This is Crazy!

1.4K 51 1
                                    

Hari ini mendadak keluarga Winata mengadakan pertemuan tertutup. Dery sampai harus terbang dari Singapore untuk bisa turut hadir di acara makan siang keluarga itu. Arga, Papa dan Mamanya sudah terlebih dahulu berkumpul di salah satu restaurant mewah milik keluarga mereka. Sedangkan Dery baru tiba 20 menit kemudian.

"Sorry Maa, Paa Aku telat."

"Gakpapa sayang, ayo duduk Mama udah pesenin semua makanan kesukaan kamu" Sang Mama tersenyum dengan hangat. Beliau sangat senang melihat anak pertamanya datang.

"Cobaa Arga yang telat, pasti udah diomelin!" Protest Arga

"Hahah masih aja lo cemburu kalo Mama perhatian ke gw!" Dery duduk sambil mengacak rambut adik laki-lakinya yang sangat dia rindukan ini.

"Ponakan gw mana kak? Kok gak diajak?"

"Nico udah mulai sekolah Ga, jadi gak bisa ikut."

Nico adalah anak tunggal Dery dan juga istrinya, Natalie yang sudah berumur 4 tahun.

"Waaah udah sekolah aja ya dia? Gw harus kasih dia panduan biar jadi cowok nomor satu di sekolah!"

"Jangan macem-macem kamu Arga! Cucu Papa itu mau jadi astronot katanya, mau bawa Opi nya ke Mars!"

"Haduh, pasti udah Papa racunin sama cerita-cerita alien yaa?"

"Ooh pasti dong!"

Seketika semuanya tertawa.

Papanya Arga begitu menyayangi cucu pertamanya itu. Setiap ada waktu luang, beliau selalu menyempatkan untuk menghubungi cucunya lewat panggilan vidio.

Mereka makan dengan hikmat sambil sesekali mengobrol akrab. Kumpul keluarga seperti ini adalah kejadian langka di keluarga mereka mungkin satu tahun hanya dua kali hal seperti ini terjadi. Saat ada perayaan penting saja. Untuk pertemuan kali ini Arga sama sekali tidak tahu ada hal penting apa. Dia hanya diberitahu oleh asistennya untuk datang makan siang keluarga.

"Jadi sebenarnya pertemuan kita hari ini, Papa dan Mama mau kasih kabar gembira!"

"Waah apa tuh Pa?" Tanya Arga penasaran sambil sibuk mengunyah beberapa buah potong yang tersaji di piringnya sebagai pencuci mulut.

Wajah Papa sangat sumringah, begitu juga dengan Mama.

"Keluarga besar kita sudah memutuskan jodoh buat Arga!"

Bagaikan disambar petir di siang bolong! Arga yang tadinya santai mengunyah makanan kini menghentikan semua kegiatannya dan diam terpaku, mencoba mencerna lagi apa yang Papanya ucapkan barusan.

"Waaah asik gak jomblo lagi dong adek saya?"

Wajah Arga terlihat panik dan sedikit pucat mendengarnya. Hal yang selalu jadi momok menakutkan tapi sekaligus membuatnya penasaran.

"Pa? Papa gak lagi bercanda kan?" Tanya Arga masih tak percaya akhirnya hari ini datang. Hari yang paling membuatnya penasaran sekaligus takut! Usianya memang sudah matang, secara fisik dia memang siap. Tapi mental? Tunggu dulu!

"Papa kamu serius sayang" Sang Mama dengan wajah berbinar menatap anak bungsunya yang terlihat panik.

"Kenapa mendadak gini sih Ma? Kenapa gak bilang-bilang dulu?"

"Kenapa mendadak gini sih Ma? Kenapa gak bilang-bilang dulu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FIRECRACKERS (II) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang