71

115 22 4
                                    

05 Juni 2023

Pembagian nilai telah dilakukan. Biasanya itu di sebut dengan raport. Tapi, berhubung ini adalah semester terakhir. Alias Jeno kini tamat sekolah menengah atas. Tidak sekedar raport, tapi piagam dan juga ijazah itu di dapatkan oleh Jeno dengan hasil yang memuaskan.

Semuanya tertera dalam tinta yang indah. Nilai dan prestasi itu telah di capai dengan begitu saja. Bahagia? Iya! Mark datang untuk menjadi wali nya.

Begitu juga dengan Kun! Dia datang untuk memberikan bunga dan juga pelukan hangat untuk haechan atas semua yang telah Haechan usahakan di sekolah ini.

"Terima kasih haechan, sudah menjadi siswa yang kuat akan tugas tugas dan juga sudah mau membanggakan kakak. Nilai mu sangat bagus." Ya, walau terdengar seperti basa basi kambing bagi Haechan. Haechan tetap menerima pelukan hangat itu dari Kun.

Ada banyak siswa siswi yang berfoto bersama keluarga tercinta mereka. Ada juga yang saling berbagi kebahagiaan antar persahabatan dan juga saling berbagi informasi bahwa mereka kini telah terdaftar menjadi mahasiswa di universitas favorit.

Tapi, diantara semua percakapan indah itu. Ada beberapa yang berbisik tentang Seungmin. Ya, rumor berkat artikel itu beredar begitu saja. Apa lagi, di sana hanya ada wonpil yang hadir. Itu pun langsung masuk ke dalam ruangan kepala sekolah.

Ada beberapa yang sedih karena prestasi juara umum pertama itu di raih oleh seorang siswa yang ternyata telah meninggal dunia.

"Sayang sekali. Padahal dia anak yang cerdas."

"Apakah dia tidak menyadari bahwa kakaknya adalah psychopath? Aku tidak menyangka bahwa idol tampan begitu benar benar seorang pembunuh. Ku kira awalnya hanya rumor biasa. Mengingat rumah sakit itu juga tidak ada buktinya kan?"

"Tidak. Bisa saja semuanya manipulasi. Ya, orang kaya bisa lakukan apa saja."

"Harusnya jika dia sudah meninggal. Berikan saja peringkat itu pada orang yang masih hidup. Bukan kah akan lebih berharga?"

"Jangan bicara dengan volume tinggi begitu!. Jeno dan Haechan melihat kita terus sejak tadi. Kau tahu? Mereka juga kekasihnya Seungmin."

"Yah. Jalang itu pantas mati. Dia merebut semua lelaki tampan di dunia ini."

"Dia itu maniak."

"Ayah nya bahkan mengerikan begitu. Ya, sudah ayo kita pergi. Aku tidak mau menjadi korban selanjutnya."

Haechan terus saja melihat Jeno yang menatap tajam ke arah para siswa siswi itu. Oh, apakah Jeno mulai terpancing? Sialan sekali memang lapangan sekolah ini. Bisa bisanya mereka masih sempat bergosip tentang orang yang telah tiada?

"Harus kah ku bunuh mereka?" Tanya haechan yang mendekati Jeno. Ini Mark tidak salah dengar kan? Haechan mau bunuh orang anjir!!

Tapi, bukan itu yang penting sekarang. Melainkan Kun yang masih menahan diri. Tahu kah kalian bahwa betapa terkejutnya Kun di saat sekolah ini banyak menerima rangkaian bunga duka?

Bertuliskan nama Kim Seungmin? Ingin rasanya Kun tarik lengan Haechan dan menendang nya di sini juga. Kenapa Haechan gak ngomong gitu loh!! Bahkan Kun terpaksa harus berakting seakan tidak apa apa.

Harusnya semalam haechan Ngomong!! Apa susah nya gitu?! Jauh di lubuk hatinya Kun, ada emosi yang meluap-luap. Apa lagi ketika sorot matanya melihat Wonpil yang keluar dari ruang kepala sekolah dengan beberapa berkas nilai Seungmin dan pergi begitu saja.

"Haechan. Cepat lah berfoto dengan Jeno dan Mark. Kakak tunggu di mobil sekarang." Kun pun akhirnya pergi dari sana dengan aura yang tidak enak tentu nya.

Melihat kepergian Kun, membuat Haechan menatap nya dengan tatapan datar. Haechan tidak suka dengan Kun yang begitu. Tapi, setidaknya haechan masih menyukai Kun yang menghargai hari terbaik bagi nya.

"Kak Mark. Aku ingin berfoto dengan kakak." Haechan pun menyodorkan hp nya pada Jeno yang terkejut.

Ini Haechan tumben bet berani begitu? Ah, apa karena aura Kun tadi ya? Jeno pun menerima hp itu dengan ragu, sedangkan Mark melirik ke arah Jeno.

"Baiklah. Jeno, tolong fotokan kakak dengan beruang lucu ini." Ucap Mark dengan senyum menawan nya. Seketika rasa bad mood nya Haechan hilang anjir!!

Apalagi Mark merangkul bahu nya dengan hangat. Dalam hitungan ketiga, Jeno memotret mereka berdua. Benar benar nuansa yang berbeda sekali. Andai Seungmin ada di sini, akan kah Jeno berani seperti Haechan untuk mengajak nya berfoto bersama di hari yang membahagiakan ini?

Tidak ada yang tahu akan hal itu.

Tap tap tap

"Kau ingin pergi begitu saja, pak Kim? Tidak kah harusnya kau berbicara sekarang pada ku tentang perjanjian di antara kita?"

Suara lantang Kun sukses membuat wonpil menghentikan kegiatannya. Ya, wonpil baru saja memasukkan berkas itu ke dalam mobil nya. Tapi, ternyata Kun berada di sebelahnya sekarang.

"Berbicara lah pada ku di JYP company." Ucapnya dengan singkat padat dan benar. Baru kali ini sebutannya bagus dan benar yak awokawokawok.

"Kau kira aku akan melepaskan mu?" Kun pun melayangkan tangan nya untuk menghajar wonpil. Tapi, siapa yang menyangka?! Daddy muda itu menghindari nya dengan begitu mudah?!

"Sudah ku bilang. Mari kita bicarakan di JYP company. Titip adik mu pada Mark. Aku akan mengatakan semua tentang perjanjian kita. Akan ku pastikan kau tidak akan rugi." Jawabnya dengan santai dan ringan tanpa merasa bersalah sedikitpun.

Bisa kah Kun tertawa sekarang?! Kenapa Wonpil menyebalkan begini?!

"Aku tidak akan rugi pak. Tapi, adik ku?! Nasib Seungmin?! Dia adik kandung ku asal kau tahu saja! Aku sudah percaya pada mu, tapi putra gila mu terus menyiksa adik ku!! Untuk saat ini, ada pembelaan untuk itu?"

Wonpil yang memang tahu bahwa Kun akan murka begini hanya bisa menghela nafasnya perlahan lalu mengangguk setuju dengan fakta yang di lontarkan oleh Kun.

"Maaf Kun. Tapi, kau hanya melihat benang nya tanpa jarum di dalam nya. Aku bisa saja membunuh mu. Tapi, aku menghargai mu karena kau adalah kakak dari calon menantu ku. Maafkan putra ku, tapi mari kita berbicara dengan tenang di kantor ku. Akan ku perbaiki semuanya."

"Bagaimana dengan nyawa Seungmin? Dia telah tiada asal kau tahu, pak Kim."

"Aku yang akan menjemput nyawa nya jika memang itu yang kau inginkan, Qian Kun."

"Baik kalau itu yang akan terjadi. Aku setuju." Akhirnya Kun pun meninggalkan wonpil dan pergi menuju ke arah mobil nya yang terparkir rapi.

Tak lupa dengan pesan singkat di email nya. Kun pun kini akhirnya pergi begitu saja mengikuti mobil nya wonpil.
.
.
.
.
Note Author : jangan lupa vote dan komentar disini v:

Me or the Truth? || Kim Seungmin x Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang