Pamit

631 22 2
                                    

Gisel panik! Don dari tadi pagi tak juga membalas pesan darinya. Begitu juga dengan Arga. Dari pesan terakhir Don sepertinya sesutu sedang terjadi di antara mereka. Apakah mereka sedang bersama sekarang? Apakah mereka baik-baik saja? Sangking paniknya Gisel menghubungi Rangga, meminta bantuannya untuk mencari keberadaan Don atau Arga.

Rangga mencoba menghubungi nomor kedua lelaki itu tetapi tak juga mendapat jawaban. Dia juga sempat menghubungi asisten dari Don tapi sama saja nihil. Sekarang baik Rangga maupun Gisel sedang duduk di dalam mobil Rangga dengan wajah Gisel yang sangat panik.

"Perlu telpon Kak Dery gak ya?" Tanya Rangga. Jujur saja dia khawatir kalau sampai Arga dan Don, dua orang lelaki yang sangat keras kepala itu sampai bertemu dan berkelahi di suatu tempat. Masalahnya keduanya sama-sama jago berkelahi, bermental baja dan punya tempramen yang tinggi. Seperti kata Gisel, kedua lelaki ini punya sifat yang sangat mirip.

"Coba chat dulu aja kali ya? Gak enak kalau mau telpon soalnya dia kan udah berkeluarga." Usul Gisel.

"Yaudah oke, gw chat deh" Jawab Rangga sambil terus melihat ke arah ponselnya.

"Jadi Kak Don tahu soal perjodohan gw sama Arga dari lo ya?" Gisel bertanya memecah kesunyian yang tadi sempat tercipta di dalam mobil Audi hitam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi Kak Don tahu soal perjodohan gw sama Arga dari lo ya?" Gisel bertanya memecah kesunyian yang tadi sempat tercipta di dalam mobil Audi hitam itu.

"Iya, hehehe" Raga memasang wajah tidak enak. "Sorry ya Sel, gw gak tahu kalau akibatnya jadi begini. Gw cuma pengen tanya yang ngajuin lamaran ke keluarga lo siapa? Eh ternyata nyokap bokap gw sendiri" Pria itu kembali terkekeh, berharap Gisel juga ikut tertawa bersamanya.

"Gak mungkinlah Kak Don mau ajuin lamaran ke gw. Kita udah kayak adek kakak banget!" Si gadis jutek ini terus menekuk wajahnya karena masih kesal dengan Rangga yang sembarangan membocorkan tentang perjodohan dirinya dengan Arga tanpa memikirkan akibatnya.

"Lo tuh jadi cewek gak ada pekanya sama sekali! Don itu suka sama lo Sel, cuma karena dia orangnya emang chill abis jadi gak dibawa galau sama dia!"

"Lo mah suka sok tau!"

"Yee.. gak percaya! Gak ada yang namanya temenan sama cewek di kamusnya Kak Don! Dia bertahan ada di deket satu perempuan dalam waktu 5 tahun, hal yang hak pernah dia lakukan! Lo tau kan dia paling lama pacaran 1 tahun, itupun selingkuhnya berkali-kali!"

Gisel hanya diam merenungi kembali kedekatannya dengan Don. Mereka memang dekat, tapi cara Don mendekatinya berbeda. Don tidak pernah menuntut apapun darinya. Kebaikan-kebaikannya terasa tulus, bahkan Gisel selalu merasa aman kalau ada di dekat Don. Apakah benar yang dikatakan Arga? Apakah selama ini ternyata dirinya yang tidak peka dan selalu menganggap kata-kata sayang dari Don adalah bercandaan?

"Btw, Jahat lo Sel lebih milih lamaran Arga daripada lamaran gw!" Rangga masih mencoba menggoda Gisel, agar gadis itu tdak cemberut lagi.

"Dih! Gw mana tahu! Yang milih Papi Mami gw!"

FIRECRACKERS (II) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang