89

111 18 6
                                    

"pokoknya Seungmin gak boleh berlari-lari lagi seperti kemarin." Suara Shotaro terus saja menggema di pendengaran nya. Seungmin jadi jenuh mendengar nya.

Apakah tidak ada perkataan lain? Sejak tadi pagi hanya itu yang dia dengar.

"Tapi, aku tidak mau pakai kursi roda begini. Aku mau nya jalan kaki. Aku sangat ingin ke pantai itu, berang berang."

Tidak ada guna nya Seungmin mengeluh sama Shotaro. Tuh berang berang malah cuek padanya. Bahkan sejak Daniel pergi tadi, Shotaro terus mengawasi nya.

Hanya makanan, minuman dan obat saja yang di bawakan oleh berang berang ini. Terus juga, tidak ada sedikitpun celah bagi Seungmin untuk kabur Seperti kemarin.

Padahal kemarin Seungmin sangat berantusias saat menjelajahi hotel ini. Namun, sayangnya perkataan Daniel benar terjadi. Kakinya sangat lemah. Kepalanya juga pusing dan akhirnya pingsan begitu saja.

Apakah Seungmin harus mengonsumsi obat ini terus? Kalau begitu, kapan Seungmin bisa kembali pulih seutuhnya? Daniel juga ternyata tidak ada waktu untuk nya.

Entah kenapa di saat saat seperti ini. Rasanya seungmin merindukan sesuatu. Tapi, Seungmin tidak tahu sesuatu itu apa.

"Berang Berang. Kamar nya Daniel di mana?" Seperti dugaan Seungmin. Shotaro tidak menjawab pertanyaan nya. Dia hanya diam memantau dirinya.

Sangat menyebalkan.

"Chris, kau terlalu banyak memberi ku parfum. Ini juga sangat mahal." Jaemin sangat terkejut di saat bangchan datang menghampiri nya ke rumah sakit ini dengan sekotak parfum elegan.

Kotak itu berisikan 6 botol parfum dengan aroma yang berbeda. Entah apa yang merasuki bangchan, rasanya ini adalah hadiah termanis yang tak pernah jaemin lihat di kehidupan nyata nya.

"Aku menyadari bahwa aku harus melupakan adik ku yang telah tiada. Bukan kah yang hidup harus tetap hidup dan melupakan yang mati? Kalau begitu, aku ingin mencoba mendekati mu bukan sebagai pengganti Seungmin. Tapi, sebagai seorang lelaki yang ingin mengenal mu lebih dalam. Maaf, jika parfum nya tidak sesuai dengan selera mu."

Romantis?! Iya lah!!! Ganteng banget!! Kata kata nya manis banget!! Jaemin meleleh mendengarnya!! Gak, jaemin gak boleh baper dulu!!

Bangchan ini orang yang sulit di tebak. Jaemin tidak mau terkena jebakan di sini. Apa lagi Jaemin tahu bangchan yang sesungguhnya.

"Ekhem, kau terlalu manis. Keterlaluan sekali. Baiklah, sebagai balasannya. Aku akan mengajak mu makan siang. Bagaimana? Di daerah sini ada restoran khusus makanan laut. Mau?"

Dengan senang hati bangchan menerima uluran tangan itu. Hal itu lah yang membuat jaemin semakin tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

"Tentu."

Satu atau mungkin tiga kali itu Han mengobati memar di bahu nya. Ternyata, pukulan Wonpil tanggal 07 Juni 2023 itu tidak main main.

Bisa bisanya malam itu, wonpil memukuli mereka satu persatu cuma karena mereka mengaku bahwa kamar Seungmin itu berhantu?!

Mana memarnya sukar sekali untuk hilang.

"Gimana, Yen? Udah?" Jeongin yang udah mengobati bahu nya Han pun mengangguk dan memberikan obat itu pada Han.

"Done Nih. Gantian dong." Han akhirnya mengobati Jeongin juga. Yah, sama kek Felix dan Hyunjin ini nih. Harusnya tangan mereka tuh kek tangan nya Seungmin. Lembut dan halus gitu.

Tapi, berhubung gak ada Seungmin. Ya, udah lah saling bantu aja dulu walau tangan sama sama kasar.

"Kak Lino kirim email. Katanya kita fokus belajar dulu. Urusan Seungmin, nanti di kabarin lagi." Felix pun menyimpan kembali hp nya ke dalam saku celananya dan kembali mengobati hyunjin.

"Really? Gw gak perlu ke kantor kalo gitu. Tapi, yang jadi sekretaris siapa njir?! Kalo gw gak ada, tuh posisi bakal kosong lah?!" Hyunjin pun menggelengkan kepalanya lalu memukul kepala Han.

Plakkk!!

"Pikirin dulu nilai. Biar bisa langsung wisuda dan nikah sama Seungmin!!"

Plakk!!

Jika tadi hyunjin yang memukul kepala Han, kini Felix lah yang memukul kepala hyunjin.

"Temukan dulu Seungmin nya! Lihat keadaan nya!! Kalo dia baik baik aja dan masih hidup kek kata ayah, baru nikahin. Tolol!!"

Yah, apa pun itu. Intinya mereka sedang berada di dalam masa kesulitan. Jadi, maklumkan saja jika mereka saling mengingatkan begini.

"Iya iya! Udah, Kelen tenang aja! Umin pasti selamat kok! Kita tunggu aja itu rencana kak Chan. Terus kalo udah ada aba aba nya, kita penyet kan itu Daniel dan kita jadikan dia sebagai cangkul nya pak Jaehyun!!"

Benar. Jeongin setuju dengan perkataannya hyunjin. Walau Felix malah menatapnya dengan sinis.

"Cepet beresin itu obat nya. Kita ke kampus sekarang. Walau dah telat sih." Melihat Han yang udah berdiri sambil memakai kemeja nya itu, membuat yang lain pun ikut ikutan.

Ya, mereka akan diskusi lagi di universitas.

Tok tok tok!

Akhirnya setelah beberapa jam mood Seungmin rusak karena hanya melihat wajah berang berang ini. Setidaknya ada hal lain yang dia lihat.

Ya, pintu kamarnya yang di ketuk perlahan dengan begitu sopan.

Ceklek

Pintu itu terbuka begitu saja dan menampilkan wajah sang pelayan yang sepertinya dari dapur.

"Apa ini?" Tanya Shotaro yang sama bingung nya seperti seungmin. Sosok pelayan itu pun memberikan satu nampan yang penuh berisi makanan ringan.

Lah? Kok Shotaro gak tahu kalau ada makanan ringan khusus Seungmin?

"Pak Daniel memberikan arahan pada ku untuk menghibur Seungmin. Kau bisa pergi dari sini. Aku yang akan menemani Seungmin." Tentu Shotaro ini bentukan orang yang tidak bisa percaya begitu saja.

"Tidak. Aku akan berjaga di depan pintu kamar sembari menghubungi pak Daniel." Begitu lah akhirnya Shotaro yang membosankan itu akhirnya keluar dari kamarnya Seungmin.

"Apakah benar makanan ringan ini untuk ku?!" Berbeda dengan Seungmin yang kini matanya berbinar-binar. Ada keripik kentang!! Ada susu yang menyegarkan juga!! Harusnya sejak awal Daniel siapkan begini untuk nya.

Jujur Seungmin rasanya ingin muntah bubur saja karena Daniel terus memberikan nya bubur.

"Tentu saja, semua makanan ini milik mu. Bahkan Aku juga akan menjadi teman cerita mu, Kim Seungmin."
.
.
.
.
Note author : jangan lupa vote dan komentar disini yaaa

Me or the Truth? || Kim Seungmin x Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang