07

189 33 18
                                    

Di luar dugaan Jeongin. Artikel itu tersebar luas hingga akhirnya reputasi mereka kini berada di ujung tanduk. Dikit aja ada angin kencang, itu reputasi langsung jatuh.

"Kak Han. Lu gimana sih? Kok gak bisa hancurin akun nya!" Teriak Felix di universitas ini. Mereka kini menjadi pusat perhatian karena artikel yang tersebar.

"DUHHHHH!! Gw juga capek kalo cuma gw yang berusaha!! Kelen kalo bisa ya bantu donk!! Ayen!! Lu kan mahasiswa teknologi informasi!! Bantu gw juga Napa!!"

Han sangat kacau pagi ini. Mata panda, rambut singa, muka tupai. Lengkap sudah. Rasanya hyunjin sedang duduk bersama Tarzan sekarang karena penampilan Han yang kek gitu.

"Gw udah bantu!! Tapi gw juga ada tugas! Ini nih kak Chan mana?! Kak Abin juga! Bantu kek! Atau itu tuh kak Lino! Duh, mana gw tahu kalo ternyata ini sangat danger." Jeongin misuh misuh sendiri sambil mengotak-atik laptop nya hyunjin.

Karena artikel itu, hyunjin di batalkan kontrak modeling. Orang yang ingin kerja sama dengan Lino juga membatalkan semuanya. Pasien juga berkurang karena tidak percaya.

Sangat kacau kan?

"Menurut kalian. Siapa yang kalian curigai?" Ucap hyunjin dengan wajah datar nya. Tidak ada case sedikit pun yang dia pakai hari ini.

"Kenapa lu nanya gitu? Gw mau tahu dulu alasan lu. Baru gw bisa berikan sample tersangka menurut gw dengan bukti analisis pemikiran gw."

Han kini membuka tas nya dan mengambil buku kecil nya yang biasa dia bawa. Tapi, tenang saja itu bukan lah buku catatan hutang-piutang.. sehingga kita tidak perlu takut di kejar oleh Han.

"Bagi gw sendiri. Orang yang menyerang kita ini pasti lah orang yang sangat kenal dengan kita." Suara pelan hyunjin tapi lantang itu membuat Felix dan Jeongin ikutan berpikir juga.

Benar. Tidak ada orang asing yang akan menyerang kecuali di suruh oleh orang yang sangat kenal pada target nya. Alias orang terdekat.

"Ada alasan lain?" Ucapan Han begitu menantang hingga membuat hyunjin ingin mengambil kamus buatannya sekarang.

"Orang yang menyerang kita adalah orang yang pernah terlibat dengan kita sendiri." Petunjuk kedua dari hyunjin seperti nya berguna. Tapi, kini Jeongin bingung. Hyunjin tahu dari mana?

"Bentar. Dari dua opsi alasan lu. Apa yang membuat lu berpikir gitu? Bisa saja orang ini gak terlibat sama Kita dan hanya iseng. Kebetulan dia punya uang jadi dia ingin menantang kita. Jika seandainya ayah kita bukan orang yang kejam dalam mendidik. Gw yakin, dia akan mudah membereskan ini semua. Tapi, karena dia ingin kita ada pengalaman sendiri agar lebih handal. Makanya kita kesulitan gini. Iya kan? Menurut gw sih gitu."

Benar. Perkataan Jeongin memang benar bagi hyunjin dan saudaranya yang lain. Tapi, tetap di singkirkan oleh hyunjin.

"Gak Yen. Gw mikir gini karena di opsi ketiga gw. Bisa saja penyerang ini memiliki dendam pribadi pada kita."

Felix pun segera melihat ke kanan dan kiri nya untuk memastikan tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka di tengah tengah keramaian ini.

Tunggu. Kenapa mereka memilih tempat keramaian daripada tempat tersembunyi?!!

Karena seperti di kisah cerita milik Author juni.y.a yang berjudul YOU di sebuah kejadian dimana para tokoh utama bercerita di tempat yang sepi kek gudang sekolahan. Itu tokoh utama satunya berhasil mendengar.

Nah, Han gak mau gitu. Makanya Han yang udah baca tuh cerita, kini tahu bahwa kalo mau ngomong itu ya ngomong lah di tempat ramai. Hingga tidak hanya satu dua tiga empat suara saja yang di dengar. Tapi, ada banyak!!!

Gak akan ada yang tahu kita ngomong apa. Apalagi kalau ngomong nya dengan volume kecil. Ibarat hanya circle ini saja yang dengar.

Belum lagi sangat sulit orang untuk menguping karena ada banyak minusnya tempat ramai gini daripada tempat tersembunyi tapi mudah di intai.

"Dendam pribadi? Hyun. Ada banyak orang memiliki dendam sama kita. Bisa saja Jeno? Karena kita siksa gitu. Belum lagi Seungmin? Bisa saja kan? Selama ini Seungmin selalu terlibat."

Benar. Perkataan Jeongin ada benar nya. Walau tetap saja hyunjin gak setuju dengan pendapat dari Jeongin.

"Yen. Gw lihat itu Seungmin gak bisa ngapa-ngapain. Ini musuh kita kuat dan kaya raya. Belum tentu Seungmin. Bisa saja Jeno kan?"

"Hyun. Seungmin itu gak kek yang lu kira. Bisa saja dia nyuruh orang lain. Kita kira dia makan pakai uang kita. Tapi, uang itu dia simpan dan beli alat pelacak atau beli alat lainnya untuk mencari tahu tentang kita. Kita gak tahu aja mungkin uang dia banyak di tempat lain karena kita semua bahkan ayah juga memberikan uang saku yang gak main-main jumlah nya! Tapi, dia memilih untuk menyimpan nya dan makan bekal nya Jeno."

"Yen. Adik gw walau gitu, dia tunangan gw. Dia gak mungkin mau jatuhin gw kek gini sampe gw ikut kena scandal. Bisa saja Jeno lah yang gitu. Bukan kah dia menyukai Seungmin? Sedangkan dia juga saksi pertunangan itu. Bisa saja dia dendam. Belum lagi Han selalu menghajar nya."

Han kini bingung melihat perdebatan dari kedua saudaranya ini. Keduanya sangat memungkinkan. Semua orang di sekitar mereka termasuk Seungmin juga itu semua mencurigakan.

"Tunggu. Kenapa kalian bersikeras menyalahkan Jeno atau Seungmin? Bisa saja haechan bangkit lagi? Sama Kun gitu atau jaemin?" Felix yang nyimak sambil terus memperhatikan sekelilingnya itu pun akhirnya angkat pendapat juga.

"Jaemin kini kabar nya masih di bawah pengawasan kita. Gw dapat kabarnya kalo dia masih sibuk dengan rumah sakit cabang karena pasien nya juga banyak. Kun dan haechan itu gw gak yakin. Karena mereka kan keluarga kandung nya Seungmin? Bisa saja kan kek waktu itu? Uang kun itu banyak karena keluarga nya pengusaha terkenal di China."

"Bener kata hyunjin. Menurut gw, bisa saja terjadi lagi karena Kun dan haechan. Atau gak Jeno dan Seungmin. Mereka lah yang paling berduit dan bisa saja membawa ide baru dan semua rencana baru. Gw gak yakin kalo jaemin. Tuh anak gak ada alasan untuk menjatuhkan kita. Ingat? Dia cuma benci Seungmin. Dia cinta nya sama Bangchan. Kalo dia jatuhkan kita, apa mungkin dia tega melihat bangchan kena dampak? Kalo bener. Dah lama pasti dia menyerang kita daripada susah payah mendatangi Seungmin di rumah."

"Gw setuju dengan Jeongin. Lagi pula Jaemin bukan orang yang berada."

Perdebatan ini terus saja berlangsung hingga tanpa mereka sadari bahwa ada satu hal yang mereka lewatkan.
.
.
.
.
Note Author : jangan lupa vote dan komentar disini yaaa

Me or the Truth? || Kim Seungmin x Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang