36

154 25 10
                                    

"HAN JI-SUNG!!!!" Teriakan Felix yang menggelegar itu membuat Han menoleh seketika dan akhirnya..

DUAGHHH!!!

Felix menarik tangan tupai itu Dan menendangnya hingga tersungkur di lantai. Bisa bisanya Han di tendang begitu saja oleh piyik. :)

"Alamakkkkk!! Adik gw!!! Huhuhu are you okay baby?" Hyunjin yang dramatis juga segera memeluk adiknya yang sudah berantakan.

Baju nya sedikit terbuka, rambutnya yang acak-acakan, belum lagi ada beberapa bekas merah di sekitar leher cantik nya.

"Apaan sih Kelen!! Maksud lu paan tendang gw begitu!!" Han langsung bangkit dan menarik kerah baju Felix.

"Lu yang paan?! Kita dah janji kan?! Kok lu langgar?! Gw juga bisa begitu ke dia!! Tapi gw mikir!! Gw gak mau merusak nya!! Gitu gitu juga, dia adik gw!!!" Felix yang tak kalah kesal nya, menghempaskan tangan Han.

"Sudah sudah. Kak Felix benar, tapi kak Han juga harus menjelaskan semuanya." Jeongin yang memang masih sabar itu berdiri di tengah-tengah antara Han dan Felix.

Seungmin yang melihat kakak nya datang juga seketika malu banget!! Kenapa coba? Kenapa dia malah menikmati semuanya? Hanya karena dia rindu Han. Dia diem aja gitu? Seungmin merasa kek gak seperti biasanya!

"Itu salah Kelen yang gak bantu gw!! Gw dah lama gak ketemu Seungmin! Gw udah kepalang rindu sama dia!! Gw juga gak bisa kendalikan diri gw karena kalian selalu buat gw menjauh darinya!"

"Lu kira, lu doank?! Gw juga sama kek lu! Tapi gw gak kek lu anjing!!"

Hyunjin yang masih bersama Seungmin, akhirnya memilih untuk memperbaiki penampilan adik nya.

"Udah lah anjir!!! Kita ini manusia! Wajar kalo begini! Tapi, Han juga salah karena gak ingat janji! Bubar Kelen! Seungmin, ikut kakak!" Hyunjin langsung menarik tangan adik nya untuk pergi dari sana menuju ke kamar nya.

Tak peduli hyunjin bahwa Seungmin terus mengeluhkan kondisi tangan nya. Hyunjin masih terus menarik tangan kecil itu hingga tiba di kamarnya.

Ceklek

"Kak." Akhirnya hyunjin melepaskan tangan nya. Melihat Hyunjin yang sepertinya pusing itu membuat Seungmin sedikit menjauhi nya.

"Kenapa Seungmin mau?" Begini lah jika hyunjin sudah kesal. Dia hanya akan to the point dengan wajah nya yang menuntut kejujuran.

"A-aku.. aku hanya rindu dengan kak Han. Hanya itu kak."

Ingin teriak, tapi melihat mata yang berkaca-kaca itu membuat hyunjin tidak melakukannya. Nanti, yang ada malah nangis.

"Dengarkan perkataan kakak. Kak Han itu kakak nya Seungmin. Dia memang tunangan Seungmin. Berhak banget Seungmin untuk rindu. Tapi, kami udah janji untuk gak merusak Seungmin. Seungmin mau? Jadi orang yang murahan gitu? Adab dan etika itu harus ada. Harga diri itu mahal Seungmin. Kalo kak Han itu udah menikah dan memang bertanggungjawab penuh ke Seungmin, baru lah kak Han bebas melakukan apa pun. Memang dia hanya memberikan tanda ke Seungmin. Tapi, bukan berarti itu hak nya. Sekedar tanda pun gak boleh. Bukan perintah dan peraturan dari kak Chan. Memang begini lah kehidupan, Seungmin. Harga diri Seungmin lah yang kami jaga. Bukan keuntungan kami sendiri. Jangan Seungmin kira kakak gak melakukan apa pun ke Seungmin karena kakak abai dan anggap Seungmin hanya sebatas orang yang kakak ikat dengan ikatan. Pikir kan itu semua."

Benar. Semua Unek-uneknya itu sudah hyunjin sampaikan. Seungmin merasa di pukul oleh fakta. Dirinya terlalu terbuai dengan semua hal yang tak seharusnya. Tapi, untungnya tidak sampai berlebihan.

Waktu itu memang hanya karena mendesak dan genting. Berbeda dengan yang sekarang.

"Maaf.. kak Hyunjin.."

Malu, sedih dan kecewa. Semua menjadi satu. Tidak ada yang bisa Seungmin lakukan untuk membela dirinya. Walau tentu saja hyunjin memeluknya dengan kasih sayang penuh.

Tidak ada niat sedikit pun hyunjin ingin memarahi adik nya walau emosi nya hampir tidak stabil lagi. Karena hyunjin juga rindu dengan adik nya yang sudah lama tidak dia jumpai.

"Tidak. Seungmin tidak salah. Kakak yang salah karena sudah meninggalkan Seungmin. Jangan sedih lagi ya? Sini kakak obati lagi tangan nya."

Hyunjin diem aja emang saat mengobati tangan kecil itu. Tapi, bukan berarti dia tidak gemas. Adik nya malah nangis sesenggukan begitu. Padahal dia tidak marah tadi. Hanya memperingati nya saja.

Padahal hyunjin gak tahu aja. Muka diem nya itu kek seakan dirinya marah gitu di mata Seungmin. Ya, ekspresi itu lah yang di turunkan wonpil. Harusnya hyunjin bercermin, agar dia lihat betapa tidak bersahabat nya ekspresi dia saat ini.

"Gw tahu Seungmin juga oke oke doank. tapi, kan lu lebih tua dari nya. Harusnya lu bisa lebih jaga batasan, Han."

Akhirnya Han dan felix bisa duduk damai juga di ruang keluarga ini. Untung saja Jeongin bawa pistol. Coba kalo gak? Beneran baku hantam mereka.

"Kalo lu lihat ekspresi wajah nya yang polos tadi. gw yakin banget kalo lu pasti akan tergoda, lix."

"Gw tahu itu. Mending kita fokus ke pelaku itu lagi. Gw dapat kabar kalo ada satu karyawan kak Lino berkhianat. Kita harus periksa secara berpencar. Kak Chan dan kak Abin di rumah sakit. Kak Lino dan lu di company JYP. Gw akan periksa di club dan hotel nya ayah. Jeongin di universitas dan sekolah."

Han langsung kembali fokus. Rasa manis yang dia rasakan dari bibir mungil itu ternyata berhasil membuat nya melupakan itu semua.

Seungmin benar benar membuat nya mabuk. Tapi, kalau Seungmin terlibat sebagai pelaku. Bukan kah ini berbahaya?

"Bagaimana kalau Seungmin memang benar terlibat? Dia bisa saja membuat kita terbuai anjir."

Jeongin pun merotasikan bola matanya dengan malas. Bisa bisanya Han berubah dengan cepat hari ini?

"Tadi lu enak enakan ya kecup bibir nya, kasih tanda di leher nya, meraba raba tubuh nya. Sekarang malah berpikiran negatif tentang nya? Gila lu."

Mendengar perkataan Jeongin membuat Han terkekeh canggung. Ya, Felix sudah menduga bahwa kedua kambing ini pasti akan berdebat.

"Kan itu baru spekulasi. Ah, Jeongin gak seru."

"Nenek kau gak seru."

"Anjir! Nenek gw Itu nenek lu juga ya kambing!"

Han yang ngotot dengan Jeongin itu membuat Felix langsung mengeluarkan hp nya agar keduanya fokus pada pembicaraan mereka.

"Kelen lihat? Ini pengkhianat udah mati di tangan kak Lino. Gw pengen kita berpencar dan cari tahu lingkaran pertemanan nya. Gw yakin kalo gak kena ancam, nih karyawan gak bakal berkhianat di kak Lino. Nah pasti, orang lemah kek dia yang berada di sekitar kita lah yang menjadi anggota nya. Ngerti gak Kelen?"

Han dan Jeongin saling lirik, lalu mengangguk setuju dengan kompak.

"Oke. Gw akan mulai besok." Final Han yang masih rapat mendadak dengan kedua saudaranya.
.
.
.
.
Note Author : jangan lupa vote dan komentar disini yaaa

Me or the Truth? || Kim Seungmin x Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang