13

170 33 28
                                    

Sesuai dengan negosiasi dan juga keadaan tadi. Akhirnya Seungmin memutuskan untuk ikut dengan siswa tersebut.

Lucu banget lihat Seungmin yang masih basah itu duduk di sebelahnya. Kek anak anjing gitu loh!! Menggemaskan sekali!!

Tapi, ada satu yang menarik di matanya. Sebuah kalung berbentuk sebuah kunci yang indah.

"Kalung mu indah sekali." Ucap siswa tersebut sambil tersenyum tipis dengan mata tajam yang fokus pada jalanan basah di luar.

"Oh, ya. Aku beli sendiri. Sembarang ambil karena diskon." Ucapan Seungmin terdengar sangat kesal. Layaknya tidak peduli dengan apa yang akan orang pikirkan atau orang ketahui.

Layaknya Seseorang yang tidak mempedulikan dirinya seperti saat ini.

"Benar kah? Sangat cocok untuk mu."

Seungmin tetap cemberut aja tuh di dalam mobil. Bahkan dia hanya memberikan hp nya untuk menunjukkan di mana alamat rumahnya.

Ini, Seungmin gak berniat untuk ikutan marah ke siswa ini kan? Entah kenapa siswa ini merasa seperti sedang marahan dengan kekasihnya.

Padahal Seungmin hanya teman baru nya.

"Thanks untuk tumpangan nya." Seungmin keluar gitu aja dari mobilnya setelah akhir nya tiba di depan pagar rumah yang terlihat misterius itu.

Siswa tersebut pun hanya tersenyum tipis lalu melajukan mobilnya kembali dengan kecepatan tinggi.

Sebenarnya siswa tadi ingin memberikan payung pada Seungmin yang ingin keluar dari mobilnya. Tapi, Seungmin langsung keluar gitu aja tuh.

Demi apa pun muka maung nya kek gak boleh di anggap remeh gitu.

Seungmin yang merasa dirinya masih berada di bawah hujan ini akhirnya memutuskan untuk segera masuk ke dalam rumah nya.

Ceklek!

Blamm!!

Sedikit kasar emang Seungmin nutup pintu nya. Tapi, itu bukan karena dia marah. Hanya saja sepatu nya yang basah itu membuat nya hampir jatuh ke lantai yang tercinta ini.

Akhirnya karena keseimbangan nya yang hampir membuat nya terjatuh itu, tangan nya pun mendarat di pintu yang kebetulan masih terbuka.

Sedikit terkejut dia dengan kejadian barusan. Tapi, ada hal yang lebih mengejutkan lagi. Yaitu, hadir nya Jeongin di rumah itu.

"Seungmin? Kok basah basahan gitu? Pulang bareng siapa?" Jeongin yang memang sudah ada di rumah, tentu segera menghampiri Seungmin yang berhasil membuat nya terkejut dengan suara bantingan pintu tadi.

"Masih ingat rumah ternyata." Ucapnya sambil melepaskan sepatu nya. Seungmin pergi gitu aja melewati Jeongin yang masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat dan dia dengar.

Tidak ambil pusing, Jeongin langsung aja ngikutin Seungmin yang kini berjalan menuju ke lantai 3 dalam keadaan basah total hingga menyebabkan adanya jejak kaki berair di lantai.

"Ada apa baby? Kok marah gitu? Apa ada yang ganggu tadi di sekolah?" Jeongin terus berusaha untuk membuat Seungmin mau berbicara pada nya.

Adik nya itu ternyata masih kesal dan hanya fokus meletakkan tas nya bahkan membuka jaket nya yang telah basah.

"Keluar lah. Aku mau mandi." Usir nya pada Jeongin. Bahkan Jeongin juga langsung di dorongnya keluar begitu saja dari kamarnya.

Tunggu. Ada apa dengan Seungmin?

Seungmin yang tiba-tiba menjauhi nya hanya karena haechan. Sedikit tidak masuk akal. Jeno sangat tahu Seungmin itu bagaimana.

Dia tidak akan marah hanya karena hal sepele. Bahkan dia yakin bahwa Seungmin itu sangat menyayangi haechan dan juga dirinya karena mereka bestie.

Walau Seungmin tahu jika haechan itu iri sejak dulu. Tapi, tetap saja Seungmin mau merangkul nya. Jeno sangat ingat itu semua.

Tapi, kali ini? Benar. Ada yang aneh. Apa yang terjadi di rumah itu? Perasaan sebelumnya baik baik saja.

Kini malah ada badai lagi. Jeno harus gimana? Seungmin bahkan gak buka jendela nya seperti biasa. Jika di hampiri juga yang ada malah gak enak suasananya.

Seungmin bahkan terang terangan menjauhi nya. Ah, Jeno tak habis pikir. Apa lagi ketika tahu bahwa Seungmin pulang bareng orang lain. Pantes aja tadi Jeno lihat itu Seungmin nya dah gak ada.

Harus kah Jeno selidiki itu semua?

"Percuma ganteng tapi bodoh." Wonpil yang sedang duduk di kursi direktur milik Lino ini kini melepaskan anak panah dari busurnya ke arah Hyunjin.

Untung saja hyunjin langsung menghindari nya. Walau tidak bisa hyunjin pungkiri bahwa dirinya sempat dag Dig dug ketika melihat Wonpil datang ke JYP company ini bersama busur di tangan nya.

"Percuma banyak anggota tapi tidak punya otak." Wonpil pun kembali melepaskan anak panah nya yang melesat jauh itu. Bahkan hampir mengenai leher Lino.

Ini wonpil gak sedang berburu putra nya sendiri kan? Kalo tahu bakal begini. Mending tadi Felix pulang aja bersama Jeongin.

"Percuma di sekolah kan sampai punya jabatan. Tapi, tetap lengah." Anak panah ketiga itu kembali melayang hingga hampir mengenai kaki nya Han.

Wah, bisa bisanya mereka jadi percobaan begini. Bangchan pun sampai tidak bisa berkata apa apa dan hanya bisa menunduk di hadapan wonpil.

"Ayah, maaf. Tidak terpikirkan oleh kami semua untuk membuat klari—"

Belum sempat Changbin menyelesaikan perkataannya, itu anak panah ke empat sudah melayang dan hampir mengenai lengan bangchan jika seandainya saja Lino tidak menarik tangan saudaranya itu untuk menghindar.

"Kalian sebodoh itu? Tidak akan ku biarkan kalian bersama Seungmin. Putra ku tidak level untuk hidup bersama orang bodoh dan tidak memiliki apa apa seperti diri kalian semua."

Wonpil kini sedang memperhatikan anak panah nya yang ke lima. Boleh kah Felix lari aja sekarang? Ini wonpil ternyata memang berniat untuk berburu!!

"Ayah. Kami kira ini musuh seperti biasanya. Tidak kami sangka jika ternyata musuh ini sangat kuat dan juga memiliki banyak modal." Lino tentu saja tidak ingin wonpil kembali melesatkan anak panah nya itu.

Karena bisa saja nanti mereka tidak bisa menghindari nya!!

"Karena kalian lengah, bodoh, tidak punya akal, bahkan terlalu menganggap musuh sepele lah akhirnya semua bisnis ini berada di ujung jurang. Ayah hanya kasihan kepada leluhur ayah yang sudah bersusah payah membangun semua bisnis ini."

Benar. Mereka sangat terkejut dengan tindakan wonpil tadi. Tiba-tiba saja wonpil memberikan klarifikasi bahwa apa yang dikatakan oleh artikel itu adalah palsu. Walau bangchan yakin foto itu sangat asli. Entah kapan si pelaku memiliki nya.

"Terima kasih ayah sudah membantu kami. Tapi, aku masih tetap tidak bisa comeback ayah." Hyunjin tentu saja tidak melupakan semua kerugian yang mereka alami.

Bahkan mereka tidak pergi ke rumah sakit karena semua scandal ini. Kuliah pun kini mereka abaikan sejenak.

"Itu semua urusan kalian. Bagaimana cara nya, kalian harus bisa merebut kembali semua reputasi yang telah tercoreng ini. Dan ingat lah satu hal lagi. Jangan anggap remeh lingkungan yang berada di sekeliling kalian. Semua orang tidak bisa di percaya."

Akhirnya wonpil pergi dari sana bersama busur nya yang luar biasa itu. Kepergian Wonpil juga kini membuat mereka semua akhirnya bisa bernafas lega.

Ya, tadi benar-benar mengerikan bagi mereka.

Berbeda dengan yang lain kini bisa bernafas dengan lega. Han lah yang kini terjebak dalam pemikirannya sendiri.

Siapa pelaku di balik semua kekacauan ini?
.
.
.
.
Note Author : jangan lupa vote dan komentar disini yaaa

Me or the Truth? || Kim Seungmin x Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang