19

171 33 36
                                    

Sibuk melihat ke arah Jeno dan Haechan, membuat Seungmin tidak menyadari kehadiran makanan di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sibuk melihat ke arah Jeno dan Haechan, membuat Seungmin tidak menyadari kehadiran makanan di hadapannya.

"Seungmin?" Panggilan tersebut lah yang mampu membuat Seungmin menyadari bahwa sarapannya telah tiba.

"Oh, terima kasih banyak!!" Seungmin langsung mengambil minuman tersebut, tapi lagi lagi tangan kirinya di tarik begitu saja oleh siswa tersebut.

"Maaf. Aku ingin mengobati luka mu sebentar."

Tunggu. Ini Seungmin yang tidak tahu atau memang siswa ini yang terlalu peka?! Bagaimana bisa siswa itu tahu jika jarinya di lilit dengan tissue dan juga lakban itu adalah karena terluka?!

Bahkan siswa itu telah membuka tissue itu dan mengobati luka nya?! Padahal itu hanya luka yang di sebabkan oleh pisau sialan semalam. Tapi, entah kenapa tindakan siswa ini membuat Seungmin kembali teringat pada Saudara nya.

Kalau begitu, bangchan sekarang sedang apa ya?

Ya, Bangchan sedang bersiap-siap untuk konser yang akan di mulai hari ini. Di ruangan khusus idol ini lah mereka berkumpul sekarang.

"Jadi, lu sengaja bikin artikel itu tersebar dan membuat pelakunya seneng dulu walau kita rugi? Padahal lu dah tahu harus apa gitu? Akhirnya lu gak kasih arahan pada kita dan membiarkan ayah memanah kita? Kita bahkan mengabaikan Seungmin, Bangchan." Lino yang tak habis pikir itu tentu sedikit kesal.

"Pada tanggal 22 Mei 2023 artikel itu di buat secara otomatis. Lalu, kita mulai mencari tahu dan menghancurkan nya. Tapi, gak bisa kan? Kenapa? Karena itu sengaja di buat bagaikan bom yang hanya bisa di hentikan oleh pelaku. Hanya dalam beberapa jam, semua nya tersebar bahkan beberapa wartawan dan para pengikutnya itu menyebarkan itu semua. Di situ lah puncak bom nya menjatuhkan kita. Tapi, aku memilih diam dan mengamati itu karena aku tidak ingin gegabah Lino."

Lino pun menghembuskan nafasnya perlahan. Begitu juga dengan Han dan Jeongin yang sudah bekerja keras dalam menghadapi semua rintangan itu.

"Kau gila kak Chan. Punggung ku rasanya mau patah. Bisa bisanya kau tidak memberikan arahan pasti dan hanya menyuruh untuk mencari tahu seluk-beluk yang abu abu itu!" Han ingin sekali melemparkan piring jika ada piring di sini. Sayangnya tidak ada yorobunnnn.

"Karena lu juga hyunjin dan Felix harus mengabaikan Seungmin besok nya. Lalu ayah pun ada di rumah." Benar. Perkataan Changbin itu benar. Tapi, itu juga di benarkan oleh bangchan.

"Itu rencana ku juga. Aku sengaja menyuruh kedua saudara ku untuk segera datang kalo masih ingin selamat. Agar ayah tidak mengamati dari kejauhan dan segera di hubungi oleh Seungmin. Kita tahu Seungmin itu sangat suka mengadu ke ayah. Otomatis ayah akan datang. Di saat itu juga, kebetulan sekali kalian semua menyuruh ku pulang walau akhirnya sia sia karena ayah tidak menyukai semua yang terjadi."

Bangchan sangat ingat bagaimana wonpil mengusir nya malam itu. Padahal bangchan ingin memeluk Seungmin walau hanya sebentar. Tapi, yang namanya rencana, itu harus dilaksanakan dengan baik dan benar. Itu sebabnya Bangchan menyetujui perkataan Wonpil.

"Lalu?" Lino kini menghidupkan AC agar tidak terlalu panas karena fakta.

"Aku melajukan mobil ku sedikit menjauh dari rumah. Lalu, segera mengirimkan email pada ayah. Malam itu lah ayah langsung menyetujui nya. Kita mendapatkan Klarifikasi resmi dan juga poster comeback pembersihan nama. Clear? Kita tinggal cari link itu. Aku yakin, pelaku nya pasti bingung dengan tindakan gila kita ini."

Prok prok prok

Jeongin bertepuk tangan setelah bangchan menyelesaikan perkataannya. Itu lah yang membuat dirinya menjadi sorotan saat ini.

"Sang pelaku harus tahu bahwa berurusan dengan kita itu adalah kesalahan. Jadi, permainan kita kemarin deal ya?"

Kedua alis hyunjin kini menyatu ketika mencerna perkataan Jeongin. Permainan? Apakah maksudnya tongkat golf itu?

"Tongkat golf?" Han yang lebih dulu mengatakan nya pun mendapatkan anggukan kepala dari Jeongin.

Ah, harus kah Bangchan ikutan? Seperti nya seru. Darimana bangchan tahu padahal saat itu bangchan pergi meninggalkan mereka semua? Ya, dari Lino sendiri lah. Bisa bisanya dia bercerita tentang rencana tongkat golf itu di perjalanan tadi. ;)

"Oke. Itu akan kita lakukan juga setelah kita konser." Bangchan pun kini telah memutuskan semuanya. Dengan begitu, tidak ada beban pikiran mereka yang bisa mengganggu saat konser.

Tidak Jeno duga. Ternyata mengajak Seungmin berbicara itu tidak semudah rencana yang dia bayangkan sebelumnya. Sosok manis itu hanya diam saja sejak tadi di kelas.

Entah dia memperhatikan pelajaran atau termenung seperti biasanya. Tidak ada yang tahu. Bahkan sampai guru itu keluar dari kelas pun, Seungmin masih diam saja.

"Seungmin. Kau gak apa apa?" Seungmin melirik ke arah Jeno sekilas, lalu kembali fokus pada buku nya.

"Uhm." Hanya itu yang Jeno dengar. Tidak ada lagi komentar cerewet atau sekedar cerita singkat yang seperti biasa Seungmin lontar kan.

Hanya satu yang Jeno lihat dari Seungmin. Sebuah plester luka di tangan nya.

"Tangan mu kenapa? Kok bisa terluka?" Jeno langsung menarik tangan kiri Seungmin dan melihat jari telunjuk nya kini telah di obati.

"Aku tidak apa-apa." Bohong. Jeno bisa lihat mata itu menjadi redup. Jeno segera memeluk sahabatnya itu. Tidak peduli bahwa Seungmin sangat terkejut dengan tindakan yang dilakukan oleh sahabat nya.

"J..Jeno?" Jeno terlihat memberi kecupan singkat pada jari kecil itu. Ada sensasi hangat yang Seungmin rasakan.

"Seungmin ngapain main pisau sampai terluka gini? Ini karena pisau kan? Harusnya ke rumah ku saja seperti biasanya. Lihat? Jari nya jadi terluka. Seungmin gak kasihan sama jarinya Seungmin? Jarinya bisa menangis kalau Seungmin ceroboh begini. Jangan di ulangi lagi ya."

Nada bicaranya sangat sama seperti kakak nya sendiri. Hal ini semakin membuat Seungmin semakin merindukan kakak nya.

Harus kah Seungmin teriak bahwa dia merindukan kakak nya? Baru di tinggal sebentar begini pun Seungmin sudah kacau!!

Itu sebabnya tanpa di duga oleh Jeno. Si kecil itu meneteskan air mata nya.

TENTU SAJA JENO KETAR KETIR!! INI SEUNGMIN KENAPA?! DIRINYA GAK BERBUAT SALAH KAN?! WAH, GAWAT INI!!

"M-min?! So..sorry! G..gw bikin luka lu makin sakit ya?! Duh!! Tangan gw kan kasar gini!! Ngapain pake acara pegang tangan lu sih!!" Seungmin tidak menjawab perkataan nya Jeno. Dia lebih memilih untuk memeluk sahabatnya itu. Sungguh, Jeno semakin membuat nya mengingat kembali saudaranya yang sok ganteng dan sok sibuk.

Pokoknya tunggu aja! Kalo mereka dah pulang. Akan Seungmin tusuk mereka pake tusuk gigi!

"Apakah tindakan ku tidak terlalu jauh? Tapi, keadilan harus di tegakkan bukan?" Gumam Seseorang yang melihat Seungmin memeluk Jeno layaknya sebuah boneka.

Pertanyaan nya adalah siapa kah orang tersebut? Jaemin atau Haechan? Ayo komentar! :V
.
.
.
.
Note author : jangan lupa vote dan komentar disini v:

Me or the Truth? || Kim Seungmin x Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang