99

98 19 2
                                    

29 Mei 2023

Ckiitttt

Betapa kagetnya Daniel, di saat ada motor yang berhenti di hadapannya. Seorang lelaki yang kini sedang melepaskan helm nya menjadi sorotan tersendiri bagi nya.

Tentu, Daniel tahu siapa orang itu. Tapi, kenapa dia datangnya pagi sekali? Di pukul 6 pagi begini, tidak ada siswa siswi yang berada di sekolah. (Kecuali author sejak zaman TK v:).

Setelah merasa bahwa dirinya telah siap, dia pun menghampiri Daniel yang telah memperhatikannya.

"Daniel, ngapain lu di sekolah gw?" Tanpa basa-basi lagi, siswa itu langsung bertanya pada nya dengan wajah yang tidak bersahabat sama sekali.

"Ini belum jam nya sekolah, Haechan." Jawabnya dengan santai, tapi tidak dengan Haechan yang menuntut jawaban darinya.

"Gw tanya sekali lagi. Ngapain lu di sini?"

"Hanya ingin melihat mu saja. Haechan."

Haechan pun tertawa mendengar nya. Bisa bisanya ada orang yang ingin menemui nya?

"CK. Gw percaya kalo misal yang datang itu adalah Pak Taeil. Lah ini? Lu ngapain kak, di sini? Mulung lu?"

"Menurut mu?"

Wah, kesal juga haechan rasanya. Tanpa menunggu Jawaban lain nya. Haechan ngangguk paham aja sekarang.

"Oke. Serah lu mau ngapain. Tapi, gw gak segan segan kalo misal lu ada bawa masalah ke sini. Lu gak seperti yang gw kenal. Gw harap, lu segera pergi dari sini."

Haechan pun pergi meninggalkan nya dengan motor milik Jeno tentu nya. Dengan kelajuan tinggi, Haechan yang tadi nya tersenyum kini berubah menjadi sedatar mungkin.

Ya, semua sesuai dengan yang dia duga. Walau Seungmin melupakan dirinya, tapi tidak dengan Haechan. Apakah Haechan ini berbahaya? Tentu tidak.

Semua orang tahu jika Seungmin dikhianati oleh Haechan. Haechan pasti hanya ingin tahu saja. Daniel yakin sekali, Haechan tidak mungkin akan berpihak pada Seungmin.

Itu sebabnya, Daniel pun memilih untuk mengabaikan Haechan dan fokus pada rencananya menghancurkan ketenangan kakak nya Seungmin dan perlahan-lahan membuat Seungmin mulai di lupakan.

Flashback off

Seperti yang di perkirakan oleh Felix. Daniel bukan lah orang yang sembarangan ambil keputusan. Pulau Jeju ini penuh dengan bawahannya yang mulai menyerang mereka.

Bukan hanya Felix, Han juga sibuk membunuh mereka satu persatu tanpa bersuara sedikit pun.

Sama hal nya seperti yang dilakukan oleh Wonpil di rumah nya. Dia bersama Kun sedang memantau keamanan putra nya.

"Pak Kim, apakah Seungmin baik baik saja?"

"Jangan kan Seungmin. Haechan pun dengan beraninya membantah perintah Bangchan." Wonpil yang gemas pun mulai menunjukkan titik Haechan yang ternyata malah berpencar dengan Jeno.

"Adik saya yang itu emang kek kambing pak. Tapi, jangan diragukan lagi kemampuannya."

Iya sih, wonpil percaya dengan fakta itu. Tapi, haruskah Jeno diasingkan begini?

"Heh! Ngapain lu ke sini!!" Hyunjin yang baru saja selesai makan roti itu pun terkejut melihat hadirnya Jeno dengan beberapa tas di tangan nya.

"Mau numpang mengungsi kak." Katanya dengan senyuman khas nya. Apa sih?! Ini selirnya Seungmin kok malah ganggu acara santai mereka?!

"Lu udah di kasih arahan untuk bersama haechan menyelinap ke hotel! Bukan malah ke sini!! Ini wilayah kami, curut!" Lino pun akhirnya tak tinggal diam. Dia segera berdiri di hadapannya Jeno yang masih tidak tahu malu untuk meminta nimbrung.

"Kak, Haechan tidak ingin aku merepotkan nya. Setidaknya aku bisa bantu kalian di sini."

"Bantu paan anjir?! Yang ada gw lah yang harus bantu lu menyusun barang bawaan itu!" Hyunjin seketika merasa pusing di saat dirinya melihat betapa banyaknya tas yang di bawa oleh Jeno.

Ini mereka niat ikut misi atau mau minggat sih? Gak habis pikir hyunjin tuh.

Ya, mereka gak tahu aja kalo sebenarnya Haechan dan Jeno emang minggat beneran.

"Tas nya Haechan yang satu lagi ada di Haechan. Hanya yang ini lah yang tidak dia bawa." Apa apaan omongan Jeno ini? Ini ada 5 tas loh!! Gak main main pula besar nya.

Untung aja mobil mahalnya hyunjin ini gede ukurannya. Bahkan untungnya lagi mereka penerbangan ke sini pake pesawat pribadi. Makanya bisa bawa kendaraan sesuka hati.

"Heh, ngotak dong anjing! Kelen cuma berdua tapi bawa 6 tas udah kek paan ae njir!!" Jeno pun hanya terkekeh sembari memberikan tas nya pada hyunjin.

Ah, benar benar keterlaluan sekali. Tidak Habis pikir Lino tuh. Tanpa pikir panjang lagi, Lino pun segera memberikan informasi pada Wonpil mengenai tingkah nya Jeno.

Berbeda dengan mereka semua yang sedang misi, kini akhirnya Taeyong bisa kembali juga ke rumahnya yang tercinta. Lengkap dengan satu tas besar berisikan pakaian yang selama ini dia bawa untuk berjaga-jaga. Taeyong pun membuka pintu rumah nya.

Ceklek

"Mark!!! Jeno!! Buna pulang!!" Teriaknya sambil tersenyum lebar menantikan dua putranya yang berlarian menuju ke arah nya.

Tapi!! Ternyata cuma Mark yang datang menyambut nya!!

"Buna? Buna udah gak banyak kerjaan lagi kah?" Bukannya menjawab pertanyaan Mark, Taeyong malah sibuk melihat sekelilingnya.

"Mark. Mana Jeno?"

Merasa bahwa putranya hilang satu, akhirnya Taeyong memutuskan untuk langsung bertanya tanpa basa-basi lagi.

"I-itu.. Buna.. sebenarnya.. Jeno ikut campur dalam urusan Seungmin di Jeju bareng kak Chan, ayah dan haechan."

JDERRRRR!!

Baru juga Mark selesai berbicara. Hujan turun dengan sangat lebat di luar sana. Dinginnya udara di luar, sama seperti wajahnya Taeyong sekarang.

"Kok bisa? Kamu kok biarkan adik mu? Adik mu kok malah udah kek ayah? Ayah marah gak? Kok dia gak marah?! Jawab Mark!!!"

Triingg!!

Ah, bikin kaget Jeongin saja notif hp nya pak Jaehyun. Untung mereka udah menghabiskan lawan mereka di sini. Changbin juga sama terkejutnya sekarang.

Jaehyun pun buru buru membuka hp nya dan melihat notif yang masuk ke dalam hp nya.

"Ada apa, pak?" Tanya Changbin yang kini hanya melihat wajah Jaehyun tersenyum kecut.

"Istri saya mengamuk karena Jeno ada di sini."

Wah, ingin kentut rasanya Jeongin sekarang. Bisa dipastikan bahwa Taeyong marah besar di sana. Iya lah! Jeno kan putra kesayangannya!!

Itu sebabnya Jeongin kini hanya bisa menepuk bahu nya Jaehyun secara perlahan.

"Sabar pak. Jeno baik baik aja kok. Buna Taeyong pasti hanya khawatir saja. Jika rencana kita berhasil, ku pasti kan bahwa Buna Taeyong akan bangga pada Jeno."

Benar. Jaehyun setuju dengan perkataan nya Jeongin. Dengan setulus hati, akhirnya Jaehyun pun memberikan harapan kemenangan pada Taeyong agar Taeyong bisa mempercayai bahwa Jeno baik baik saja di sini.

Walau faktanya Jeno memang sangat baik baik saja. Mengingat dirinya bahkan malah santai bersama hyunjin dan Lino!

Kambing emang.
.
.
.
.
Note author : jangan lupa vote dan komentar disini yaaa

Me or the Truth? || Kim Seungmin x Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang