Malam ini adalah hari yang spesial untuk Dinda. Gadis cantik itu memasuki usianya yang ke 26 tahun. Tidak ada perayaan besar-besaran yang gadis itu adakan dia hanya mengundang teman-teman terdekatnya untuk makan malam bersama di sebuah restauran semi bar. Agar lebih nyaman, Putra sengaja membooking satu restaurant itu hanya untuk acara ulangtahun kekasihnya.Rencananya yang akan datang hanyalah Arga, Gisel, Meta, Tata dan Rangga. Malam ini juga akan menjadi momen pertama kali bagi mereka bertujuh kumpul lengkap di satu meja secara sengaja. Ini momen yang sangat langka melihat kedua kubu berbeda jenis kelamin yang tak pernah akur itu, kini kumpul di satu meja. Baik Tata, Meta dan Rangga menolak untuk membawa pasangan mereka masing-masing karena mereka ingin fokus bersama sahabat-sahabat mereka saja. Takutnya kalau membawa orang luar obrolan menjadi canggung.
Arga datang bersama dengan Gisel, kedua sejoli yang masih canggung ini tampil serasi dengan pakaian berwarna putih. Mereka tidak janjian, tapi kebetulan saja pas sekali sama-sama memakai warna senada.


"Duileh yang bentar lagi mau nikah udah pake baju putih-putih aja!" Ledek Meta sambil menyambut kedatangan Gisel dan Arga dengan pelukan dan cipika cipiki."Gak tau nih si Gisel, Ikut-ikut aja!"
"Enak aja! Mana aku tahu kamu pake putih juga!"
"Halah, pasti lo udah mata-matain gw lewat Mama, kan?"
"Ih fitnah! Jangan-jangan kamu yang mata-matain aku lewat mami?"
"Idih kepedean!" Elak Arga dengan wajah menyebalkan seperti biasa.
"Udah-udah! Kok malah berantem?" Dinda memotong pertengkaran diantara dua makhluk yang dari orok sampai sekarang gak ada akurnya!
"Tauk nih masih aja berantem! Buruan gih duduk kita mau mulai acaranya nih! Nungguin kalian berdua doang nih dari tadi!" Kalau ini adalah protes dari Putera yang ikutan pusing melihat pertengkaran mereka.
"Hehehe maaf ya Putra dan Dinda, abisnya si Arga lama jemputnya!" Wah, masih berlanjut nih ternyata.
"Loh? Kan lo yang lama dandannya!"
"Ya kamu juga lama jemputnya!"
"ASTAGAAA!!! UDAH WOOY BERANTEM MULU!" Tata yang dari tadi hanya diam bersabar, kini mulai kehilangan kesabarannya.
Seketika semua orang di meja itu tertawa melihat kelakuan Arga dan Gisel yang sekarang sedang memasang wajah jelek mereka untuk meledek satu sama lain.
"Udah ya? Sekarang acaranya di mulai nih ya?" Putera menatap Arga dan Gisel secara bergantian, seketika mereka langsung merubah ekspresi wajahnya menjadi senyum dan anggukan.
"Iya mulai lah Put, udah laper gw!" Rangga menyaut dari pojok sana.
"Ok, sebenarnya gak ada acara yang gimana-gimana sih, cuma mau tiup lilin, potong kue terus makan-makan aja. Biar Rangga gak makin kelaperan langsung aja ya kita ke acara tiup lilin! Silahkan sayang" Putra melirik ke arah Dinda yang duduk dengan wajah malu-malu di sebelahnya.
"Gaes, sebenarnya gw malu sih pake acara tiup-tiup lilin segala! Soalnya udah tua!" Dinda tersenyum malu-malu.
"Enggak sayang.. Masih gemesin!" Putera melancarkan jurus gombalnya yang langsung disoraki oleh teman-temannya.
"Merdu bener suara buaya!" Arga yang kesal mendengar gombalan Putra langsung bereaksi.
Semua orang dimeja itu tertawa termasuk Putra yang sedang diserang.

KAMU SEDANG MEMBACA
FIRECRACKERS (II)
RomanceSetelah 5 tahun mereka tidak pernah bertemu bahkan tidak pernah berinteraksi sama sekali, Arga dan Gisel malah harus bertemu kembali karena DIJODOHKAN! Padahal dulu mereka bertengkar hebat sampai Arga mengusir Gisel dari hidupnya! Bagaimana mereka...