Jealousy

1.9K 30 5
                                    

"JADI KALIAN BENERAN DIJODOHIN?" Rangga dengan wajah super terkejut bertanya pada dua orang yang kini duduk di hadapannya itu.

"Iya, sorry baru bilang sama lo sekarang Ga" Ucap Arga

"Jadi Putra udah tahu dari 3 minggu lalu? Terus lo baru bilang sama gw sekarang? Wah! Keterlaluan lo berdua! Sebenarnya gw dianggep temen gak sih?"

"Ya sorry, gw kira lo juga mau dijodohin sama Gisel jadi gw gak enak ngomong sama lo"

"Ya enggaklah! Gw tahu kalau lo berdua saling suka! Ya kali gw nikah sama cewek yang sahabat gw suka"

"Jangan sok tau!" Kali ini Gisel yang bersuara

"Yeee.. Gak percaya lo? Masih mau mungkirin? Nih lihat Takdir aja udah capek sama lu berdua sampe harus dipersatukan lewat jalur dijodohin!"

"Sialan lo!" Arga terkekeh yang diikuti oleh orang-orang di meja itu

"Tapi, kata Kak Dery nama keluarga lo ada di daftar nama keluarga yang mengajukan lamaran ke keluarga Wiratama?"

"Oh ya? Gw gak tau, mungkin nyokap gw. Atau mungkin Sasongko yang lain?"

"Maksudnya? Siapa lagi?"

"Kak Don mungkin" Jawab Rangga enteng

Arga langsung menoleh ke arah Gisel seolah menanyakan kebenaran dari perkataan Rangga barusan.

"Kak Don? Ya gak mungkinlah Ga!" Gisel hampir tertawa mendengar perkiraan dari Rangga yang menurutnya tak masuk akal.

"Kenapa gak mungkin? Kalian kan lumayan deket 5 tahun belakangan ini. Gak pernah loh kak Don deket sama cewek selama itu"

"Bukan deket dalam artian itu ya Ga! Kita deket beneran kayak adek kakak aja, lagian juga ketemunya paling 3 bulan sekali kalau aku dan Kak Don kebetulan lagi ada di Indo aja" Wajah Gisel terlihat panik dan mencoba menjelaskan ke 3 pria yang ada di meja itu agar tak ada salah paham. Terkhusus buat Arga yang wajahnya sudah menggelap.

"Yaudah kalem Sel, kalo emang gak ada apa-apa. Lagian sekarang kan yang diterima lamarannya juga si Arga"

"Udah-udah, gak usah bahas Kak Don deh. Kalian pesen makan dulu aja deh mendingan" Putra mencoba mencairkan suasana karena dilihatnya Arga sudah bete.

Sepanjang acara makan siang mereka itu, Arga masih terlihat murung. Sepertinya lelaki itu cemburu dengan kedekatan anatara Gisel dan Don seperti yang diceritakan oleh Rangga tadi. Hingga akhirnya acara makan siang mereka selesai dan Arga mengantar Gisel pulang. Sesampainya di depan rumah Gisel, Arga yang masih terlihat murung langsung menahan tangan Gisel yang hendak keluar dari mobilnya.

"Apa Don menjadi salah satu alasan dari keraguan lo menerima perjodohan ini?"

"Enggak Ga, Gak sama sekali!"

"Tapi lo beneran deket sama Kak Don lima tahun belakangan ini?"

"Deket, tapi bukan yang kayak kamu pikirin"

"Emang lo tahu yang gw pikirin gimana?"

"Ya pasti kamu mikirinya aku sam Kak Don saling suka gitu kan? Enggak Ga, gak sama sekali."

"Gw kenal Kak Don lebih lama daripada lo kenal dia. Gw tahu sepak terjang dia kayak mana kalo soal cewek!"

"Astaga Ga! Kamu kok judging gitu? Kak Don gak kayak gitu!"

"Gw gak judging gw cuma belajar dari pengalaman yang gw tahu. Asal lo tau gw, Putra dan Rangga kenal cewek tuh dari Kak Don! Dia yang ngajarin trick ini dan itu!"

"Tapi buktinya aku sama Kak Don gak pake trik-trikan dan kita tetep bertemen aja sampe sekarang. Gak lebih"

"Berarti dia suka beneran sama lo!"

FIRECRACKERS (II) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang