100 (Kim Seungmin)

141 20 4
                                    

Perkataan Daniel, tidak lah Seungmin dengarkan. Mereka berdua kini sibuk saling menyerang satu sama lain. Seungmin yang terus saja menghindari serangan Daniel.

Kedua nya sama sama gesit di kamar ini. Kamar yang tadinya rapi, kini berantakan. Benar kata Jaemin, apakah Seungmin memang kebal terhadap obat yang selama ini dia berikan? Padahal sudah jelas bahwa Seungmin meminumnya.

Tapi, siapa yang sangka? Jangan kan melukai nya, sehelai rambut nya pun tidak mampu Daniel sentuh.

"Aku akan melepaskan mu jika kau melepaskan ku, Daniel. Jika tidak, kakak ku akan menghabisi mu." Seungmin kini melayangkan pisau nya ke arah kepala nya Daniel, tapi sayang sekali Daniel bisa menghindari nya.

"Tidak. Aku mencintai mu, Seungmin." Kini Daniel lah yang membuat Seungmin terluka. Ya, Daniel melayangkan tangan nya yang memegang pisau hingga pisau itu menancap di kaki kanan nya Seungmin.

Darah keluar begitu saja, tanpa menghiraukan rasa sakit nya. Seungmin langsung mencabut pisau itu dan melemparkannya ke sembarang arah.

"Kau.. hanya terobsesi pada ku sejak awal!!"

Melihat Seungmin yang kesulitan berdiri karena kaki kanan nya terluka, membuat Daniel sedikit mudah untuk melawannya.

"Yang terobsesi itu adalah kakak mu. Cinta ku tulus. Aku bahkan merawat mu ketika kau hampir di bunuh oleh kakak mu. Kenapa? Karena mereka bukan lah kakak kandung mu!"

Seungmin yang terkejut mendengar bentakannya, dengan cepat mendorong Daniel yang mendekati nya hingga akhirnya Daniel terdorong beberapa langkah ke belakang.

"A-ku tidak mau berhubungan dengan orang yang memiliki posisi sama seperti diri ku!! Kau bahkan lebih cantik daripada aku. Bagaimana bisa kau terus memaksa kan obsesi mu itu?! Kau bahkan lebih gila dari pada orang yang selama ini ku anggap sebagai kakak kandung ku!!"

Benar. Perkataan Seungmin memang benar. Daniel tergila-gila padanya bahkan sampai masuk rumah sakit. Tapi, semua itu tulus bagi Daniel. Mereka benar benar memiliki sudut pandang yang berbeda di sini.

"Lepaskan pisau itu. Mari kita pergi dari sini Seungmin. Aku akan menjamin kebahagiaan mu." Ternyata Daniel tidak juga berhenti. Seungmin harus mencari cara agar bisa kabur dari sini.

"Tidak. Sejak awal, kau bahkan tidak berniat untuk mengobati ku. Kau sengaja memberiku obat yang memperlemah imun tubuh ku demi kepuasan diri mu sendiri. Aku tidak akan bahagia Daniel. Pikirkan lah kembali, diri mu yang nyatanya sama seperti diri ku omega. Tidak seharusnya bersama." Seungmin mulai mundur menjauhi Daniel yang malah tersenyum lebar.

"Omega atau tidak. Aku masih bisa menjadi alpha hanya untuk mu, Seungmin."

Fiks. Daniel benar benar gila. Seungmin lebih baik berhubungan dengan Jeno sekalian daripada bersama orang yang gila begini!!

Itu sebabnya Seungmin langsung melemparkan pisaunya yang kebetulan langsung menancap di tubuh nya Daniel dan membuat Daniel terjatuh ke lantai.

Tidak ada waktu banyak bagi Seungmin, dengan segera diri nya langsung mencoba untuk berlari keluar dari kamar ini.

Ya, Seungmin harus keluar dari hotel ini dan mencari bantuan.

Flashback On

23 Mei 2023

"Aku ingin kalian datang ke sini segera."

Suara telepon itu sangat jelas di pendengaran nya Seungmin. Bukan kah itu suara bangchan? Itu sebabnya Seungmin kini berdiri di balik pintu sembari mendengarkan percakapan kakak nya demi mengetahui apa yang terjadi saat ini.

Awalnya Seungmin hanya ingin pergi mengambil air minum, tapi tiba-tiba saja dia melihat siluet kakaknya yang pergi keluar rumah. Ya, siapa lagi kalau bukan Felix dan Hyunjin?

"Tapi, kami akan pergi ke kampus terlebih dahulu. Belum lagi, aku harus mengantar Seungmin sekolah." Ucapan hyunjin memang benar adanya.

Tapi, Seperti nya ini sangat genting! Itu sebabnya bangchan terlihat seperti tidak peduli dengan semua perkataan hyunjin.

"Terserah mau kemana terlebih dahulu. Aku tahu nya, pukul 8 pagi kau harus ada di hadapan ku."

Tepat saat panggilan itu terputus, Seungmin segera pergi kembali ke kasurnya dan terlihat seakan masih tertidur.

Samar samar dirinya mendengar perdebatan antara felix dan Hyunjin di pukul 6 pagi ini.

Sebenarnya, apa yang sedang terjadi? Seungmin masih memikirkan itu semua.

Ternyata, perkataan Bangchan sangat dituruti oleh kedua adiknya itu. Terbukti dari mereka berdua yang sibuk masing-masing dan mengabaikan Seungmin yang udah siap untuk pergi ke sekolah.

Jangan kan peduli, keduanya bahkan terlihat seperti tidak ingin di ganggu sekarang.

"Kak, apa ada masalah? Apa ada kabar buruk dari kak Chan?" Ya, Seungmin menarik tangan Felix yang terlihat seperti tergesa-gesa memakai kemeja nya.

Andai Felix tidak terburu-buru begini, pasti dia akan curiga terhadap Seungmin yang tiba-tiba menyebutkan nama Bangchan.

Bukan kah aneh? Seungmin tahu darimana jika mereka begini karena dapat kabar dari Bangchan? Berkat mereka yang tidak terlalu peduli dengan Seungmin, akhirnya perkataan Seungmin lolos begitu saja tanpa ada pertimbangan lagi.

"Min, jangan ganggu kakak sekarang. Kau pergi lah sekolah. Serah mau sama Jeno, Mark, jaehyun, Taeyong. Bahkan sama Kun pun kakak gak masalah."

Setelah mengatakan itu, Felix meninggalkan Seungmin sendirian begitu saja.

Benar! Seperti yang di duga Seungmin sejak awal. Pasti ada hal yang tidak beres menimpa kakak nya. Tapi, untuk sekarang Seungmin mendapatkan masalah untuk dirinya sendiri.

Yaitu dirinya terlambat datang ke sekolah.

Dengan seragam sekolah yang udah basah, belum lagi dirinya lelah karena berlarian sepanjang jalan. Kini dia harus menahan senyum kecut nya dihadapan gerbang sekolah yang sudah tertutup dengan rapat.

Haruskah Seungmin marah sekarang? Andai kakaknya tidak ada masalah, pasti hidupnya aman saja sampai detik ini. Karena memuncaknya emosi itu lah mata Seungmin akhirnya berkaca-kaca.

Apa lagi setelah mendengar hukuman yang dia terima. Apa lagi kalau bukan membersihkan toilet?!

Ini benar benar hari tersial bagi Seungmin. Tapi, ternyata hari yang aneh juga.

Kenapa? Karena ada seorang lelaki tampan yang mendadak aja mendekati dirinya di toilet ini tepat setelah dirinya melampiaskan kemarahan yang memuncak di dalam hati nya.

"Udah. Jangan nangis. Masa iya cowok nangis?"

Lelaki itu tampak sangat tampan dengan mata yang sipit, memiliki tubuh yang indah bahkan kulitnya juga putih bersih seperti kulitnya Bangchan.

Dia sangat cantik tapi juga tampan. Apa mungkin karena pengaruh dari penampilannya? Bisa saja kan?

Semua bermula dari situ. Pemikiran Seungmin menjadi bercabang.

1. Apa yang terjadi pada kakak nya?
2. Siapa lelaki tadi?
3. Kenapa Jeno malah akrab lagi dengan Haechan?

Apakah semuanya berkaitan? Karena sungguh. Ini semua terlihat seperti ada benang tipis. Tidak mungkin hal tak terduga begini, muncul secara bersamaan kan?

Iya lah.

Melihat putranya yang hanya melamun sembari makan es krim, membuat wonpil sedikit penasaran.

Sebenarnya Seungmin kenapa?

Setelah kembali dari kamar bangchan, wonpil akhirnya kembali duduk dihadapan Seungmin.

"Seungmin, ada apa? Mau berbagi clue pada ayah?" Benar. Seungmin sangat ingin tahu sekarang, apa yang terjadi. Tapi, harus dimulai dari mana? Seungmin juga bingung sekarang.

Dengan helaan nafas yang dia keluarkan secara perlahan, mata nya kini tak lagi fokus pada es krim yang enak itu.

Melainkan hanya pada ayah nya saja.

"Ayah. Aku bertemu dengan seorang siswa di toilet sekolah tadi."
.
.
.
.
Note author : jangan lupa vote dan komentar disini yaaa

Me or the Truth? || Kim Seungmin x Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang