIJODOHKAN! Padahal dulu mereka bertengkar hebat sampai Arga mengusir Gisel dari hidupnya! Bagaimana mereka...