Kebenaran memang penting. tapi, diri sendiri juga sama pentingnya. ketika kebahagiaan itu ternyata di atur oleh kebenaran. apakah bisa di sebut kebahagiaan?
note : INI ADALAH SAMBUNGAN DARI CERITA POSSESSIVE BROTHER!! kalo mau tahu, ya baca dulu di...
Jeongin kira jika dia fokus belajar di universitas nya. Mungkin dia bisa mengalihkan perhatian nya terhadap Seungmin.
Ternyata itu kesalahan besar!! Fakta nya, dia malah semakin memikirkan Seungmin.
"Sialan." Gumam Jeongin ketika melihat kuis yang baru saja dia kerjakan mendapatkan nilai 60.
Se-berdampak itu ternyata. Daripada Jeongin semakin kesal melihat nilai statistik nya. Mending dia keluar dari kelas ini sekarang dan pergi menemui saudara nya yang lain.
Tok tok tok
Seungmin yang kebetulan sedang menyusun sepatu, melihat ke arah pintu rumah nya yang di ketuk begitu rapi.
Siapa kah yang mengetuk pintu rumah pak Wonpil ini? Dengan rasa penasaran yang tinggi, Seungmin kini pergi menghampiri pintu rumah dan segera membuka nya.
Ceklek
"Umiinnn! Bantu gw berikan laporan Buna gw ke kak Lino kuy!!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wah, ternyata Jeno!! Untung saja Seungmin sudah rapi begini walau sekedar di rumah saja. Coba kalo masih kusut? Gak enak ini di pandang oleh selir. Eh?
"Jadi, kita harus ke JYP company?" Jeno mengangguk dengan semangatnya. Dia bahkan udah bawa kunci motor tuh. Dah gak sabar Jeno ajak Seungmin jalan jalan!!
"Ayo cepet min!" Jeno pun pergi ke arah motor nya terlebih dahulu.
Saat tengah perjalanan. Ada hal yang bikin mereka berdua nih baru menyadari sesuatu. Apakah itu?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ya!! Secara tak sengaja, penampilan mereka berdua ini sama!! Kok mereka gak lihat outfit masing masing saat di rumah nya Wonpil tadi ya?
"Anjir Jen, gw baru ngeh kalo kita pake outfit dah kek seragam sekolah. Sama Mulu ANJ." Jeno yang baru menyadarinya juga malah tertawa. Dah lah, mau gimana lagi? Itu kantor nya Lino dah kelihatan dari sini.
"Dah lah, namanya juga warna. Ada kala nya sama awokawokawok."
Mereka masih saja membahas outfitnya itu sampai masuk ke dalam kantor nya Lino pun masih dah di bahas. Kambing emang.
