D-Day!

1.2K 49 2
                                    


Arga menunggu resah di kursi restaurant yang khusus dia booked hanya untuk dirinya dan tamu kehormatannya hari ini. Empuk dan mewah nya kursi yang dia duduki saat ini tak mampu membuatnya merasa nyaman sama sekali. Hatinya resah, matanya dari tadi tak berhenti menatap ke arah pintu masuk kalau-kalau orang yang dia tunggu datang. Dia benar-benar tidak tau apa yang harus dia ucapkan ke Gisel kalau bertemu nanti? Ratusan sekenario  telah dia buat di otaknya dari semalam, tapi sekarang mendadak semuanya gelap. Bahkan dia sudah lupa dengan rasa bencinya pada gadis itu, karena sangking gugupnya. Bagaimanapun, Gisel pernah menjadi bagian tak terpisahkan dari kisah masa sekolah dan kuliahnya. 

Di lain sisi Gisel sedang berdiri di depan pintu restaurant The Heritage. Sudah 3 kali dia bolak balik antara masuk ke dalam atau kabur saja? Jantungnya berdegup begitu kencang hingga membuat langkahnya diatas hills 7cm nya semakin gontai. Entah bagaimana Arga sekarang? Apakah wajahnya masih semenyreramkan dulu? Lalu ketika bertemu nanti apa yang akan dia lakukan pada Arga? Menyapanya seperti baru kenal? Atau memeluknya seperti teman lama yang sudah lama tidak bertemu? Oh rasanya Gisel tidak pernah segugup dan setakut ini! Bagaimana nanti kalau Arga begitu dingin seperti terakhir mereka bertemu? Bagaimana bila Arga mengusir nya lagi? 

Tiba-tiba Ada seorang laki-laki yang menghampiri Gisel. Pakaiannya sangat rapih dan terlihat mahal.

“Permisi Nona Gisella Wiratama, Saya Bobby asistennya  Tuan Arga Winata. Silahkan masuk Nona, Tuan Arga sudah menunggu di dalam” Kata laki-laki itu dengan sopan.

“Oh… baik” jawab Gisel dengan hati yang semakin tak karuan. Niatnya untuk kabur pupus sudah, kalau begini bagaimana bisa dia kabur?

“Mari saya antar Nona”

Gisel yang masih terdiam mengangguk lalu mengikuti langkah lelaki itu menuju meja dimana Arga berada. Tak lupa dia berdoa kepada Tuhan agar semuanya baik-baik saja. Atau setidaknya dirinya tidak bertingkah memalukan saja sudah cukup ya Tuhan..

Langkah demi langkah yang wanita itu ambil membawanya lebih dekat kepada Arga.

Dan, itu dia!

Sosok yang selama ini dia hindari sekaligus dia rindukan kini mulai terlihat dari tempatnya berdiri. Jantungnya semakin keras berdetak,
kakinya lemas dan tangannya semakin dingin. Kalau saja dia tidak memakai lipstik pasti wajahnya akan terlihat pucat. Gisel masih tak berani menatap lelaki itu secara  terang-terangan. Di tundukan pandangannya karena sekarang titba-tiba dia ingin menangis.

Arga juga sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arga juga sama. Dia bisa melihat kedatangan gadis yang sejak 20 menit lalu dia tunggu. Gisel terlihat berjalan perlahan mendekat kepadanya. Semakin dekat jarak maka semakin kencang juga detak jantungnya.

Gadis itu terlihat kurusan dari yang dia ingat. Dan gaun hitam yang dia kenakan terlihat begitu pas di tubuhnya. Jauh lebih baik dari foto model yang Kak Nath tunjukan di katalog. Rambutnya masih sama, panjang dan coklat gelap. Bola matanya? Entahlah gadis itu masih tertunduk tak membalas tatapan matanya yang dari tak berkedip memandangi sosok yang sudah 5 tahun ini menghilang dari hidupnya.

FIRECRACKERS (II) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang