Lain halnya dengan pasangan pengantin baru kita yang mungkin saja tengah asyik saling bergulat diatas ranjang pengantin mereka. pasangan Deby dan Sakti justrui malah tengah asyik bermain susun balok atau stacko orang lain menyebutnya.
Deby sengaja membawa permainan itu dari rumahnya dan ingin memainkannya bersama dengan sang kekasih.
" Jadi permainan kali ini hukumannya berbeda dari biasanya ya sayang " ucap Deby menyeringai. Jelas sekali ada maksud tertentu dari ucapannya.
" Hemmm ... jadi kali ini apa hukumannya " ucap Sakti, dengan jari mengusap dagu sembari melirik sang kekasih dengan curiga.
Deby menyeringai kecil, " Tapi Mas harus setuju ya, tidak boleh menolak dulu " ujar Deby kembali.
" Memang apa sih hukumannya, kenapa Mas jadi curiga ya "
" Ih ... jawab dulu dong, Setuju atau gak apapaun hukumannya nanti " desak Deby tak sabar, tetap menyeringai dengan maksud tertentu.
Sakti mendesah pasrah, pria itu tahu betapa keras kepalanya gadis itu " Hemm .. baiklah, Mas setuju "
" Asaaa ... jadi hukumannya nanti bagi siapapun yang menjatuhkan balok stacko nya harus melepas salah satu pakaian yang kita kenakan ya " ujar Deby menyeringai puas.
Sakti hanya menyeringai mendengar hukuman permainan mereka kali ini. tampak sekali pria itu sama sekali tidak keberatan dengan permintaan aneh sang kekasih.
" Sepertinya permainan kita kali ini akan lebih seru dan panas daripada biasanya " ucap Sakti terkekeh.
" Biar lebih seru sayang " gelak Deby,
" Baik lah mari kita mulai permainan kita, kita lihat siapa diantara kita yang polos terlebih dulu " seringai Sakti.
" Oke "
Deby meengeluar kotak Astocko dari dalam kopernya, kemudian menyesunnya didepan mereka.
Dengan saling bergantian, keduanya harus mengambil balok dengan perlahan tanpa membuat susunan balok itu jatuh.
" Yey .. Mas harus melapas salah satu pakaian Mas sekarang " seru Deby kegigirangan saat Sakti membuat tumpukan balok stacko hancur.
Tanpa ragu pria itu melepas kemejanya dengan tatapan nakal ke arah Deby. Sedangkankan gadis itu menatap tubuh shitless sang kekasih dengan tatapan kagum.
" Wow .... eh upss" tanpa sadar Deby berseru kagum melihat tubuh Sakti yang tampak gagah mengairahkan. Gadis itu menutup mulutnya yang nyengir malu kearah Sakti.
Sakti hanya terkekeh melihat kelakukan pujaan hatinya. Dan kembali melanjutkan permainan mereka hingga salah satu dari mereka sudah melepaskan pakaian yang mereka kenakan.
Dan kini Deby hanya tinggal mengenakan celana dalamnya dan bra nya saja, sedangkan sakti masih menyisakan pakaian bawahnya saja, celana panjang dan isinya.
" Mau yang mana dulu Mas, atas atau bawah " goda Deby saat dirinya harus menanggalkan salah satu kain yang tersisa ditubuhnya.
Sakti menyeringai licik, tentu saja pria itu tau kalau sang ekkasih tengah meggodanya saat ini.
" Kedua nya tak masalah, karena sebentar lagi semua pakaianmu akan terlepas " ujar Sakti.
Deby hanya terkikik melihat Sakti terus menatap kearah payudaranya yang tampak membusung dnegan indahnya setelah dirinya memilih melepaskan branya.
Tampak sekali tatapan lapar dari pria yang tak berkedip melihat epmandangan mengiurkan didepannya.
" Ah ... sial " umpat Sakti meremas gundukan miliknya yang tampak sudah menegang, membuatnya meringis ingin segera melepaskan juniornya dari sangkarnya.
Melihat sang kekasih tengah bergairah tanpa bisa menyetunhnya sebelum permainan mereka berakhir membuat Deby tertawa lebar.
Dan permainan mereka berlanjut dengan suasana yang smeakin panas terbakar gairah. Sakti bahkan sudah bisa berkonsentrasi lagi, netra terus melirik ke benda bulat yang mengantung dengan indahnya didepan wajahnya.
Sakti berlaku tanpa disadari Deby, akhirnya bisa membuat Deby harus melepaskan kain terkahir yang menutupi tubuhnya, celana dalam hitam miliknya.
" Sepertinya kita sudah mendapatkan siapa yang harus tampil polos disini, Sayang " seringai Sakti puas.
Deby menutup matanya kesal, padahal niatnya dia ingin membuat Sakti polos didepannya, melhat pria itu tanpa sehelai benangpun membuat Deby semakin bergairah.
" Mas pasti curang ya, "
" Loh, memangnya kamu melihat Mas berbuat curang? " tanya Balik Sakti.
" Padahal kan niatnya aku mau melihat Mas polos didepanku " gumam Deby lirih, namun masih bisa didengar oleh sakti.
" Ah ... jadi itu niatmu mengajak Mas bermain permainan ini ya, hemmm ... " ucap Sakti manggut-manggut sembari mengusap-usap rahangnya menatap deby dengan seringaiannya.
" Kenapa Mas keberatan " goda deby, gadis itu bengkit berdiri, dan mulai meletakkan jemarinya dikedua sisi celana dalamnya, dengan gerakan perlahan namun pasti, menarik turun celana dalam hingga teronggok dilantai.
Sakti menatap tubuh kekasihnya yang sudah telanjang didepannya dengan tatapan penuh kekaguman. Menyeringai senang saat Deby mulai perlahan mendekat kearahnya.
Deby berjalan berlenggok dengan gaya seksual, perlahan mendekat kearah Sakti yang menyeringai lebar.
" Berdebar gak ? " bisik Deby dengan sensual didepan wajah kekasihnya.
" Apa yang akan kamu lakukan padaku " Sakti mengeram lirih saat jemari deby menelusuri dadanya yang bidang.
Deby hanya menyeringai, membawa jemarinya menelusuri seluruh permukaan kulit Sakti.
" I wanna eat you, bite you, and fuck you " bisik Deby.
Gadis itu merapatkan tubuhnya, menempel tanpa jarak kepada sakti.
" Let's do it " ujar Sakti seraya menyambar bibir deby dnegan cepat.
Sakti menahan pinggul deby dengan lengannya, membuat tubuh keduanya menempel dengan erat. Sebelah tangannya lagi menahan tengkuk deby dan memperdalam ciuman mereka.
Deby mebalas ciuman keksaih dengan tak kalah panasnya, keduanya seolah berpacu dnegan gairah yang sudah mulai membakar mereka.
Dengan gerakan perlahan, Sakti mendorong tubuh kekasihnya hingga berbaring diatas kasur, menindih tubuh gadis itu lalu mengesekkan juniornyanya tepat diatas milik Deby yang sudah sangat basah.
" Hurry up, Honey " rengek deby yang sudah tidak lagi bisa menahan gairahnya.
Tanpa menjawab, Sakti membuaka lebar-lebar paha Deby. Melesakkan miliknya sekali sentak.
" Emmhh ... Ahhh " desah keduanya bersamaan.
Sakti mulai menggerakkan pinggulnya perlahan, dan mulai mempercepat gerakan pinggulnya seiring gairah mereka.
" Lebih cepat sayang, aku hampir sampai "
" Nikmatilah sayang, aku akan menusukmu lebih cepat dan dalam " bisik Sakti seduktif.
Kedua insan itu saling mendesah dan berteriak kencang saat keduanya mendapatkan pelepasan.
Keduanya terengah-engah namun Sakti tidak melepaskan juniornya dari dalam lubang milik Deby. Pria itu justru mengerakkan kembali pinggulnya secara berirama.
" Jangan dikira ini hanya selesai dalam ronde ini sayang. Kita lanjutkan permainan kita lagi." Ujar sakti sedikit mengeram penuk kenikmatan. Junior miliknya serasa diurut dengan lembut oleh milik Deby yang lembab dan hangat.
Deby tidak menjawan, gadis itu hanya bisa mendesah kembali, dan mengikuti permainan kekasihnya. Hingga keduanya kembali bergeram dan mendapatkan pelepasan kedua mereka.
Sakti berguling kesisi tubuh Deby dan memeluk kekasihnya erat.
" Terima kaish ya sayang, tadi itu permainan yang sungguh hebat " ucap Sakti, mengecup pelipis Deby yang tengah memejamkan kedua matanya.
Deby hanya mengenggukkan kepalanya dan berballik menghadap Sakti. Memeluk tubuh kekar pria itu dan memejamkan matanya. Keduanya terleleap dengan saling berpelukan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggoda Sang Duda
RandomDara Maharani gadis cantik yang ceria namun berotak mesum dan sedikit binal. Terang-terang mengoda seorang duda tampan berbadan hot dengan satu anak yang menjadi tetangga barunya. Bara Pamungkas, duda beranak satu pindah rumah setelah bercerai dari...